Pameran Seni Limbah dan Ekspresi Perempuan Anti-kekerasan
Jumat, 4 Februari 2011 14:36 WIB
Pameran Seni Limbah ini diikuti oleh 12 perempuan dan seorang lelaki pegiat masyarakat sadar limbah yang mengikutsertakan komunitas Lestari dan satu komunitas pengrajin bambu yang dipimpin oleh ibu Martini. Latar belakang seniman perempuan berasal dari seniman profesional, pengrajin, pengusaha, akademisi, dan aktivis akar rumput.
Karya-karya tiga dimensi yang dipamerkan merupakan hasil pengolahan dari berbagai limbah. Misalnya, limbah plastik, keramik, logam, kawat. Ada pula limbah perlengkapan perempuan dan kliping koran, batik, kayu, rajutan, pandan, batu, dan bambu. Penikmat seni bisa membeli beberapa karya seni massal dari limbah yang dibuat oleh beberapa seniman.
Dalam pameran tersebut juga akan diluncurkan buku Seni Limbah dan Ekspresi Perempuan Anti-kekerasan yang disunting oleh Farsijana Adeney-Risakotta dan diterbitkan oleh Selendang Ungu Press. Selain itu, sepanjang pameran itu diadakan pula kegiatan konsultasi trauma healing yang dikelola oleh Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
KALIM/Sumber: www.bentarabudaya.com