Setia Mengusung Irama Melayu-Aceh  

Reporter

Editor

Senin, 7 Februari 2011 11:38 WIB

Pertunjukkan musik " Rafly WaSAJA" di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. (04/02/11) TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kata-kata itu diucap dengan ritme yang sangat cepat dan tanpa jeda. Hampir mirip nonsense word, terdengar seperti tanpa arti. Ya, Rafly baru saja meratib satu syair yang ditulis oleh Syech Hamzah Alfansuri dalam lagu Perahu. Lagu ini bercerita tentang roda keseimbangan dan suasana kemakmuran di kerajaan Iskandar Muda.

Jumat malam pekan lalu, Rafly bersama grup jazznya, RaflyWaSAJA, menyuguhkan pertunjukan jazz dalam sentuhan Melayu-Aceh di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Performa jazz dihadirkan dengan warna etnik Aceh yang sangat kental.

Sebagai vokalis, Rafly masih setia menjaga karakter suara etnik Aceh. Tak susah baginya untuk menggabungkan dua jenis musik ini. “Melodinya sudah akrab sehingga kolaborasi ini mudah terjadi,” ujar Rafly. “Apalagi lagu Melayu memiliki cakupan yang sangat luas”.

Advertising
Advertising

Bersama personil lainnya – seperti Adi Darmawan (bass), Mochammad Saat Syah (seruling), Agam Hamzah (gitar), dan Jalu Gatot Pratidina (perkusi) – Rafly menggubah lagu-lagu Aceh ini dengan sentuhan yang tak hanya jazz tetapi etnik daerah lain.

Lagu Hom, misalnya. Lagu itu diawali dengan sentuhan kendang Sunda oleh Jalu. Pukulan kendang tetap dipertahankan sembari disusul bass dan gitar. Instrumen-instrumen itu seperti berdialog satu sama lain. Sentuhan jazz modern juga nampak di sana.

Begitu vokal Rafly masuk, maka seketika lagu berubah menjadi warna Melayu. Lagi-lagi Rafly memasukkan syair dalam bahasa Aceh yang diucap dengan sangat cepat dan tanpa jeda. Vokal, perkusi, dan instrumen lainnya saling bereksplorasi. Hom, bahasa Aceh yang berarti entah ini, dibuat pada 1999 saat puncak konflik Aceh. Lagu ini menggambarkan suasana wilayah tersebut yang serba terisolasi.

Tak hanya itu, lagu-lagu religi juga dihadirkan. Shalawat dan Kalimat Ta'ibah diperdengarkan dengan sentuhan jazz. “Musik ini dibingkai dan harus ada makna. Sentuhan religi menjadi pesan untuk sesama,” kata Rafly.

Tak heran, penonton terdengar riuh bertepuk tangan untuk RaflyWaSAJA. Misalnya, saat lagu berjudul Jodoh dimainkan. Beberapa penonton terlihat ikut bergoyang mendengar irama itu. Memang, beberapa bagian dimainkan sesuai dengan wujud asli lagu tersebut. Baru bagian lain kemudian diubah dengan aroma jazz yang serba disonan dan penuh sinkopasi. Gubahan lagu etnik ini selalu menghadirkan kejutan.

Tiba-tiba saja terdengar seruling bergaya India yang dimainkan oleh Saat dalam lagu Haro Hara Kiamat. Lalu dengan cepat beralih menjadi Melayu saat vokal Rafly masuk di lagu tersebut. Atau, Jalu yang mengeskplorasi berbagai macam alat perkusi di hadapannya menjadi performa tanpa melodi. Begitu juga dengan Adi yang menaburkan paku-paku logam pada lembar seng dengan teratur. Suara perkusif yang dihasilkan itu kemudian dikolaborasikan dengan permainan gitar Agam.

Penampilan mereka malam itu mampu menjaga mood penonton dengan garapan yang tak monoton. RaflyWaSAJA terbentuk pada awal Juli 2010. Berlima mereka setia mengusung tema religi dan balada dengan corak jazz etnik Aceh-Melayu. Dalam kurun waktu 3 bulan, grup musik ini sudah menghasilkan sepuluh lagu, antara lain, Perahu, Shalawat, Kalimat Ta'ibah, Hom, dan Haro Hara Kiamat.

ISMI WAHID

Berita terkait

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

1 menit lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

2 menit lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Komentar Coach Justin Soal Pemain Timnas U-23 Indonesia Marselino Ferdinan yang Tengah Disorot Netizen

2 menit lalu

Komentar Coach Justin Soal Pemain Timnas U-23 Indonesia Marselino Ferdinan yang Tengah Disorot Netizen

coach Justin memberikan nasihat untuk pemain muda Indonesia Marselino Ferdinan yang tengah menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

38 menit lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3 Vaksin Wajib untuk Jemaah Haji 2024

1 jam lalu

3 Vaksin Wajib untuk Jemaah Haji 2024

Dalam rangkaian ibadah haji, kesehatan para jemaah haji menjadi faktor utama yang harus dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

2 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

3 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

5 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya