TEMPO.CO , Denpasar: Grup musik yang sedang naik daun Navicula mulai menggelar tur bertajuk 'Kepak Sayap Enggang' bersama Greenpeace . Tur ini akan melintasi jalur tiga provinsi di Kalimantan (Selatan, Tengah, dan Barat). "Ini adalah lanjutan dari tur Mata Harimau Greenpeace di Sumatera tahun lalu," kata manajer Navicula, Lakota, Sabtu 15 September 2012.
Bila di Sumatera membawa simbol loreng harimau, kali ini tim pengendara motor Greenpeace akan mengepakkan keindahan sayap burung enggang di bumi Borneo.
Navicula akan bergabung dengan Tim Mata Harimau di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 18 September 2012, sepulang tur dari Kanada. Adapun tim Greenpeace akan memulai tur di Banjarmasin pada 15 September dan akan tiba di Pontianak 26 September.
Personil Navicula akan menjadi rider (pengendara) motor tim Mata Harimau secara bergantian. Di beberapa kota, Navicula akan tampil di panggung musik membawakan pesan-pesan penyelamatan lingkungan.
Petualangan untuk mendokumentasi keindahan hutan serta kerusakannya ini akan menjadi pengalaman berharga bagi Navicula untuk mengusung musik rock ke level yang lebih istimewa. Tour yang didukung oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini akan menjumpakan Navicula dengan kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam konflik dengan perusahaan tambang atau perkebunan kelapa sawit.
Navicula akan membawa dokumentasi tur Borneo ke konser Sound For Orangutan di Jakarta 30 September. Konser yang juga akan menghadirkan band Efek Rumah Kaca dan White Shoes and The Couples Company ini adalah penggalangan dana untuk usaha penyelamatan orangutan oleh Centre for Orangutan Protection (COP).
Navicula masih akan membawa dokumentasi ini untuk tur selanjutnya seperti lanjutan Borneo Tour di Kalimantan Timur juga tur luar negeri yang sudah terjadwalkan, seperti ke Australia (November 2012 dan Januari 2013) dan Amerika Serikat (November-Desember 2012).
Untuk memperluas sebaran kampanye, Navicula akan memproduksi materi video tur bersama album kompilasi Kami No Mori. Kompilasi ini berisi 12 track bertema lingkungan yang disarikan dari 6 album Navicula dan beberapa materi baru. "Kami No Mori diambil dari salah satu track dari album Alkemis yang dalam bahasa Jepang artinya hutan para dewa (The Forest of The Gods)," kata Lakota.