TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara dan kru film Sang Kiai memilih sebuah pondok pesantren di Dusun Kapurejo, Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, untuk pengambilan gambarnya. Tempat itu dirasa lebih cocok dengan situasi saat itu.
Film biografi yang bercerita tentang tokoh pesantren Tebu Ireng, KH Hasyim As'yari, ini didukung beberapa bintang film papan atas seperti Christine Hakim dan Ikra Nagara. "Kami sudah survei di sejumlah pondok pesantren, termasuk di Tebuireng yang memang pondok yang beliau dirikan. Namun, konstruksi bangunannya sudah banyak yang berubah," kata produser pelaksana film Sang Kiai, Taufik Kusnandar, ditemui saat pengambilan film, Selasa, 6 November 2012.
Ia mengatakan rencana pengambilan film ini memang berada di banyak lokasi. Selain di Kediri, sejumlah daerah lain juga akan dijadikan lokasi pengambilan film, di antaranya di Magelang dan Klaten.
Untuk di Kediri, Taufik mengatakan pemilihan pondok pesantren ini sudah berdasarkan survei yang lama dilakukan. Ia dengan tim kreatif lainnya menginginkan bangunan yang digunakan untuk pengambilan film Sang Kiai sesuai dengan peristiwa saat itu, baik suasana pondok maupun bangunannya.
KH Hasyim Asy'ari adalah pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Peristiwanya terjadi sekitar 1942, ketika saat itu Jepang mulai masuk ke Indonesia. Kondisi ini mengharuskan ia dengan tim kreatif memilih lokasi pondok yang sesuai.
"Kami mencari lokasi pondok yang sesuai sulit, termasuk yang ada untuk kasepuhan, masjid, dan kami merasa cocok di pondok ini," ujarnya.
Ia mengatakan, rencana pengambilan gambar di Kediri akan berlangsung sampai 14 November. Kegiatan pengambilan gambar sendiri sudah dimulai sejak 1 November lalu dan terus dilakukan sampai adegan film di Kediri tuntas.
Pihaknya juga mengatakan, sejumlah artis yang ikut berperan dalam film ini semua ikut ke Kediri, seperti Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken, dan Dimas Aditya. Secara total, terdapat sekitar 4.000 artis dan pemain figuran. Film itu rencananya ditayangkan pada 2013.
Tentang latar belakang dan visi dengan pembuatan film tersebut, Taufik mengatakan sosok KH Hasyim Asy'ari adalah sosok yang tentunya sudah banyak dikenal. Perjuangannya untuk ikut mempertahankan NKRI dari tangan penjajah tetap dikenang. KH Hasyim menjadi panutan dalam menentukan arah dan pengerahan massa santri "pejuang" dalam melawan sekutu.
Dengan fatwanya "Resolusi Jihad", beliau mengimbau dan mengajak para santri berjuang dengan "jihad fisabillilah" melawan penjajah, yang kemudian melahirkan peristiwa perang besar yang dikenal sebagai Hari Pahlawan. Peristiwa itu terjadi pada 10 November 1945.
Taufik berharap film ini ikut mengedukasi dan meningkatkan rasa nasionalisme, terutama generasi muda. Diharapkan, mereka (generasi muda) memahami sulitnya meraih kemerdekaan, sehingga mereka pun bisa menghargai jasa para pahlawan.
ANT | ALIA
Berita Lain:
Agnes Monica Kesal Kopernya Dibuka Paksa
Munir dan Angklung Manggung di Brasil
Alasan Bintang Sex and The City Ogah Pilih Romney
Artis Hollywood Kicaukan Kemenangan Obama