TEMPO.CO , Jakarta: Banyak penggila seni yang kadang cukup sulit mencari inspirasi untuk karyanya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi koreografer Ari Tulang. Penata tari ini merasa cukup mudah mendapat inspirasi untuk karyanya itu.
“Kalau cari inspirasi itu bisa dari banyak hal. Yang paling gampang itu dari teve dan YouTube,” katanya ketika ditemui di Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 November 2012. Menurut Ari, gambar dan video yang ada di media itu bisa digunakan. Tentunya dengan sedikit modifikasi agar memberikan ciri khas bagi penata tarinya itu.
Ari mengaku sudah cukup banyak gerakan-gerakan yang ia gunakan dari YouTube. Gerakan itu ia kombinasikan dengan gerakan-gerakan lain sesuai tema tarinya. Ia mencontohkan, saat ia ingin mengambil gerakan tap dance. Tap dance itu gerakan tari yang lebih didominasi dengan gerakan kaki dan menggunakan sepatu sehingga akan terdengar bunyi ketukan sepatu. Ari lalu memodifikasikan gerakan tap dance itu dengan budaya Indonesia, pencak silat. Hasilnya, tentu saja, gerakan berbeda yang memiliki khas bangsa.
Koreografer yang juga merupakan sutradara pertunjukan itu mengaku cukup sering menonton YouTube untuk menambah idenya itu. Dalam sehari, Ari mengaku menghabiskan sekitar satu atau dua jam untuk menonton media yang membuat terkenal penyanyi Justin Bieber itu.
Tentu tak hanya YouTube yang menjadi sumber ide pria berkaca mata ini. Ia juga cukup sering mendatangi pertunjukkan–pertunjukkan musikal di dalam maupun luar negeri. “Kalau nonton musical play itu, saya nggak hanya dapat inspirasi untuk tari, tapi juga bagaimana cara membuat sebuah musical play-nya,” kata Ari yang baru beberapa minggu terakhir menonton sebuah pertunjukan musik di London, Inggris.
Mendatangi pertunjukan musik memang akan memberikan tambahan wawasan bagi Ari. Namun, ia mengaku tidak menargetkan setiap bulan harus mendatangi sekian pertunjukan di luar negeri.