TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis Lola Amaria menutup akhir tahun ini dengan menyimpan harapan meraih gelar sutradara terbaik versi Festival Film Indonesia. Tahun ini, Lola ditasbihkan sebagai salah satu kandidat sutradara terbaik berkat film keduanya, Minggu Pagi di Victoria Park.
"Ini pertama kali saya ikut FFI. Apapun keputusannya terserah. Saya tidak peduli," kata Lola di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jumat, (4/12).
Di ajang yang akan digelar besok (4/12) malam di Central Park, Jakarta Pusat, Lola akan berebut gelar dengan Dedy Mizwar (Alangkah Lucunya Negeri Ini), Benny Setiawan (3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta), Awi Suryadi (I Know What You Did On Facebook), dan Angga Dwimas Sasongko (Hari Untuk Amanda).
Sementara, film ini sendiri didaulat sebagai salah satu kandidat film terbaik tahun ini untuk kategori cerita panjang. Film yang mengambil latar realitas pekerja Indonesia yang mengais rezeki di Hong Kong ini akan bersaing dengan film 3 Hati 2 Dunia I Cinta, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Alangkah Lucunya Negeri Ini, dan I Know What You Din On Facebook.
"Saya senang film ini diapresiasi. Tapi buat saya yang penting bikin film, bukan festivalnya," ujar Lola.
Lola sendiri menolak berpolemik dengan penyelenggaraan festival tahun ini yang menuai protes oleh sebagian kalangan. Ia mengatakan lebih baik membikin film ketimbang larut dalam kisruh tersebut. "Kalau (nanti) film saya dibilang jelek enggak apa-apa. Karena sistemnya, hargai setiap festival yang ada," kata Lola.
MUSTHOLIH
"Ini pertama kali saya ikut FFI. Apapun keputusannya terserah. Saya tidak peduli," kata Lola di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jumat, (4/12).
Di ajang yang akan digelar besok (4/12) malam di Central Park, Jakarta Pusat, Lola akan berebut gelar dengan Dedy Mizwar (Alangkah Lucunya Negeri Ini), Benny Setiawan (3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta), Awi Suryadi (I Know What You Did On Facebook), dan Angga Dwimas Sasongko (Hari Untuk Amanda).
Sementara, film ini sendiri didaulat sebagai salah satu kandidat film terbaik tahun ini untuk kategori cerita panjang. Film yang mengambil latar realitas pekerja Indonesia yang mengais rezeki di Hong Kong ini akan bersaing dengan film 3 Hati 2 Dunia I Cinta, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Alangkah Lucunya Negeri Ini, dan I Know What You Din On Facebook.
"Saya senang film ini diapresiasi. Tapi buat saya yang penting bikin film, bukan festivalnya," ujar Lola.
Lola sendiri menolak berpolemik dengan penyelenggaraan festival tahun ini yang menuai protes oleh sebagian kalangan. Ia mengatakan lebih baik membikin film ketimbang larut dalam kisruh tersebut. "Kalau (nanti) film saya dibilang jelek enggak apa-apa. Karena sistemnya, hargai setiap festival yang ada," kata Lola.
MUSTHOLIH
