Ia mengaku tersadar tentang kehebatan Qur’an ketika menyaksikan seorang qoriah pesantren Miftahul Ulum usai mengajinya lalu membawanya dengan cara memeluknya. "Dalam benak saya lalu berkata, (Qur’an dipeluk) pasti ada apa-apanya," ujar Iwan.
Dia lalu bertanya pada Al-Zastrow, pimpinan kru gamelan Ki Kanjeng Ganjur, sahabat karibnya dalam tur ke 99 pesantren di Indonesia yang faham tentang Islam. "Kata dia (Al-Zastrow), karena Quran bisa menjawa semua persoalan hidup."
Maka, ayah dari almarhum Galang Rambu Anarki itu memutuskan untuk membuka-buka sekaligus membaca dan memahami serta melaksanakan titah ayat-ayat yang terkandung di dalam Qur’an itu. "Selama ini saya senang baca buku, tapi, nggak ada yang bisa menjawab sekaligus memecahkan berbagai macam persoalan yang dihadapi," tutur Iwan.
Pencipta dan pelantun Guru Oemar Bakri, Bento dan Bongkar ini lalu mengungkapkan tentang sejumlah surat dalam Qur’an yang menerangkan tentang kehidupan, misalnya, "Surat Al-Asyri tentang menghargai waktu dan Al-Maun tentang kasih sayang kepada sesama."
Diam-diam, pesohor lagu-lagu balada yang pernah menjadi juara lomba adzan sewaktu di SD itu mulai lancar berbicara bahasa dakwah dan menyitir ayat-ayat Qur’an, maka, Al-Zastrow pun kemudian tak pelak memanggil Iwan dengan sebuatan : Kiai Haji Iwan Fals. Hadirin pun menyambutnya dengan tepukan tangan.
NANANG SUTISNA