Lapak Rezeki di Seputar Panggung Ngayogjazz

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 18 November 2012 18:29 WIB

Kelompok musik yang pernah tenar pada tahun 70-80an meramaikan panggung Ngayogjazz 2011 yang bertajuk "mangan ora mangan ngejazz" di pelataran Djoko Pekik, Sembungan, Kasihan, Bantul, SAbtu (15/1/2011). Agenda musik jazz tahunan ini menjadi semangat solidaritas para musikus yang hadir dengan asyik, spontan, interaktif, dan tanpa ikatan material. (TEMPO/Arif Wibowo)

TEMPO.CO, Yogyakarta- Ngayogjazz 2012 tak sekadar menjadi magnet bagi pecinta musik ini dari sejumlah daerah di Indonesia. Pesta jazz tahunan di Yogyakarta itu sekadar mendatangkan berkah bagi warga Desa Brayut, Pandowoharjo, Sleman dan sekitarnya. “Senang juga ada acara ini,” kata Warsiyah, seorang warga Brayut pada Tempo, Ahad 18 November 2012.

Sehari-hari, perempuan ini adalah ibu rumah tangga. Ia bukanlah pedagang atau pemilik warung. Namun lantaran even musik jazz dipastikan akan mendatangkan penonton besar, ia mencoba-coba berdagang. Di depan rumah keluarga besarnya, tak jauh dari panggung Keprak, satu di antara enam panggung Ngayogjazz, ia membuka lapak. Aneka makanan dan minuman ringan ia jajakan. “Lumayan ramai juga,” katanya.

Tak jauh dari lapak Warsiyah, terdapat lapak milik Winarti. Perempuan asal Candi, KM 12 di Jalan Kaliurang itu sengaja datang ke Brayut untuk berdagang empek-empek. “Sehari-hari, di rumah saya memang berjualan empek-empek,” katanya.

Seorang kenalan memberinya informasi tentang event Ngayogjazz. Berbekal meja dan kursi kecil, serta penggorengan dan sejumlah piring, ia membuka lapak dagangannya di Brayut. Tanpa mau menyebutkan jumlah keuntungan yang didapat, ia memastikan, hasilnya lebih besar dibanding jualan sehari-hari di warungnya. “Bisa dua kali keuntungannya,” katanya.

Puluhan lapak-lapak serupa mewarnai sepanjang jalan di desa ini selama Ngayogjazz yang berlangsung, sehari ini. Mereka menepati teras dan halaman rumah-rumah warga.

Desa Brayut terletak sekitar 12 kilometer di sebelah utara kota Yogyakarta. Sejak tahun 1999, desa ini ditetapkan sebagai desa wisata dengan produknya, kehidupan sehari-hari pedesaan serta aktifitas pertanian warga.

Budi Utono, pengelolah Ani-Ani Jewelery and Craft, sebuah pusat kerajinan di desa Brayut, mengatakan sekaligus memanfaatkan even ini sebagai ajang promosi produknya. Di antaranya gelang, kalung, anting, dan pernak-pernik berbahan kayu dan batu. Produk itu biasanya dibeli wisatawan yang datang ke desa sebagai oleh-oleh.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

20 hari lalu

Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

Harga tiket special show di Java Jazz Festival antara Snoh Aalegra dan Laufey berbeda Rp 150 ribu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

22 hari lalu

Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

Penyanyi Swedia, Snoh Aalegra masuk dalam deretan penampil bersama Laufey di Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran pada 26 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

23 hari lalu

Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

Dalam unggahan Java Jazz 2024, terlihat nama Snoh Aalegra berada di deretan paling atas spesial show.

Baca Selengkapnya

Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

37 hari lalu

Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

Perwakilan penyelenggara Java Jazz Festival, Dewi Gontha mengungkapkan bahwa Singapura menyontek festival musik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

38 hari lalu

Line Up Java Jazz Festival 2024 hingga Alasan Laufey Tampil di Spesial Show

Line up Java Jazz Festival 2024 fase kedua telah diumumkan dengan Laufey sebagai penampil di spesial show.

Baca Selengkapnya

Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

38 hari lalu

Bantah Bruno Mars dan Katy Perry akan Tampil di Java Jazz Festival, Promotor: Kesalahan Teknis

Dewi Gontha mengklarifikasi bahwa Bruno Mars dan Katy Perry tidak akan tampil di Java Jazz Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

19 Desember 2023

Laufey Kembali ke Jakarta untuk Java Jazz Festival 2024, Kini sebagai Special Show

Datang lagi ke Jakarta, Laufey akan meriahkan Special Show Java Jazz Festival 2024 hari kedua.

Baca Selengkapnya

Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

14 Juni 2023

Jordan Susanto Ungkap Kisah di Balik Lagu Cherry

Jordan Susanto mengaku selalu tertarik untuk menciptakan lagu yang judulnya berasal dari nama seorang perempuan, terbaru adalah Cherry.

Baca Selengkapnya

Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

8 Juni 2023

Anastasya Poetri Pulang ke Indonesia Demi Tampil di BNI Java Jazz Festival 2023

Anastasya Poetri yang sedang menempuh pendidikan musik di Berklee College of Music, Boston, Amerika Serikat, bangga perdana tampil di Indonesia.

Baca Selengkapnya