Rumah Bersejarah Kolonel Soerachmad Dihancurkan  

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 12:13 WIB

Rumah bersejarah peninggalan Kolonel Soerahmad di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. TEMPO/HARI TRI WASONO
TEMPO Interaktif, Kediri - Rumah peninggalan Kolonel Soerachmad di Jalan KDP Slamet Kota Kediri, Jawa Timur, yang sangat bersejarah itu benar-benar dirobohkan. Pagi ini genteng rumah yang bersebelahan dengan gereja merah mulai diturunkan.

Meski masih menjadi polemik, pemilik rumah yang baru Alwi Muhammad Mubarok memutuskan merobohkan rumah itu. Beberapa pekerja tampak menurunkan genteng bagian utara rumah induk yang bersebelahan dengan Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel.

Dari pantauan Tempo, penurunan genteng ini dilakukan setelah pengosongan rumah induk selesai sekitar pukul 10.30 WIB. Menggunakan pick up, barang-barang pribadi pendiri Komando Distrik Militer itu diangkut keluar rumah. "Saya hanya pekerja di sini. Maaf, wartawan tak boleh masuk," kata Lama, seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun kepada Tempo yang mencoba memasuki halaman rumah, Kamis 14 April.

Hingga saat ini sejumlah pekerja masih menurunkan atap rumah sebelum dibongkar. Rencananya rumah bersejarah itu akan disulap menjadi lapangan futsal, cuci mobil, kafe, dan apartemen. Ahli waris menjual rumah itu kepada seorang investor dengan nilai Rp 5 miliar.

Pembongkaran itu dikecam keras sejumlah budayawan Kediri. Bardi Agan, salah satu pemerhati cagar budaya yang juga dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri mengatakan rumah tersebut dalam status pengusulan menjadi cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. "Harusnya tak boleh ada yang mengutak-atik sebelum proses itu selesai," katanya.

Pembongkaran ini juga dituding sebagai perilaku barbar terhadap benda bersejarah, dimana rumah itu berdekatan dengan gereja merah yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya. Ini juga menunjukkan ketidakmampuan Pemerintah Kota Kediri untuk melindungi rumah bersejarah yang ada. Apalagi pemerintah sempat berencana menjadikan rumah itu sebagai museum perjuangan pada 2000.

Advertising
Advertising

Kabag Humas Pemkot Tri Krisminarko menyatakan tak bisa berbuat apa-apa atas pembongkaran ini. Sebab ahli waris telah menandatangani akta jual beli kepada pemilik yang baru. "Itu hak ahli waris," katanya.

Kalangan pekerja media di Kediri juga kurang antusias karena beberapa hari menjelang penghancuran kabarnya ada gerakan “serangan fajar” terhadap pekerja pers. “Kok jadi sepi ya pemberitaan soal rumah itu,” kata Dona, salah seorang warga Kediri pecinta sejarah. “Semoga bukan karena terbeli.”

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

27 September 2017

Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

Pegiat Warga Berdaya, Elanto Wijoyono menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta abai dan tak tegas menerapkan aturan.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

19 April 2017

Eksploitasi Batu Bata Kuno Majapahit Sudah Lama Terjadi

Sudah lama eksploitasi batu bata kuno dari bangunan peninggalan zaman Majapahit yang terpendam dalam tanah di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan.

Baca Selengkapnya

Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

20 Juni 2016

Markas Radio Bung Tomo Dirobohkan, PT Jayanata: Sudah Rapuh  

Bos PT Jayanata Kosmetika Prima, Beng Jayanata, mengatakan bangunan cagar budaya eks markas radio Bung Tomo sudah rapuh sehingga dirobohkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

17 Juni 2016

Polisi Serahkan Penyelidikan Eks Markas Bung Tomo ke Pemkot

Hasil penyelidikan akan diserahkan kepada PPNS yang merupakan gabungan dari Satpol PP dan Disbudpar Pemerintah Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

11 Juni 2016

Markas Radio Bung Tomo, DPRD Akan Panggil Paksa Bos Jayanata  

Selama tiga kali dengar pendapat membahas perobohan bangunan cagar budaya itu, Beng Jayanata tidak mau datang.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

19 Mei 2016

Pemkot Surabaya akan Rekonstruksi Eks Markas Radio Bung Tomo

Menurut Wiwiek, meski bangunan aslinya sudah dihancurkan,
bangunan hasil rekonstruksi masih bernilai sejarah.

Baca Selengkapnya

Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

13 Mei 2016

Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

Tim pertama berfokus pada sejarah bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Sedangkan tim kedua menyelidiki perusakannya.

Baca Selengkapnya

Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

10 Mei 2016

Ini Hasil Penelitian Cagar Budaya Soal Eks Markas Bung Tomo

"Bisa saja itu dikembalikan seperti asalnya jika Pemkot Surabaya bersedia mencari semua bahan bangunan itu sama persis dengan asalnya."

Baca Selengkapnya

Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

10 Mei 2016

Usut Perobohan Markas Radio Bung Tomo, Bos PT Jayanata Absen

DPRD Surabaya berang karena PT Jayanata hanya mengirim utusan yang tidak paham persoalan.

Baca Selengkapnya

Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

14 April 2016

Atraksi di Candi, Pemerintah Kirimi Surat Komunitas Parkour

Atlet dan kameramen mengklaim spontan.

Baca Selengkapnya