Negeri Perkakas Rumah Tangga  

Reporter

Editor

Minggu, 9 Januari 2011 21:35 WIB

Drama musikal Pangeran Bintang dan Putri Embun. Foto:TEMPO/Anang Zakaria
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Syahdan, di sebuah negeri tak bernama, Pangeran Bintang tengah dirundung bingung. Sang kekasih, Putri Embun, hilang diculik pemuda wajan. Putri Embun dikurung di penjara mangkuk. Jeruji garpunya sangat kokoh hingga mustahil bagi sang putri untuk melarikan diri. Apalagi dua prajurit malam, anak buah pemuda wajan, selalu setia berjaga. Mondar-mandir mereka berpatroli.

Maka, diutuslah kakek meja dan nenek kursi. Dibantu adik bunga, mereka bertugas membebaskan sang putri dari balik terali. Berjalan mengendap, mereka mendekati penjara tempat Putri Embun dikurung. Namun sayang, anjing besi memergoki upaya mereka. Gonggongannya menyadarkan prajurit malam. Dan, pertempuran hebat pun terjadi.

Sepenggal kisah itu adalah bagian dari cerita drama musikal Pangeran Bintang dan Putri Embun, yang dimainkan Bengkel Mime Theatre di panggung Societet Sriwedari, Taman Budaya Yogyakarta. Diproduksi ulang oleh Garasi Enterprise, lakon cerita yang pernah dipentaskan pada Mei 2010 di gedung yang sama itu kembali dipentaskan dalam perhelatan perdana Jogja Broadway, Kamis sore lalu.

Ide cerita Pangeran Bintang dan Putri Embun ini unik. Berlatar belakang sebuah negeri yang dihuni alat-alat rumah tangga. Pangeran Bintang adalah aktor utama dalam cerita. Penampilannya gagah, meski jubah yang dikenakan berasal dari taplak meja. Pun demikian dengan Putri Embun, dia tetap jelita walau dengan gaun rangkaian kain serbet.

Tokoh antagonis pemuda wajan, sekujur tubuhnya ditempeli bermacam wajan dari berbagai ukuran. Mirip baju zirah yang dikenakan prajurit perang Romawi. Adapun prajurit malam, dua anak buah pemuda wajan, adalah sosok prajurit yang berbaju gentong dan bercelana bak plastik. Lengkap dengan keranjang sampah sebagai helm.

Karakter orang-orang di sekitar Pangeran Bintang dan Putri Embun pun tak kalah unik. Adik bunga, misalnya, adalah sosok yang gemulai namun perkasa mengalahkan lawan dalam tiap pertempuran. Gaunnya dari keset dengan kalung raksasa dari rangkaian piring plastik. Sebuah mahkota sendok menempel di kepalanya.

Advertising
Advertising

Ada juga Mat Panci. Sosoknya rapat dibalut panci. Badan, tangan, kaki, dan kepalanya tertutup panci. Atau Detektif Jemuran, yang selalu memanggul besi gantungan jemuran di punggungnya. Total semua pemain 13 orang.

Pertunjukan Pangeran Bintang dan Putri Embun menggabungkan seni pantomim dengan drama musikal dalam tiga panggung sekaligus. Sebelum penonton memasuki ruang pementasan, para tokoh cerita telah menyambut dengan unjuk kebolehan di lobi gedung. Disusul di ruang penonton. Para pemeran dalam cerita itu muncul satu per satu dari deretan kursi penonton. Dan berlanjut hingga ke puncak pertunjukan di panggung pementasan.

Sutradara pementasan, Andi Sri Wahyudi, mengatakan jalan ceritanya terinspirasi oleh kisah asmara dari berbagai belahan dunia. Semisal Romeo-Juliet, Sampek-Eng Tay, atau Rama-Sinta. “Juga Perang Troya,” kata Andi, yang sekaligus penulis naskah itu.

Menurut Andi, meski ia penulis naskahnya, adegan dalam pementasan drama musikal ini lebih banyak dipengaruhi improvisasi pemeran. Saat latihan, ide dari pemeran masuk dan mengalir begitu saja. “Mereka sendiri yang memilih kostum dan menamakan peran yang dimainkan,” ujarnya.

Ide penggunaan alat rumah tangga, tutur Andi, muncul sebagai refleksi pengalaman masa kecilnya. Dia melihat alat-alat itu sebagai saksi bisu sebuah keluarga. Apa pun peristiwa yang terjadi, entah bahagia atau sedih, alat-alat itu selalu tampil menemani.

Yang jelas, meski persiapan drama musikal itu hanya sebulan, pertunjukan modern yang imajinatif, atraktif, dan menarik tetap dapat dihadirkan. Rencananya, Pangeran Bintang dan Putri Embun akan dimainkan selama 10 hari, sepanjang acara Jogja Broadway digelar di gedung Societet Taman Budaya, dari 6 hingga 16 Januari mendatang.

Jogja Broadway: dari New York ke Societet

Jogja Broadway adalah ide baru. Digagas Garasi Enterprise, divisi baru Teater Garasi, perhelatan ini bertujuan meramaikan agenda pariwisata di Yogyakarta. Perhelatan selama 11 hari di gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta, dari 6 hingga 16 Januari 2011 ini adalah yang pertama kalinya.

Public Relations Manager Garasi Enterprise, Ratri Kartikasari, mengatakan Jogja Broadway akan rutin digelar saban tahun. Dalam setahun, direncanakan perhelatan itu akan digelar dua kali, pada Mei-Juni dan Desember-Januari. “Saat musim libur, di mana wisatawan yang datang ke Jogja meningkat,” katanya.

Selama perhelatan perdana ini, Pangeran Bintang dan Putri Embun akan dimainkan tiap sore sepanjang sembilan hari. Meski begitu, tak selamanya dalam tiap event Jogja Broadway lakon pementasan tak berubah. Bisa saja, pada musim mendatang, lakon lain dari kelompok berbeda akan ditampilkan. Yang jelas, kata Ratri, Jogja Broadway tetap menghadirkan seni pertunjukan yang segar dan memikat bagi pengunjungnya. Konsepnya, memadukan seni drama, tari, musik, dan tata rupa.

Ide Jogja Broadway lahir dari hasil perjalanan pentas Teater Garasi ke mancanegara, termasuk Amerika Serikat. Nama Broadway sendiri, menurut Ratri, terinspirasi oleh sebuah nama jalan di New York, Amerika. Di kanan-kiri sepanjang jalan itu berdiri gedung-gedung pertunjukan. Selama setahun, tiap hari dapat disaksikan berbagai pementasan seni pertunjukan di gedung di sepanjang jalan itu. Dengan dukungan seniman kreatif Kota Yogyakarta, ide itu diangkut pulang ke Tanah Air. Dan jadilah Jogja Broadway seperti saat ini. “Kalau di sana bisa, kenapa di sini tidak,” Ratri menjelaskan.

Konsep yang ditawarkan pun cukup kreatif. Selain menawarkan pementasan teater, Jogja Broadway akan diisi dengan pameran merchandise. Produk yang dihasilkan dari tangan kreatif para seniman itu akan dipajang di lobi gedung Societet selama perhelatan digelar.

Jogja Broadway juga menghadirkan sejumlah kesenian tradisional, antara lain jaran thek Ponorogo dan penampilan musik perkusi. Lalu, perhelatan itu diisi pula dengan diskusi dan pemutaran film.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

1 jam lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya