12 karya lukisnya di atas medium kanvas berukuran besar mengisahkan kesibukan masyarakat kayu. Sejenak, Gatot seolah menjadi saksi kegiatan mereka yang tak beda dengan manusia sungguhan. Bertindak sebagai orang ketiga, Gatot menggambarkan dengan apik sebuah pertarungan catur antara boneka kayu tua dan robot kotak bergaya 1990-an, gadis kayu yang dilukis mirip sosok Marlyn Monroe, bahkan sepasang pengantin kayu yang baru saja menikah.
Teknik “lukis kayu” yang disajikan perupa peraih penghargaan Indonesia Art Award 2008 ini menggunakan pewarnaan monoton yang berkesan tunggal. Nuansa kayu yang harus dilaluinya dengan sapuan cat berlapis, bagian terang dan gelap, menjadi tantangan Gatot untuk menghasilkan gambar kayu sungguhan. Lewat dua medium berbeda, antara lukis kanvas dan teknik pembuatan patung, Gatot menyempurnakannya sebagai sebuah lukisan kayu bersensasi tiga dimensi.
Tengoklah lukisan bertajuk Get A Hair Wash. Sesuai dengan judulnya, boneka kayu itu menikmati waktu bersantai dengan cuci rambut dan berendam kaki. Di sebuah salon sederhana, tubuhnya terkulai nyaman dengan kedua mata tertutup irisan mentimun.
Adapula lukisan yang menggambarkan sang boneka yang tak gagap teknologi. Simak lukisan Chatting Better Than Watch TV. Di sana tampak sosok remaja kayu dengan laptop berlogo apel yang dilengkapi headset di kepala, menjadikannya sebagai sosok yang tak ketinggalan teknologi, ia selalu up date.
AGUSLIA HIDAYAH