Dewan Kesenian Surabaya Gelar Peken Monolog Cak Markeso
Jumat, 25 Maret 2011 13:11 WIB
Acara yang berlangsung mulai Minggu (27/3) hingga Selasa malam (2/3) itu akan diikuti oleh delapan orang peserta. "Hari pertama menampilkan tiga peserta, kedua tiga peserta dan hari terakhir dua peserta," kata ketua panitia Peken Monolog Cak Markeso, Farid Syamlan, Jumat (25/3).
Menurut Farid, peserta yang ikut dalam kegiatan ini rata-rata masih muda dan merupakan aktor teater. Hanya seorang peserta yang sudah uzur, yakni Mustohir, 67 tahun, dari Srimulat Surabaya. "Setelah selesai monolog lalu kita sambung dengan acara diskusi," ujar Farid.
Farid menambahkan, panitia sengaja menggunakan nama Cak Markeso dengan tujuan untuk memberi spirit pada kegiatan tersebut, sekaligus mengenang Cak Markeso.
Semasa hidup, Markeso adalah seniman ludruk garingan alias tanpa iringan gamelan.
Markeso biasa berkeliling dari kampung ke kampung di Surabaya untuk "mengamen". Bila ada yang nanggap, Markeso bermonolog untuk sebuah cerita ludruk. Markeso memiliki kemampuan mengiringi sendiri monolognya dengan mulutnya.
"Diakui atau tidak, Cak Markeso merupakan salah seorang seniman tradisional yang handal," ucap Farid. KUKUH S WIBOWO.