Teror Perak dan Penutup Luka  

Reporter

Editor

Jumat, 18 Februari 2011 11:28 WIB

Lukisan berjudul Diam karya perupa Tommy Wondra di Edwin's Galery, Kemang, Jakarta Selatan, Senin(14/2). Dalam pameran lukisan bertajuk "In Silence :The Study of Silver Color" ini, perupa muda ini memilih warna perak sebaga tema warna. Warna perak banyak dihindari oleh para pelukis lain karena efek kilap yang muncul dan kesulitan untuk memadukan warna, tapi Tommy justru tertantang untuk mencari kemungkinan visual yang baru dari warna perak.TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mata kita akan terteror oleh kehadiran warna perak. Warna yang sedikit sulit dipadukan dengan warna lain karena efek kilap yang dihasilkan ini cenderung dihindari oleh seniman lukis. Tapi tidak bagi Tommy Wondra.

Tommy, dalam pameran tunggalnya berjudul In Silence: The Study of Silver Color, sengaja memilih warna perak lebih didasarkan pada keinginannya mencari apa yang mungkin dilakukan warna yang tidak banyak dipakai dalam lukisan. Pameran itu berlangsung hingga 20 Februari nanti di Edwin's Gallery, Kemang, Jakarta Selatan.

Warna memang tak selalu bebas makna. Setiap mata memandangnya dengan persepsi tertentu. Ada makna yang terwakili olehnya. Kurator pameran Alia Swastika, dalam catatan kuratorialnya, menyatakan Tommy, dengan kecenderungannya sendiri yang banyak menjelajahi konsep dan gagasan dasar tentang bentuk, lebih tertarik melihat perak hanya sebagai warna, sebagai elemen artistik, ketimbang mengaitkannya dengan makna sosial tertentu.

Dengan begitu, Alia menambahkan, kehadiran benda-benda dalam lukisan menjadi tak terlalu penting. Barangkali obyek tersebut diposisikan menjadi alat untuk mendekati fenomena warna perak itu.

Dalam pameran-pamerannya terdahulu, Tommy banyak berkutat dengan soal teknis untuk menggambarkan obyek sepele dan nirmakna. Maka akan kita lihat, ia banyak bergelut dengan teknik realisme. Bahkan, dalam beberapa karyanya, tak terlihat ada pendobrakan terhadap narasi besar atas fenomena sosial dengan ekstrem.

Karya-karya seri Diam yang ditampilkan kali ini memang dihadirkan dengan dominasi perak. "Warna ini dihadirkan sebagai suatu kenyataan visual yang absolut dan tak terbantahkan," kata Alia dalam katalog.

Tommy seolah ingin menarik kita melihat obyek realis itu lalu membawanya dalam cara pandang yang berbeda dan mencoba memberi jarak pada realitas visual tersebut. Maka kehadiran obyek, seperti ulat-ulat yang menggerogoti lembaran seng berkarat dalam Diam #5, atau ikan-ikan yang tertutupi sebagian badannya dalam Diam #12, bagai tak memiliki narasi. Begitu saja hadir dan berdiri sendiri. Namun tak disadari justru kehadirannya menjadi pembanding atas warna perak yang mendominasi itu. “Kenyataan visual yang sepele bagi Tommy adalah sebuah cara mendekati apa yang substansial dalam sebuah benda," ujar Alia.

Yang juga menarik, Tommy selalu menghadirkan obyek penutup luka (band-aid) dalam tiap karyanya. Pada obyek yang muncul selalu tertempel bentukan tadi.

Mudah ditebak, kehadiran kode visual seperti ini membentuk makna pada karya lukis Tommy. Kisah besar yang membangun obyek-obyek ini barangkali tentang luka, entah dalam konteks besar entah dalam wilayah yang lebih personal. Tapi nyatanya memang begitu. Dunia semakin bopeng dengan banyak kerusakan di dalamnya, akibat bencana, akibat perang. Atau dalam pengertian humanisme, terlihat dalam karya Diam #18 bahwa penutup luka itu selalu mengait pada bagian tubuh manusia yang cacat.

Tommy melihat penutup luka semacam ini menjadi realitas yang tak bisa terhindarkan. Bahwa yang penuh luka bisa muncul ke permukaan menggantikan yang mulus dan penuh keindahan.

Dengan asosiasi itu, obyek realis yang dihadirkan Tommy tak lagi sesederhana itu. Boleh jadi ada refleksi akan narasi besar yang ingin disampaikan Tommy.

ISMI WAHID

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

43 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya