Sketsa Kehidupan Urban di Atas Piringan Hitam

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Juli 2012 05:03 WIB

Karya-karya Ari Dyanto dari kelompok Propaganda yang dipamerkan dalam pameran bertajuk "Broken Record' di Via-Via Travellers Cafe 11-31 Juli 2012. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO , Yogyakarta: Suasana salah satu kafe di perkampungan turis Yogyakarta itu tampak berbeda dalam dua pekan terakhir ini. Kafe yang hampir tiap malam riuh oleh kalangan ekspatriat berbagai belahan dunia untuk mengisi perut atau sekadar ngopi-kongko itu tak lagi sekadar bersuasana hangat temaram.

Belasan piringan hitam yang tertempel di tiap sisi dinding membuat kafe itu terlihat lebih kental dengan ciri retro-klasik, sehingga menimbulkan kesan jadul (zaman dulu).

Uniknya, piringan hitam yang menempel itu tidak lagi berbentuk bulat. Bagian piringan hitam itu sebagian sudah dirombak, dipotong, dan dimodifikasi hingga membentuk obyek-obyek baru seperti siluet. Ada yang berbentuk rombongan figure berjalan layaknya pose personel kelompok legendaris The Beatles dalam album Abbey Road.

Bedanya, figur itu sedang menuntun sepeda klasik, dari jenis onthel hingga low ride. Sedangkan setengah bagian piringan itu dibiarkan dalam bentuk aslinya, dengan separuh label judul masih tertempel.

Ada pula satu piringan hitam yang bagian tengahnya habis dipotong, sehingga membentuk sepeda onthel, lengkap dengan latar lampu khas Yogyakarta. Suasana romantis burung-burung yang menghinggapi sepeda onthel itu menambah ciri klasik. Semua piringan itu diberi mesin jam, sehingga berfungsi sebagai penunjuk waktu.

Piringan hitam yang dibentuk menyerupai siluet dan diberi judul Joyride Series itu merupakan karya perupa bekas anggota seniman Apotik Komik, Arie Dyanto, yang dipamerkan dalam pameran tunggal bertajuk "Broken Record" di Via-via Traveller Café pada 11-31 Juli 2012.



“Konsepnya memang mengolah bahan bekas dengan sentuhan seni yang berbeda sekaligus fungsional, seperti merchandise,” ujar Arie kepada Tempo, Rabu, 25 Juli 2012.

Untuk membuat objek detail dalam karyanya, perupa yang aktif dalam forum Indonesia Custom Bike ini memanfaatkan mesin laser. Mula-mula foto yang memuat file tipe JPEG atau Bitmap diolah terlebih dulu ke dalam format vektor agar terbaca oleh mesin.

Dalam ramuan konversi, dia memilih model siluet yang mengesankan unsur realis. Setelah jadi, format foto vektor yang diolah itu dipotong dengan mesin laser.

Arie, yang dikenal sebagai seniman street art, menuturkan piringan hitam yang dipakainya sudah menggunakan serat polyvinyl chloride (PVC) yang cenderung elastis dan kuat mendapat tekanan laser, sehingga tidak lumer. Tapi, kata dia, karya itu tidak bisa diproduksi dalam jumlah banyak untuk satu file karena mesin laser tak tahan menyorot bahan PVC. “Tidak bisa (diproduksi) massal.”

Obyek sepeda menjadi pilihan Arie untuk menggarap karyanya, yang mewakili perhatiannya terhadap fenomena urban belakangan ini. Menurut dia, sepeda tak hanya kembali menjadi kesadaran gaya hidup sehat yang bangkit di era modern, tapi juga mengalami reproduksi makna lagi dengan maraknya pegiat yang memproduksi sepeda di luar pakem yang diproduksi massal.

“Respons orang terhadap sepeda yang hidup di ruang-ruang kota mendorong penyesuaian bentuk sepeda yang kian praktis, juga bergaya indie,” kata dia.

Dalam pameran itu, Arie juga membuat sejumlah karya dengan menggunakan piring yang biasa dipakai untuk makan. Piring itu juga difungsikan sebagai jam dengan judul Diorama Series. Pada tiap piring diberi tempelan gambaran diorama sejarah perjuangan era kemerdekaan Yogyakarta, yang terinspirasi dari diorama koleksi Benteng Vredeburg.

“Diorama merupakan bagian yang bisa mewakili Yogyakarta, dari unsur art, selain tradisi yang sudah umum dikenal seperti batik,” kata dia. Untuk membuat gambar diorama itu, Arie menggunakan teknik digital print.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart

Keluarga Curiga Niat Suwandi, Pejalan Kaki Lapindo

Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam

Kim Jong Un Ternyata Menikah Sejak 2009

Korban Lapindo yang Berjalan Kaki Porong - Jakarta Tuai Kecaman

Berita terkait

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

4 November 2022

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

Tercatat sudah ada 9 album yang telah dirilis MLTR singkatan Michael Learns To Rock. Simak 10 tembang paling hits MLTR yang enak didengar.

Baca Selengkapnya

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

6 Agustus 2022

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

Grup slow rock asal Denmark itu bakal melakukan konser musik di Oktober nanti. Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

5 Agustus 2022

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

Promotor Color Asia Live, salah satu sponsor konser musik dunia itu, David Ananda mengatakan konser MLTR akan berlangsung di Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

24 Mei 2022

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

Tiket konser Westlife The Wild Dreams Tour di Jakarta mulai dijual Sabtu, 28 Mei 2022 dengan harga termurah Rp 1,45 juta.

Baca Selengkapnya

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

24 Mei 2022

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

Konser Westlife di Jakarta akan menghadirkan semua lagu-lagu hits mereka yang dikemas dalam pertunjukan spektakuler dan kejutan spesial lainnya.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

8 Februari 2022

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

Billie Eilish menghentikan sementara konser di Atlanta setelah melihat penggemar kesulitan bernapas dan meminta bantuan staf untuk memeriksanya.

Baca Selengkapnya

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

17 Desember 2021

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

TWICE membatalkan konser offline hari pertama yang digelar pekan depan di Seoul karena lonjakan kasus Covid-19 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

17 April 2020

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

Konser virtual yang menampilkan deretan musikus dunia seperti Billie Eilish dan Charlie Puth, disiarkan Joox pada 19 April 2020.

Baca Selengkapnya

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

6 Februari 2020

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

Konser Oh Wonder di Jakarta merupakan bagian dari tur dunia yang dilakukan duo alternatif-pop asal London, Inggris itu tahun ini.

Baca Selengkapnya

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

14 Januari 2020

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

Tiket konser grup band rock asal Jepang ONE OK ROCK mulai dijual pada 20 Januari 2020.

Baca Selengkapnya