Djohan Riduan Hasan Menghijaukan Bekas Lahan Tambang

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 14:16 WIB

Djohan Riduan Hasan

TEMPO Interaktif, Pangkalpinang - Seperti halnya Phuket di Thailand dan Ipoh di Malaysia, Pangkalpinang di Pulau Bangka adalah daerah penghasil timah. Bedanya, kolam-kolam raksasa masih banyak berkubang di setiap sudut wilayah Pangkalpinang, sedangkan di Phuket dan Ipoh telah bertahun-tahun berganti menjadi kota wisata.



"Devisa dari pariwisata Phuket itu tiga kali lipat dari hasil eksplorasi timah yang merusak lingkungan," kata Djohan Riduan Hasan, pengusaha timah yang berubah menjadi penggiat konservasi lingkungan, saat ditemui Koran Tempo, Rabu 8 Juni 2011.



Belajar dari sukses Phuket dan Ipoh, sarjana teknik mesin lulusan Universitas Tarumanagara, Jakarta, itu sejak 2003 merintis upaya membebaskan hampir 300 hektare lahan rawa di dekat kawasan industri Ketapang, Pangkalpinang, untuk pembibitan tanaman, ikan, dan sapi. Sejumlah ahli dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan pusat pengembangan sapi di Lembang serta peternakan ikan di Subang dilibatkan.


Advertising
Advertising


Ia optimistis Bangka bisa lebih hebat dari Phuket ataupun Ipoh. Sebab, selain memiliki pantai-pantai yang elok, tanah kelahirannya itu memiliki aneka kuliner dan akses transportasi memadai.

Tak cuma dicemooh, beberapa pihak menganggap Djohan sinting dan buang-buang duit karena lahan perkebunan serta peternakan di tanah berpasir dan air payau. Kadar keasaman air di wilayah itu sangat tinggi, pH 2-3,5. Pada tahun pertama, ejekan mereka seolah benar. Ribuan ekor ikan yang akan dikembangbiakkan di dalam kolong--kolam bekas galian tambang--lebih dari separuhnya mati dan mengambang.

Tapi, di got, tak jauh dari kandang sapi, justru tumbuh lumut, cacing, dan jentik-jentik ikan. "Rupanya semua itu berkat kotoran dan urine sapi yang menetralkan tingkat keasaman air," ujar ayah Valen Joveni Hasan, 8 tahun, dan Vanessa Joveni Hasan, 2 tahun, itu.

Sejak tiga tahun terakhir, ketekunan dan kerja kerasnya menunjukkan tanda-tanda berhasil. Melalui Bangka Botanical Garden (BBG) yang berdiri di lahan seluas 70 hektare, berkembang biak lima jenis sapi, yakni perah, Bali, Angus, Simental, dan Limusin. Juga terhampar ribuan batang pohon buah naga, kurma, aneka tanaman hias dan tanaman keras, serta penangkaran ikan.

Tak cuma aparat birokrasi setempat yang kini hilir-mudik datang menjenguk, juga tetamu dari berbagai daerah dan luar negeri. Pada 8 Juni 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan. "Saya ingin tempat ini menjadi pusat riset, pendidikan, sport, dan pariwisata," kata Djohan.

Dengan kesuksesan BBG, ia bercita-cita menularkannya ke setiap perusahaan, lembaga pemerintah ataupun swasta, hingga rumah-rumah warga bahwa lahan-lahan kosong di sekeliling sebetulnya bisa dihijaukan dengan murah. "Tak benar teori yang menyebutkan tanah bekas tambang baru bisa ditanami setelah 20-40 tahun. Saya buktikan, tiga tahun pun bisa," ujarnya.



SUDRAJAT

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

41 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

45 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

56 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya