TEMPO Interaktif, Jakarta - Maraknya pengaruh kebudayaan dari Barat membuat pemain lenong Harry de Fretes resah. Apalagi gempuran musik-musik Justin Bieber dan kegemaran anak memainkan video game membuat kesenian lenong bocah tersingkir. Itulah sebabnya, pelakon Boim dalam sinetron komedi Lenong Rumpi ini bertekad mengembalikan dan menyelamatkan kejayaan lenong.
Sebagai senjata perangnya, Harry menggelar sebuah kompetisi lenong se-Jabodetabek bagi para siswa sekolah yang bertajuk "Ekspresi Petasan" atau Pentas Anak Sekolahan.
Audisi yang berlangsung hingga 20 Mei 2011 di Thamrin City, Jakarta, ini akan membidik anak muda yang memiliki grup lenong paling bagus untuk ditayangkan di TVRI. "Saya bersama Inggrid Wijanarko dan sutradara Aditya Gumay akan menjadi jurinya," ujar Harry di Jakarta saat ditemui pekan lalu.
Bagi Harry, pergelaran lomba ini sebagai bukti bahwa seniman lenong masih bisa bertahan di antara hiburan global yang begitu deras. "Ini bentuk kepedulian kami sebagai seniman yang dibesarkan dari lenong. Jangan sampai kelak tidak ada lagi kesenian yang bisa diwariskan kepada anak-cucu," ujarnya.
AGUSLIA HIDAYAH
Sebagai senjata perangnya, Harry menggelar sebuah kompetisi lenong se-Jabodetabek bagi para siswa sekolah yang bertajuk "Ekspresi Petasan" atau Pentas Anak Sekolahan.
Audisi yang berlangsung hingga 20 Mei 2011 di Thamrin City, Jakarta, ini akan membidik anak muda yang memiliki grup lenong paling bagus untuk ditayangkan di TVRI. "Saya bersama Inggrid Wijanarko dan sutradara Aditya Gumay akan menjadi jurinya," ujar Harry di Jakarta saat ditemui pekan lalu.
Bagi Harry, pergelaran lomba ini sebagai bukti bahwa seniman lenong masih bisa bertahan di antara hiburan global yang begitu deras. "Ini bentuk kepedulian kami sebagai seniman yang dibesarkan dari lenong. Jangan sampai kelak tidak ada lagi kesenian yang bisa diwariskan kepada anak-cucu," ujarnya.
AGUSLIA HIDAYAH
