Melarang, Komandan Kodim Kediri Belum Saksikan Opera Tan Malaka
Selasa, 11 Januari 2011 17:37 WIB
Namun meski mengeluarkan himbauan itu, ia mengaku belum pernah menonton Opera Tan Malaka yang hendak disiarkan Kilisuci Teve (KSTV). Namun dia menganggap tokoh Tan Malaka akan mengundang reaksi keras dari masyarakat.
Sebelum mendatangi kantor KSTV, Kamis (6/1) lalu, Bambang mengaku telah menerima informasi rencana pemutaran ulang opera Tan Malaka yang dimainkan kelompok Teater Salihara. Berdasarkan informasi intelejen yang dia terima, tayangan tersebut akan menceritakan perjalanan tokoh sosialis Tan Malaka. “Kita semua kan tahu dia penganut Marxisme,” katanya.
Pelarangan penayangan Opera Tan Malaka ini terjadi di wilayah Malang dan Kediri, Jawa Timur. Aparat setempat beralasan, tayangan yang diproduksi Tempo TV itu berbau "kiri" dan bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.
Direktur Utama Tempo TV Santoso mengatakan aparat di Malang dan Kediri tidak paham atas tontonan itu. "Sebagian aparat masih berpikiran kolot, alergi terhadap segala hal yang berbau kiri," kata Santoso kemarin. "Mereka masih berpikiran seperti zaman Orde Baru."
Tayangan Opera Tan Malaka merupakan hasil rekaman atas pertunjukan teater Opera Tan Malaka di Teater Salihara, Jakarta, Oktober tahun lalu. Semula ada 10 stasiun televisi lokal yang berminat memutar rekaman opera itu. Tapi Batu TV Malang dan KSTV Kediri batal menyiarkan tontonan itu.
Bambang khawatir penayangan itu akan memancing reaksi dari kelompok anti komunis di Kediri, terutama kalangan pondok pesantren. Karena itu, demi menjaga situasi yang sudah kondusif, dia menghimbau KSTV untuk tidak menayangkannya. “Demi Allah, saya tidak punya kepentingan apapun selain keamanan masyarakat Kediri,” ujarnya berulang-ulang. “Saya tak mau disalahkan jika ada apa-apa di belakang hari.”
HARI TRI WASONO