TEMPO Interaktif, Jakarta - Suara sirene itu meraung-raung seolah beradu keras dengan teriakan histeris seribuan penonton yang berada di Ballroom Hotel Gran Melia, Jakarta selatan, Selasa, 11 Oktober 2011. Dari arah suara sirene itu, lampu sorot kemudian menyala berpendar menghadirkan sebuah tata panggung yang telah berisi lima pria gaek asal Inggris, lengkap dengan seperangkat alat musik mereka.
Perlahan-lahan, suara sirene meredup. Mendadak, pria-pria itu membungkam histeria penonton itu dengan mengulik musik bergenre jazz-funk. Dari nada-nadanya, jelas terdengar bahwa musik itu diambil dari aransemen lagu Heaven In My Hands milik band Level 42.
Ya, di ruangan tersebut, band yang dibentuk Mark King ini tengah mulai menggelar konser. Mengawali pertunjukan, tepat pukul 20.30 WIB, Level 42 langsung memainkan All Over You, begitu lagu yang dirilis pada 1988 itu selesai. "Terima kasih. Kalian begitu fantastis," ungkap Mark King membuka pembicaraan.
Konser Level 42 di Hotel Gran Melia dikemas seperti hendak memanjakan mata. Panggung dibikin setinggi sekitar 1,5 meter, seolah sengaja dikemas agar penonton gampang melihat pertunjukan dengan tetap duduk-duduk di atas kursi plastik yang tersebar di hampir seantero ruangan.
Agar penonton tetap fokus melihat konser, tata lampu juga dikemas menarik. Gemerlapan sinar warna-warni menyilaukan, terus berpendar di sepanjang pertunjukan.
Di atas panggung itu, Level 42 kemudian berturut-turut memutar seri To be With You Again, Running in The Family, Love Games, Leaving Me Now, dan Love in a Peaceful World. Para penonton selalu memberi tepuk tangan setiap kali Mark King (vokal dan bas), Mike Lindup (keyboard), Petter Biggin (drum), Nathan King (gitar), dan Sean Freeman (saxophone), selesai memainkan musik mereka yang begitu rancak.
Minat penonton terhadap konser mulai menjadi-jadi begitu Level 42 memainkan musik secara instrumental. Seolah seperti mesin diesel, Mark King dan kawan-kawan perlahan-lahan membakar semangat penonton hingga ke puncak pertunjukan.
Sejak lagu The Sun Bed Song dan Starchild dimainkan, penonton yang semula duduk-duduk, satu per satu mulai berdiri untuk bergoyang mengikuti tempo permainan Level 42.
Histeria makin menjadi begitu Level 42 memainkan lagu The Sun Goes Down dan Something About You. Dua lagu ini mampu membuat penonton yang duduk kalah jumlah dengan penonton yang berdiri. Bersama Level 42, bahkan mereka yang berdiri berubah menjadi penyanyi pengiring, terutama di lagu Something About You.
Di puncak gairah itu, Level 42 menutup pertunjukan dengan memainkan Lessons in Love. "Sangat fantastis, kami sangat senang bisa kembali di sini bersama kalian," ujar Mark seraya mengajak teman-temannya meninggalkan panggung.
Namun seribuan penonton yang rata-rata pria dan wanita berusia 35-40 tahun itu meminta konser digelar lebih panjang lagi. Kepada Mark King dan kawan-kawan, mereka berteriak, "We want more, we want more."
Tanpa basa-basi, lima personel Level 42 mengganjar mereka dengan dua lagu lagi, Hot Water dan The Chinese Way. Histeria terjadi di semua penonton. Mereka bergoyang dan bernyanyi bersama Level 42 dari awal sampai akhir.
Di akhir pertunjukan, para penonton memberi standing applause untuk Level 42 hingga lebih dari 3 menit. Dengan saling berangkulan, semua personel Level 42 membalasnya dengan menjura ke penonton berkali-kali. Jam menunjuk pukul 22.00 WIB.
MUSTHOLIH
Berita terkait
Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
15 menit lalu
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi
27 menit lalu
Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.
Baca SelengkapnyaKompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard
39 menit lalu
Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung
48 menit lalu
Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD
48 menit lalu
Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD
Baca SelengkapnyaHakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK
56 menit lalu
Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.
Baca SelengkapnyaDies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film
1 jam lalu
Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
1 jam lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaKemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
1 jam lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP
1 jam lalu
Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP
Baca Selengkapnya