Robot-robot Perlawanan Ariswan  

Reporter

Editor

Minggu, 5 Desember 2010 10:26 WIB

Pameran tunggal Ariswan Adhitama di gedung Bentara Budaya Yogyakarta
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Tunas itu tak berkutik. Terkurung dalam bola kaca dan tercengkeram dalam genggaman jari-jemari robot baja. Ah, apalah arti kecambah. Orok tanaman itu tentu tak berdaya. Sebagai sebuah mesin, robot itu terlalu tangguh. Dialah otot kawat tulang besi sebenarnya. Seakan hendak menyamai kokoh tebing batu di belakangnya, ia tegak dan angkuh berdiri.


Ariswan Adhitama, perupa muda berusia 28 tahun, menuangkan cerita sang robot dan tunas dalam karyanya berjudul Grow In Limitedness. Dicetak di atas kanvas berukuran 200 X 150 sentimeter, dia gunakan teknik hardboard cut, handcoloring dan stensil dalam karyanya.

Singkat kata, ada perpaduan dua ketrampilan dalam lukisan itu. “Grafis cukil kayu dan melukis,” kata dia, di sela pameran tunggal di gedung Bentara Budaya Yogyakarta, Sabtu (5/12) malam.

Bertajuk In Repair, ada sebelas karya Ariswan yang dipamerkan hingga 12 Desember. Masing-masing karya adalah manifestasi perjalanan hidupnya. Grow In Limitedness adalah cerita tentang kelahiran. Bayi tak berdaya di belantara jagad dunia fana.

“...aku hanya tunas kecil yang menggantungi sedikit bekal dalam potku...,” tulis dia dalam katalog pameran tentang karyanya itu. “Tapi kelak aku akan tumbuh besar.”

Janji itu dia tuangkan dalam lukisan berjudul My Transition yang berukuran 200 X 150 sentimeter. Sang kecambah “Ariswan” telah mekar dan menembus bola kaca hingga pecah. Namun lingkungan di sekitarnya tetap keras dan mengancam. Sesosok robot sangar dan angkuh masih mencengkeram bola kaca.

Kisah perjalanan hidup itu berlanjut. Diantaranya tertuang pada The Gardener, Horizontal Connection dan Natural Weapon, masing-masing berukuran 180 X 140 sentimeter.

Puncaknya, sebuah lukisan berjudul Green Convergence dibuat dengan ukuran ekstrim. Berukuran 195 X 700 sentimeter, lukisan itu bercerita tentang kepasrahan manusia dan kesadaran adanya “Ide Maha Agung”.

Dwi Marianto, pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menilai dari aspek ukuran fisik, lukisan sepanjang 7 meter itu merupakan rekor baru. “Sebagai karya monoprint terbesar,” kata dia.

Meski terbilang muda dalam usia, Ariswan layak diperhitungkan. Ia, menurut Marianto, telah memperjuangkan karya monoprint berukuran besar dengan teknik campuran, yakni teknik mencukil kayu dan hand colouring.

Praktis, satu lukisan harus tercetak dua kali. Satu cukilan kayu yang berfungsi seperti klise film dan satu lainnya hasil cetakannya. “Jadi mirip cara kerja stempel,” kata Ariswan menjabarkan tekniknya.

Dengan teknik itu, penggarapan pun membutuhkan waktu lama. Dibutuhkan waktu 8 bulan untuk mencetak sebelas lukisan yang dia pamerkan.

Namun itulah Ariswan. Dia ciptakan karya sekaligus sistem pembuatan. Teknik monoprint, yakni teknik cetak sekali pakai menjamin karya menjadi utuh. Hanya satu dan satu-satunya.

Kurator pameran Fery Oktanio mengatakan ada imajinasi perlawanan dalam karya Ariswan. Manusia bukanlah makhluk yang mudah menyerah begitu saja saat takdir menggilasnya.

Lahir di Kulonprogo Yogyakarta 1982, Ariswan adalah angkatan 2005 di ISI Yogyakarta yang kuliahnya sempat tertunda 1 semester. Sebelumnya, masa SMA dilalui dengan berpindah-pindah sekolah hingga memperoleh ijazah melalui program penyetaraan paket C. Melalui karya-karyanya, dia seakan hendak katakan bahwa perlawanan dan kerja keras mampu menghasilkan hasil yang sepadan.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

56 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya