TEMPO Interaktif, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menggelar pertunjukan wayang kulit sepanjang lima hari berturut-turut untuk memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni. Salah seorang panitia, Mufti Raharjo, mengatakan pergelaran wayang kulit itu dipentaskan pada 1 hingga 5 Juni 2011 mulai pukul 20.00 WIB.
“Ada 5 kali pertunjukan dengan lima dalang, yang memainkan lima lakon yang melambangkan kelima sila dalam Pancasila,” ujarnya kepada para wartawan, Selasa, 31 Mei 2011, siang. Rangkaian pentas wayang kulit itu digelar di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta, kecuali pada 5 Juni di rumah dinas Wakil Wali Kota Surakarta.
Menurut Mufti, Pancasila sebagai pilar bangsa sehingga tiap tahun diperingati hari lahirnya. Tahun ini tema peringatan adalah “Jadikan Pancasila sebagai Gaya Hidup Bangsa”. Harapannya, nilai-nilai luhur Pancasila dapat dipraktekkan dalam berpikir, berucap, dan berperilaku sehari-hari.
Di hari pertama, akan tampil dalang Ki Purbo Asmoro dengan lakon Dewa Ruci. Kemudian pada 2 Juni, pertunjukan wayang oleh dalang Ki Bambang Suwarno dengan lakon Sesaji Rajasuya. Lantas Ki Agus Effendi dengan lakon Rama Tambak pada 3 Juni.
Selanjutnya, lakon Parikesit Jumeneng Nata akan dimainkan oleh dalang Ki Warsito Jati pada 4 Juni. Dan di hari terakhir giliran dalang Ki Sunarno Diprojo yang membawakan lakon Semar Mbangun Khayangan.
Mufti berharap masyarakat dapat berbondong-bondong menyaksikan hiburan wayang kulit tersebut. Dan untuk memeriahkan acara, setiap sore sebelum pertunjukan akan digelar barongsai dan reog. Hal itu untuk menunjukkan kekayaan dan perpaduan budaya bangsa yang beraneka ragam.
UKKY PRIMARTANTYO