Jono Berlari Raih Penghargaan Film Fiksi Terbaik
Editor
Sunu Dyantoro
Minggu, 14 Oktober 2012 11:29 WIB
TEMPO.CO, Purwokerto - Film Jono Berlari, besutan sutradara Astia Nur Astuti, pelajar SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, menyabet penghargaan sebagai Film Fiksi Terbaik dalam Festival Film Pelajar Krakatau 2012 di Bandar Lampung, 10-11 Oktober 2012. Film produksi Sabuk Cinema ekstrakurikuler sinematografi itu juga mendapatkan penghargaan Penyutradaraan Terbaik dan Penulisan Skenario Terbaik. “Saya tidak menyangka film kami menang,” kata Astia, Jumat, 12 Oktober 2012.
Jono Berlari, menurut dia, bercerita tentang dua sahabat: Jono dan Sari. Untuk menjadikan sepatunya hitam, Jono yang bercita-cita menjadi atlet lari itu mengoleskan jelaga dari penggorengan pada sepatunya. Sari, yang sangat perhatian, merayu Jono agar mengikuti lomba lari. Demi Sari, Jono menang. Demi Sari pula Jono rela hadiahnya diserahkan kepada Sari untuk biaya berobat ibunya.
Film yang diproduksi pada awal 2012 itu sempat dilarang memakai Stadion Goentoer Darjono sebagai salah satu lokasi syuting. Mereka pun nekat memakai alun-alun. “Senang mendengar kabar ini. Tapi, kami belum berkesempatan datang ke Lampung untuk mengikuti festival langsung dan bertemu dengan sesama pelajar pembuat film berbagai daerah,” kata Astia.
Seorang juri, Tomy Widiyatno Taslim, mengatakan, Jono Berlari dipilih menjadi film fiksi terbaik karena memiliki tema kuat dan komunikatif dalam menyampaikan pesan melalui rangkaian adegan yang terstruktur. “Aspek teknis gambar juga bagus, dengan shoot-shoot yang efektif untuk mendukung adegan yang dramatik,” tutur fasilitator Forum Film Pelajar Indonesia itu.
Film lain dari Purbalingga adalah Sebongkah Asa di Sambirata karya sutradara Heri Afandi. Film produksi Pak Dirman Film ekstrakurikuler sinematografi SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga, itu dianugerahi Film Dokumenter Terbaik II dan Musik Terbaik. “Dengan begitu, film kami berkesempatan diputar dan diapresiasi banyak orang,” ujarnya.
Direktur Komunitas Pencinta Film Purbalingga, Bowo Leksono, mengatakan, festival bertaraf nasional yang pertama kali digelar itu merupakan bagian dari Festival Krakatau XXII tahun ini. “Kami akan terus memotivasi pelajar agar giat membuat film dan mengikuti festival,” katanya.
ARIS ANDRIANTO