TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang berkaus hitam berkerumun di depan pintu masuk Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, Sabtu sore, 21 April 2012. Mereka punya satu tujuan: melihat aksi band dedengkot progresif metal, Dream Theater.
Penonton membuat empat barisan sepanjang kurang lebih 100 meter dari dua sudut berbeda untuk mengantre masuk sekitar pukul 18.00. Dan, ketika pintu masuk ke area konser dibuka pihak penyelenggara sekitar pukul 19.15 WIB, suasana malam itu semakin riuh dengan teriakan penonton.
Mengawali aksinya pukul 21.00 WIB, Dream Theater memilih sampling Dream Is Collapsing sebagai intro dengan diiringi tata lampu spektakuler dan megah. Dream Is Collapsing adalah komposisi milik komposer asal Jerman, Hans Zimmer, yang merupakan soundtrack film Inception.
John Petrucci (gitar), John Myung (bas), Jordan Ruddess (keyboard), dan Mike Mangini (drum) mulai beriringan masuk ke panggung, kecuali LaBrie, sang vokalis. Gaharnya gesekan gitar Petrucci untuk intro Bridges In The Sky dari album terbaru yang dirilis tahun lalu, A Dramatic Turn of Events, menandai kesiapan mereka menggebrak Ancol malam itu.
Suasana kian memanas saat LaBrie muncul. Penampilan pertama mereka begitu memukau penonton. Apalagi aksi mereka juga didukung tata panggung yang terbilang mewah. Bagaimana tidak, selain konsep 'wah' pada tata cahaya, penonton bisa melihat secara detail permainan Ruddess dan Mangini melalui empat layar lebar. Ya, terdapat kamera kecil di atas keyboard dan drum kit!
6.00 yang diambil dari album Awake (1994) menjadi lagu kedua mereka. Sebagai salah satu karya lawas mereka, penonton seolah diajak mengingat permainan keyboard personel lamanya, Kevin Moore. Awake merupakan album terakhir bagi Moore sebelum hengkang dari Dream Theater, yang kemudian digantikan Ruddes hingga sekarang.
Setelah membawakan Build Me Up Break Me Down (A Dramatic Turn of Events, 2011), sekitar 8.000 penonton diajak kembali bernostalgia. LaBrie cs memilih lagu Surrounded dari album kedua mereka, Images and Words. Tempo santai pada intro Surrounded memudahkan penonton untuk sing along mengikuti LaBrie sampai pertengahan lagu.
Setelah itu, gemuruh suara sampling bernuansa horor terdengar di venue disusul sorotan lampu warna-warni sebagai pembuka lagu The Root of All Evil (Octavarium, 2005). Meski terdengar rumit, penonton terlihat begitu menikmati sampai lagu tersebut berakhir klimaks.
Selain mempromosikan album terbaru mereka, konser ini juga sebagai momen pengenalan penggebuk drum anyar Dream Theater, Mike Mangini. Ia menemani LaBrie cs setelah personel lamanya sekaligus pendiri Dream Theater, Mike Portnoy, mengundurkan diri pada 2010.
Karena itu, Mangini diberikan jatah spesial unjuk gigi sendiri di atas panggung. Berbagai teknik drum Mangini pada drum kit-nya yang terbilang super lengkap itu berhasil membuat penonton berdecak kagum. Apalagi saat musikus yang pernah memperkuat band heavy metal, Extreme, dan punya proyek musik dengan Steve Vai ini melakukan rolling silang pada tam-tamnya.
Usai itu, berturut-turut mereka membawakan A Fortune In Lies (When Dream and Day Unite, 1989) dan Outcry (A Dramatic Turn of Events, 2011). Kemudian disusul dua lagu The Silent Man (Awake, 1994) serta Beneath The Surface (A Dramatic Turn of Events, 2011) yang dimainkan secara akustik.
Masih dari album terbaru mereka, On The Backs of Angels didaulat menjadi lagu selanjutnya. Di tengah lagu, dominasi keyboard Rudess begitu kentara. Sebelum berakhir, penonton seolah dihipnotis sejenak untuk ber-headbang dengan nuansa thrash metal. Sebab terdengar jelas teknik gitar updown stroke patah-patah Petrucci saat itu.
Sebelum menghibur dengan lagu andalannya, The Spirit Carries On, yang dicomot dari album Metropolis, Part 2: Scenes From a Memory (1999), Ruddess dan Petruci sempat melakukan solo. Penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan karena kagum melihat permainan apik keduanya.
Breaking All Illusions (A Dramatic Turn of Events, 2011) menjadi tanda masuk sesi encore. Tak berselang lama, hits single dari album Images and Words, yaitu Pull Me Under, kembali memacu adrenalin pada malam itu.
"Pull me under Pull me under..Pull me under I'm not afraid..
All that I feel is honor and spite..All I can do is to set it right..," begitu penonton ber-sing along.
Pull Me Under menjadi lagu perpisahan Dream Theater dengan penonton malam itu. Tak terasa, sudah dua jam lebih mereka beraksi di atas panggung. "Hati-hati di jalan. Jaga diri kalian semua. Sampai ketemu lagi. Terima kasih," teriak LaBrie yang langsung disambut histeria penonton.
YAZIR FAROUK
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan
3 menit lalu
Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Baca SelengkapnyaTiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War
6 menit lalu
Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.
Baca SelengkapnyaAliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia
8 menit lalu
Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.
Baca SelengkapnyaMerasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi
23 menit lalu
Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.
Baca SelengkapnyaFati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid
26 menit lalu
Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.
Baca Selengkapnya3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri
28 menit lalu
Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri
Baca SelengkapnyaTrenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
49 menit lalu
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
Baca SelengkapnyaPertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi
1 jam lalu
Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.
Baca SelengkapnyaCari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas
1 jam lalu
Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.
Baca SelengkapnyaMardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara
1 jam lalu
PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.
Baca Selengkapnya