Barang Pameran Dijual Rongsokan, Direktur JNM Dilaporkan Polisi  

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Februari 2011 18:49 WIB

artefak sisa korban erupsi Merapi pada pameran bertajuk "Jogja Gumegrah Jogja Bangkit" di Jogja National Museum Yogyakarta.(ANATARA)

TEMPO Interaktif, Yogyakarta– Ketua Umum Jogja Art Share Totok Sudarto melaporkan Direktur Eksekutif Jogja National Museum (JNM) KPH Wiroinegoro ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta karena dianggap telah menggelapkan dan merusak artefak sisa bencana Merapi yang dipamerkan. Barang-barang yang dipamerkan di JNM pada Desember 2010 lalu digelapkan dengan cara dijual rongsokan dan sisanya dibakar.

“Rabu (16/2) kemarin akhirnya kami laporkan,” kata Totok di Taman Budaya Yogyakarta, Jumat (18/2) sore.

Menurut mantan Wakil Bupati Bantul itu, sedikitnya ada 80 artefak yang dijual Wironegoro. Diantaranya berupa rongsokan mobil dan motor yang hancur akibat erupsi Merapi. Selain itu ada meja-kursi, gelas, tabung gas, peralatan dapur, bekas atap rumah hingga peralatan rumah tangga lain yang juga rusak akibat bencana Merapi.

Barang-barang itu diperoleh Totok dengan cara meminjan dari warga Dusun Ngepringan Desa Wukisari Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta yang menjadi korban bencana Merapi. “Jika dibakar atau dibuat manusia, (bentuknya) tak akan seperti itu,” kata dia.

Sebelumnya bersama ratusan karya seni lain, artefak itu dipamerkan dalam pameran seni rupa di JNM dengan tema Jogja Gumregah Jogja Bangkit selama 14 hari dari 10-24 Desember 2010 lalu. Artefak itu dipamerkan di lantai 1 dan disusun ulang untuk merekontruksi ruang tamu, dapur, ruang pertemuan hingga atap rumah warga yang menjadi korban merapi.

Secara kronologis, menurut Totok, penjualan dan pembakaran artefak itu bermula dari saat pameran telah berakhir, 24 Desember. Hingga dua hari kemudian, pada 26 Desember, pembongkaran berakhir. Meski telah dibongkar, artefak itu tak dapat segera diambil dari JNM dan dikembalikan ke warga. Sesuai dengan persetujuan Wironegoro, artefak itu akhirnya dititipkan ke JNM dan disimpan di salah satu ruangan di lantai 1.

Karena kesibukannya, hingga awal Januari Totok belum dapat mengambil artefak itu. Dan pihak JNM pun memindahkan barang itu, dari dalam gedung ke pendapa Sasana Ajiyasa. Pemindahan tak berhenti. Dari tempat itu, lanjut Totok, tanpa sepengetahuannya, artefak kembali dipindahkan ke luar pendapa dan hanya ditutup terpal pada 23 Januari.

“(Dipindah) di bawah pohon beringin,” kata dia. Kendati demikian, “Saya masih berterimakasih masih diberi tempat disana,” kata dia. Baru pada 11 Februari kemarin, saat hendak mengambil, Totok tak mendapati artefak itu di tempatnya.

Dia mengatakan setelah ditelusuri, ternyata artefak itu dijual pada seorang pengepul barang bekas tak jauh dari gedung JNM di jalan Amri Yahya Yogyakarta seharga Rp 1,7 juta. “Dijual rongsokan, semuanya ada 660 kilogram,” kata.

Upaya kembali mendapatkan artefak pun dilakukan Totok. Dia datangi pengepul itu dan hasilnya barang telah dijual kembali ke seorang penadah barang bekas di sekitar Prambanan. “Dari sana, barang itu sudah dijual ke Surabaya dan dilebur sebagai besi bekas,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Wironegoro menilai panitia pameran tak bertanggung jawab menjaga barang-barang yang dipamerkan. Berkali-kali selama sebulan lamanya seusai pameran, dia hubungi panitia pameran melalui telepon tapi tak sekalipun mendapat jawaban. “Hingga akhirnya JNM turun tangan sendiri,” kata dia tanpa terperinci menjelaskan maksudnya turun tangan.

Kalaupun sampai dipindah hingga tiga kali, kata dia, itu karena panitia tak pernah mengurusi barang miliknya. Mereka dianggap tak profesional dalam bekerja. Sementara acara pameran dan kegiatan lain di JNM harus tetap berjalan dengan memanfaatkan ruang yang ada. “Di Jogja, saya ini hanya abdi budaya,” kata dia.

Terkait dengan masalah hukum yang kini menjeratnya, Wironegoro menyatakan tetap akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Silahkan saja (melaporkan),” kata dia, “Saya tidak kebal hukum.”

ANANG ZAKARIA



Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

43 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

50 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya