Memotret Halte Bus dalam Tarian

Reporter

Editor

Sabtu, 16 Juli 2011 09:08 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta - Usia 26 tahun untuk sebuah sanggar kesenian bukanlah usia muda. Sanggar Maniratari telah cukup banyak makan asam garam di dunia tari. Mereka menyuguhkan karya bertajuk "Maniratari Melangkah" di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, Jumat, 15 Juli 2011.

Salah satu karya yang ditampilkan dalam pementasan tersebut adalah tarian berjudul "Nunggu Bis" karya Ismay Dian. Karya tersebut merupakan garapan pertamanya, setelah lima tahun bergabung dengan kelompok tersebut.

Dalam pementasan tersebut, mereka menyulap panggung menjadi sebuah halte bus. Sebuah atap bertuliskan "Solo Berseri" dipasang dengan bangku panjang yang terletak di bawahnya. Melalui karya tersebut, Ismay mencoba memotret perilaku masyarakat di halte bus melalui sebuah gerak tari teater.

Tari kontemporer itu dimainkan oleh tiga penari ditambah satu orang yang berperan sebagai pengecer koran. Gerakannya cukup atraktif dengan iringan lagu-lagu pop. Gerakan kaki cukup dominan, ditambah gerakan memutar dan melompat yang cukup sempurna.

Pendiri Maniratari, Wied Sendjayani, memang menekankan gerak tari berbasis jazz dan balet. Dipadu dengan tarian kontemporer, sajian tari yang mereka persembahkan terlihat sangat unik. Bermacam perilaku manusia di halte bus mereka gambarkan dalam pertunjukan berdurasi hampir sejam itu. Pengecer koran yang menjajakan dagangannya menjadi pembuka adegan tanpa dialog itu.

Ismay juga memotret kegelisahan calon penumpang yang resah lantaran bus yang dinanti tidak kunjung datang. Tidak hanya itu, dia juga menggambarkan hubungan antarpenumpang yang terlibat cinta lokasi lantaran setiap hari bertemu.

Tidak ketinggalan aksi saling dorong para penumpang yang berebut naik kendaraan juga turut diceritakan. Ada pula adegan seorang wanita yang terjatuh dan menderita luka di kakinya. “Berjuta kisah bisa saja terjadi di sebuah halte,” kata Ismay.

Sebagai karya pertama, Ismay berusaha keras untuk menciptakan suguhan yang sempurna. Lulusan Akademi Bahasa Asing Pignatelli Surakarta itu perlu waktu tiga bulan untuk observasi sekaligus memproses karyanya.

Bagi Wied Sendjayani, hasil karya siswa asuhannya ini dianggap sangat memuaskan. “Mereka harus segera melangkah menggantikan saya,” kata wanita berusia 63 tahun tersebut. Itu sebabnya mengapa pementasan yang meraih hibah seni Kelola tersebut digelar dengan tajuk "Maniratari Melangkah".

Wied Sendjayani memang sudah cukup lama berkecimpung di dunia seni. Wied adalah sosok yang aktif, mahir melukis, berteater, serta pernah mempelajari teknik tari modern jazz dan balet klasik di Escuela Centro de Dansa Madrid, Spanyol. Ketika berada di Jerman dan Austria, Wied mengambil kursus tari dan mengisi pertunjukan musim panas di Finlandia dan Norwegia serta mengikuti festival tari di Kalsruhe, Jerman, dan Maseru, Lesotho, Afrika Selatan.

Kembali ke Indonesia pada 1985, Wied mendirikan sanggar Maniratari. Lebih dari seratus penari yang telah dilatihnya. Namun saat ini, jumlah anggota di sanggarnya bisa dihitung dengan jari.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya