Solo Batik Fashion Tolak Batik Printing

Reporter

Editor

Kamis, 12 Juli 2012 10:27 WIB

Peserta saat menampilkan hasil karyanya dalam acara Solo Batik Carnival (SBC) 5 di Lapangan Sriwedari, Solo, 30-6, 2012. Methamorfosis diambil sebagai tema besar SBC 5. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Surakarta - Panitia penyelenggara Solo Batik Fashion 2012 dengan tegas menolak kehadiran batik printing dalam ajang yang akan digelar Jumat-Minggu, 13-15 Juli 2012. Ketua Panitia Djongko Raharjo mengatakan batik printing bukan batik. “Melainkan tekstil yang dibuat dengan motif batik,” kata dia, Rabu 11 Juli 2012.

Dia mengatakan jika tekstil motif batik nekat ditampilkan, gelaran itu tidak ada bedanya dengan tekstil lain seperti garis dan kotak. Karena itu dia berharap sebanyak 31 desainer yang ikut dalam Solo Batik Fashion menampilkan batik tulis atau minimal batik cap.

Masalahnya, sasaran Solo Batik Fashion tidak sekadar pertunjukan karya dan kreasi desainer tentang batik. Tapi ada sisi edukasi bahwa batik merupakan bagian dari warisan budaya. “Dengan memakai batik non-printing, berarti ikut andil dalam penghargaan budaya,” ujarnya.

Dalam acara itu setiap desainer akan menampilkan delapan karya. Dalam sehari setidaknya akan ada 80 karya yang ditampilkan. “Peserta tidak hanya dari Solo, tapi juga Yogyakarta dan Semarang,” katanya.

Tahun ini temanya Echo Rejuvenation, yang diartikan sebagai gaung untuk sesuatu yang lebih baik, yakni batik. Dari acara itu diharapkan muncul sesuatu yang baru, semisal motif, warna, dan kreativitas.

Solo Batik Fashion digelar di depan patung Slamet Riyadi di kawasan Gladag, mulai pukul 19.30 WIB. Di situ akan ditempatkan panggung memanjang ke arah barat sepanjang sekitar 25 meter selebar enam meter. Penonton tak dipungut biaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, Widdi Srihanto, mengatakan acara tersebut sebagai bagian dari upaya Solo menjadi ibu kota batik. “Harapannya Solo tidak hanya terkenal dengan produksi batiknya. Tapi juga berbagai model batik yang menarik,” katanya.

Sebelumnya, dia menuturkan, pelaksanaan Solo Batik Fashion digelar di Stasiun Kota atau Stasiun Jebres, dengan latar belakang kereta uap kuno Jaladara. Namun dalam keputusan akhir dipilih Gladag, dengan latar belakang patung Slamet Riyadi.

Widdi berharap desainer Solo dapat terus berkarya dan menampilkan karya terbaik, sehingga pengembangan batik benar-benar berpusat di Solo.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lain:
Isla Datang, Vidal Lupakan Masa Lalu

Fauzi-Nachrowi Buka Peluang Koalisi dengan PKS

PKS Belum Putuskan Koalisi dengan Jokowi

Dua Mayat Pria Mengambang di Kali Ancol

Dua Politikus Golkar Daerah Jadi Tersangka Korupsi

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya