Gebrakan MEW

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Desember 2010 16:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sabtu malam lalu, tiga personel band indie MEW--Jonas Bjerre, Bo Madsen, dan Silas Utke Graae Jorgensen--bertandang ke Surabaya, Jawa Timur, untuk pertama kalinya. Meski hanya berkeliling di seputaran hotel bintang lima tempat mereka menginap, Bo Madsen mengaku kagum akan kebersihan kota itu. Ia pun terkejut ketika Tempo memberitahunya bahwa kota yang mereka sambangi ini dikenal dengan Rock City. “Benarkah?” kata Madsen terheran.

Kunjungan trio yang membesarkan nama MEW itu ke Indonesia merupakan yang kedua kalinya. Setahun lalu, mereka datang menggebrak panggung perhelatan Java Rockinland di Jakarta dengan menyuguhkan musik beraliran alternative rock. Tapi genre tersebut bukan satu-satunya aliran musik yang mereka usung. Banyak penggemarnya yang menyebut musik MEW sebagai new prog, shoegaze, dream pop, art rock, bahkan rock eksperimental.

Band asal Denmark dan berbasis di Inggris itu boleh jadi belum familiar di banyak telinga di sini. Namun permainan gitar Madsen yang cukup memukau, ditambah warna vokal Bjerre yang melengking, menjadikan musik mereka berkarakter.

Malam itu, dengan bersetelan jas rapi, ketiganya siap beraksi di atas panggung besar perhelatan musik Soundburst di pantai Kenjeran, Surabaya. Saat itu pula Madsen terkejut dengan ribuan manusia yang memadati perhelatan musik rock itu. Sebanyak sekitar 50 ribu penonton riuh dan histeris menyambut aksi MEW.

Kondisi itu membuat para personel MEW terenyak. Madsen tak menyangka penontonnya akan sebanyak itu. Sehari sebelumnya, Madsen sempat pesimistis aksi mereka akan mendapat sambutan antusias di Surabaya. “Entahlah, penonton akan senang atau tidak, yang pasti saya akan bermain semaksimal mungkin,” ujarnya. Ia bahkan tak menyangka aliran musik indie yang diusungnya dari daratan Eropa itu justru akrab di telinga arek-arek Suroboyo.

Sebagai pembuka konser malam itu, MEW menggebrak dengan nomor bertajuk Special. Di latar panggung, gambar-gambar digital bernuansa pop art yang tampak di layar lebar membuat tontonan ini tak terkesan ala kadarnya. Dibuka dengan gebukan drum Silas Utke Graae Jorgensen, lalu musik mengalir dengan iringan lengkingan gitar Bo Madsen yang menyihir para penonton.

Setelah nomor pembuka, MEW kemudian membawakan sejumlah nomor lainnya, seperti Zookeeper’s Boy, Hawaii, Beach, Her Voice Long, dan Sometimes. Malam itu, sekitar 12 lagu dimainkan dengan mulus. Suasana tampak memanas ketika nomor Snowbrigade, Eight, dan Shelter Swanky mengalir deras. Vokalis Bjerre terus sibuk menyanyi. Ia tak lagi rajin menyapa para penonton seperti di awal-awal konser. Ia asyik dengan gaya menyanyinya yang boleh dibilang tidak menarik untuk dilihat--terpaku memegang mikrofon, tanpa banyak bergerak.

Dalam konsernya itu, MEW juga membawakan beberapa lagu dari album teranyar mereka, Eggs Are Funny. Mereka membawakan lagu unggulan di album terbaru mereka, yakni Do You Love It. Histeria penonton kian riuh menyambut lagu tersebut. MEW menutup konsernya dengan dua nomor sekaligus: She Spider dan Comporting Sound.

Boleh dibilang musik yang disuguhkan MEW sepanjang konser menghadirkan sensasi yang berbeda. Boleh jadi itu lantaran saking seringnya tempo musik yang mereka suguhkan berganti-ganti hanya dalam satu lagu. Tak mengherankan jika saban lagu mengalun di telinga, perasaan tak menentu mengocok-ngocok kita.

Sebagai band indie, MEW menjadi salah satu kelompok musik beraliran alternative rock yang mendapat sambutan baik dari para kritikus. Band yang berdiri pada 1994 ini juga meraih beberapa penghargaan bergengsi. Misalnya, pada Danish Music Critics 2003, MEW memenangi penghargaan Album of the Year dan Band of the Year. Penghargaan MTV Asia Buzz-Worthy juga disabet MEW pada 2006.

AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

16 menit lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

28 menit lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

41 menit lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

49 menit lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

49 menit lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

57 menit lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

1 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

1 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

1 jam lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya