"Sebelumnya aku sudah kelaparan belum makan dari siang," ujarnya kepada Tempo, Kamis (30/12). Maklum, penonton di Gelora Bung Karno dilarang membawa penganan ke bangku tribun. Perut lapar ditambah moral anjlok membuat Luna pusing tujuh keliling.
Emosinya tambah bergolak saat melihat penonton mulai panas. "Dari tribun atas, banyak yang mulai lempar botol minuman," kata Luna yang malam tadi nonton di VIP Barat. Cemas akan keadaan yang lebih buruk, dia ngeloyor meninggalkan stadion saat pertandingan masih sisa setengah jam.
"Langsung cari tempat makan yang bisa nonton bola juga," katanya. Pilihannya jatuh ke kafe di Senayan City, yang berjarak kurang satu kilometer dari Gelora Bung Karno. Di sana Luna, berbaju Tim Nasional dengan nomor 10 dan nama Octo, melanjutkan dukungan untuk Pasukan Garuda.
Meski menang 2-1, Merah Putih gagal memboyong Piala AFF karena kalah selisih gol 2-4 dari Pasukan Harimau Malaya. Luna awalnya sempat menganggap enteng lawan karena digilas Indonesia 5-1 awal bulan ini. Namun dia mengacungkan dua jempol atas kebangkitan anak-anak asuh Rajagobal Krishnasamyl yang menang 3-0 di leg pertama di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Ahad lalu. "Mental mereka bagus, pemainan terus berkembang, ini harus kita ikuti," katanya. "Apalagi mereka tidak gentar bermain di kandang lawan."
Meski tidak paham betul, Luna mengaku penikmat sepak bola. Dia juga hadir di Gelora Bung Karno saat semi final lalu, namun urung nonton karena tidak mendapat tempat duduk. Sebelum turnamen ini, Luna juga membela Merah Putih secara langsung di tempat yang sama pada sebuah pertandingan persahabatan tahun lalu.
REZA M