Taring Baru Sawung Jabo

Reporter

Editor

Minggu, 22 Mei 2011 15:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Barangkali lelaki itu sudah berumur. Kawan sekaligus sahabat musiknya telah tutup usia. Mereka adalah W.S. Rendra, Innisisri, dan Nanoe. Tapi lelaki berkaus merah dan bercelana jins belel itu menunjukkan taringnya dalam konser musik bertajuk "Langit Merah Putih" di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat malam, 20 Mei 2011.

Semua penggemar fanatiknya, dari anak muda hingga yang seusia dengannya, dirasuki semangat kegilaan bermusik. Gemuruh tempik riuh dan gempita teriakan mereka membuat Graha Bhakti Budaya bergetar.

Ya, lelaki penebar semangat bermusik itu adalah Sawung Jabo. Kita akan melihat betapa penggemarnya berjejalan ingin menyaksikan vokalis, gitaris, arranger, sekaligus pencipta lagu legendaris yang kini telah berusia 60 tahun itu beraksi.

Malam itu Jabo--panggilan lelaki kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 4 Mei 1951, yang bernama asli Mochamad Djohansyah ini--tak membawa Swami, Kantata Takwa, atau pun Dalbo. Tapi ia menggandeng grup yang justru menjadi akar dari ketiga kelompok musik legendaris itu: Sirkus Barock.

Hanya, Sirkus Barock yang tampil malam itu adalah wajah baru. Setelah ditinggalkan Innisisri (penabuh drum) dan Nanoe (pemetik bas), kini Jabo sebagai motor band itu menggandeng musisi generasi yang lebih muda. Mereka adalah Joel Tampeng (gitaris), Ryan Zanuardi (gitaris), Bagus Mazasupa (pemain keyboard), Endi Baroque (drumer), Sinung Glanung (basis), Ucok Hutabarat (pemain biola), Denny Dumbo dan Verri Pramu (pemain perkusi dan tiup), serta Giana Sudaryono (vokal latar). Selain itu, Jabo masih berkolaborasi dengan Toto Tewel, gitaris formasi lama Sirkus Barock yang menjadi tandem kreatifnya.

"Kami tidak ada semangat apa pun untuk diusung. Lha, wong kami tidak rindu pentas," ujar Jabo seusai pertunjukan. Begitulah. Sebanyak 15 lagu yang dimainkan malam itu memang tak ada yang baru. Tapi lagu-lagu itu mengalami aransemen baru yang tentu saja disesuaikan dengan kekinian.

Jabo menyatakan ketiadaan lagu baru sebagai sesuatu yang memang disengaja. "Mengapa harus lagu baru? Lagu-lagu itu masih relevan dengan situasi saat ini. Kami beropini," katanya beralasan.

Benar saja, aransemen baru itu tak mengubah akar lagu. Malah membikin lagu-lagu itu lebih kaya harmoni dan warna instrumen. Misalnya ketika lagu "Hio" dimainkan. Perkusi drum dan jimbe, beduk, maupun taganing berulang kali mengisi celah lagu. Bahkan sedikit instrumennya dibikin minor.

"Hio", yang sangat akrab di telinga para penonton, masih punya pesona. Bahkan, bagi musisi yang berpentas di atas panggung, lagu itu seperti menjadi mainan yang menyenangkan. Mereka tampak sangat menikmati dalam membawakannya. Toto Tewel bahkan membikin ekor penutup lagu berulang-ulang, sehingga lagu tak lantas berhenti. Histeria penonton pun tak terbendung.

Konser Langit Merah Putih malam itu diwarnai dengan lagu-lagu hit. Sebagian besar adalah karya Jabo yang dinyanyikan bersama-sama Swami, Dalbo, ataupun Kantata Takwa, antara lain "Bongkar", "Kesaksian", "Nyanyian Jiwa", dan "Kuda Lumping".

Jabo memang berniat memberi gambaran realitas sosial, politik, dan budaya di negeri ini. "Sekarang ini kita tidak berubah. Masih saja stagnan," ujarnya.

Lirik-lirik yang cerdas, menyentil, dan nakal menjadikan lagu-lagu itu tak lekas uzur. "Itulah mengapa saya salut kepada Jabo. Ia lihai menyatukan karakter-karakter baru menjadi aransemen utuh," ujar Toto Tewel, anggota formasi lama Sirkus Barock yang berdiri pada 1976.

Selama sebulan terakhir, mereka mempersiapkan konser ini dan menggelar latihan rutin di pendapa Joglo Jago, Wirosaban, Yogyakarta. Latihan itu dilakukan tiap hari, dari pukul 10.00 hingga 17.00. Sebelumnya, para personel muda itu mengikuti workshop bersama Jabo untuk mengonsep aransemen baru.

Setelah berpentas di Jakarta, mereka akan melanjutkan turnya ke Taman Budaya Bandung pada 22 Mei ini dan Taman Budaya Yogyakarta pada 25 Mei nanti. Lalu, pada Juni, Jabo bersama Sirkus Barock akan menggelar konser di Shanghai dan Beijing, Cina.

Di pengujung konser malam itu, sebuah kejutan datang ketika lagu "Bento", yang pernah hit dibawakan Iwan Fals bersama Swami, dimainkan. Jabo mengawalinya satu putaran. Mendadak ia menahan chord lagu itu dan memanggil vokalis asli untuk maju ke panggung. Ya, Iwan Fals, yang duduk di deret tengah kursi penonton, dipaksa untuk naik ke panggung dan bergabung dengan mereka.

Selain itu, Setiawan Djodi, yang memakai setelan pakaian serba putih, ikut ditarik. Dua buah gitar diserahkan kepada Iwan dan Djodi supaya dimainkan. Chord masih saja ditahan. Lalu menyusul Oppie Andaresta dan Naniel, yang masing-masing memainkan jimbe dan blues harp.

Mereka reuni di atas panggung itu. Ada separuh nyawa Kantata Takwa di sana. Penonton pun mendadak sontak seperti kesurupan. Banyak dari mereka yang merangsek ke deret depan merapat ke bawah panggung. Luar biasa.

Di atas pentas, Djodi tak henti-hentinya bersolo gitar, men-slash nada-nada membikin jamming. Iwan Fals juga tak ketinggalan menyeru ungkapan seperti lagu tradisional Papua. Selain "Bento", lagu berikutnya yang mereka bawakan dalam edisi reuni itu adalah "Badut".

Ya, reuni yang tak terduga. Betul saja, ini adalah akhir konser yang sangat memanjakan penggemar fanatiknya. Syik-asyik-asyik!

ISMI WAHID

Berita terkait

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

2 menit lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 menit lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

4 menit lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

12 menit lalu

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

16.627 peserta akan ikuti UTBK-SNBT di IPB University pada 30 April 2024, 02 - 07 Mei 2024 dan 14 - 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

16 menit lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

19 menit lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

20 menit lalu

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

Seorang pengendara motor di Depok jadi korban tabrak lari kendaraan dinas polisi. Korban alami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

27 menit lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

29 menit lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

29 menit lalu

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau jalan di lima Desa Kecamatan Muara Sugihan sepanjang 3,250 meter yang akan segera dibangun, pada Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya