Sebelas Dalang Meriahkan 500 Tahun Sunan Kalijaga

Reporter

Editor

Selasa, 12 Juli 2011 15:18 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta- Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berencana menggelar peringatan 500 tahun Sunan Kalijaga, 11-31 Juli 2011. Sebanyak 11 dalang dijadwalkan mementaskan lakon pewayangan hasil kreasi salah satu ulama Wali Songo itu di Alun-alun Utara, Yogyakarta.

Kesebelas dalang itu adalah Sutedjo (lakon Betoro Kolo Lahir), Joyo (Jumenengan Ngamarto), Subroto (Durno Gejowo), Hadi Sutikno (Semar Barang Jantur), Rudiyo Harsono (Dewo Ruci), Edi Suwondo (Wahyu Mekutoromo), Hadi Prayitno (Mustoko Weni), Gunawan (Semar Minto Bagus), Sudiyono (Lampahan Gondowerdoyo Takon Bopo), Hadi Wacono (Pandi Suwargo), dan Seno Nugroho (Pendowo Mukso).

“Itu lakon yang diciptakan Sunan Kalijogo,” kata dalang Sutedjo yang bergelar Ki Mas Lurah Cermo, di Sekretariat Penyelenggara, Pondok Pesantren Kaliopak, Bantul, Yogyakarta, Senin, 11 Juli 2011 kemarin.

Menurut Sutedjo, selain sebagai ulama penyebar Islam, Sunan Kalijaga juga terkenal sebagai seorang seniman dan budayawan. Sunan Kalijaga menyebarkan Islam melalui unsur kesenian tradisional, di antaranya lewat lakon-lakon pewayangan yang disadur dari dua epos terkenal India, Mahabarata dan Ramayana.

Sebenarnya ada 12 lakon yang diciptakan Sunan. Satu lakon, Petruk Ratu, tak ditampilkan dalam acara peringatan. “Karena masalah teknis saja, waktunya tak mencukupi,” Sutedjo menjelaskan.

Sutedjo menyatakan, Sunan Kalijaga juga aktif menggubah gending. Salah satunya berjudul Dandang Gulo yang kemudian disempurnakan oleh pujangga Jawa, Ronggowarsito. Dalam gending yang dia ciptakan, kental sekali filosofi hidup yang diajarkannya.

Bahkan, salah satu gending ciptaannya yang kini dikenal sebagai gending Holohuma kental berisi ajaran agama Islam. Kata Holohuma berasal dari Allahumma yang bermakna Ya Allah. “Kena lidah orang Jawa, jadi Holohuma,” kata dia.

Rangkaian acara peringatan itu diawali dengan prosesi Lampah Ratri Merthi Laku Sunan Kali yang berupa ritual berjalan kaki dari Sungai Opak di Piyungan, Bantul, menuju Alun-alun Utara di depan Kraton Yogyakarta. Prosesi yang diperkirakan akan diikuti seribu orang itu sekaligus akan melintasi makam Raja Mataram Islam di Kota Gede.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

40 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya