TEMPO.CO, Surakarta - Karya Sinema Nusantara berencana mengangkat kisah pujangga Ranggawarsita ke layar lebar. Saat ini mereka tengah melakukan riset tentang sejarah kehidupan pujangga yang mempopulerkan istilah zaman edan melalui Serat Kalatida tersebut.
“Kami belum memastikan jadwal pembuatan filmnya. Mungkin sekitar empat bulan lagi,” kata produser film, Paundrakarna Jiwanegara, saat ditemui di Surakarta, Kamis 1 Maret 2012. Saat ini pihaknya tengah melakukan riset dengan menggelar seminar mengenai sejarah Ranggawarsita.
Dia menyebut, kisah Ranggawarsita sangat menarik lantaran dinilai banyak memberikan pengaruh dalam kesusastraan Jawa. Ranggawarsita juga banyak menyebarkan ajaran moral melalui kitab dan serat yang disusunnya. “Ranggawarsita juga sering menunjukkan sikap tidak suka terhadap kolonial,” kata Paundra.
Riset terhadap sejarah Ranggawarsita dilakukan lantaran ada beberapa versi cerita, terutama terkait dengan kematian jurnalis pada media Bromartani tersebut. “Kami ingin cerita sejarah yang ada dalam film ini dapat dipertanggungjawabkan,” kata cucu Bung Karno tersebut.
Sayangnya Paundra belum menentukan target kapan film tersebut akan mulai diputar ke layar lebar. “Rencananya pengambilan gambar akan memakan waktu sekitar empat bulan,” katanya. Keseluruhan pengambilan gambar akan dilakukan di Kota Solo.
Kepala Jurusan Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Soepardjo, menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat dua versi mengenai kematian Ranggawarsita. “Versi pertama adalah dia meninggal dunia secara wajar,” katanya. Sedangkan versi kedua, dia meninggal dunia lantaran dihukum mati oleh kerajaan. Ranggawarsita telah meramalkan hari kematiannya melalui Serat Sabdajati.
Dia menyebutkan Ranggawarsita adalah pujangga yang pertama kali membuat geguritan, puisi dalam bahasa Jawa. Dia juga merupakan jurnalis yang mengobarkan semangat antipenjajah dalam majalah yang dikelolanya, Bromartani.
