Ujung Perjalanan Sang Penyihir  

Reporter

Editor

Sabtu, 20 November 2010 19:00 WIB

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1. Photo by Warner Bros
TEMPO Interaktif, Jakarta -

-------------

Judul: Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1)

Sutradara: David Yates

Penulis: Steve Kloves, berdasarkan novel karya J.K. Rowling

Advertising
Advertising

Pemain: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Ralph Fiennes, Helena Bonham Carter, Gary Oldman, Robbie Coltrane

Produksi: Warner Bros

---------------

Nasib sebuah negeri para penyihir di Inggris akan ditentukan di sini. Di zaman kegelapan Voldemort, yang selalu menjadi momok tiap penyihir baik, akan tergelar pembantaian besar kedua. Kegelapan bangkit, dan tak ada yang bisa mencegahnya. Hingga dipastikan takkan ada lagi generasi seperti Harry Potter. Kehidupan terus dihantui ketegangan, karena korban bergelimpangan saban hari.

Obliviate.” Hermione menyihir ingatan bapak-ibunya tentang dirinya. Tindakan gadis cerdas ini tak lain untuk menyelamatkan orang tuanya dari sasaran Voldemort. Selanjutnya, ia pun meninggalkan rumah dan bergabung dengan Harry dan Ron.

Pengorbanan cewek Ron di mukadimah film menghadirkan sebuah gimik tersendiri dalam sekuel film terakhir Harry Potter, Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1). Sejak Jumat pekan ini, episode ketujuh Harry Potter yang terbagi dalam dua bagian ini sudah bisa disaksikan di bioskop di sejumlah kota di Tanah Air.

Dalam filmnya kali ini, sutradara David Yates begitu royal menebar kengerian, duka, kematian, dan kesedihan. Sebenarnya, dalam seri sebelumnya kejahatan telah disebarkan Death Eaters, setelah kematian Dumbledore. Dan kini, dalam seri ketujuh yang dikemas lewat sebuah sekuel ini, kematian menghampiri para tokoh baik, bahkan hingga Dobby the Elf. Ketegangan demi ketegangan itulah yang mewarnai sepanjang film ini.

Yang sudah khatam Harry Potter versi novelnya karya J.K. Rowling pasti tahu ketegangan dan emosi yang dibawa hingga puncak. Seperti dikisahkan, sang Pangeran Kegelapan telah membagi tujuh jiwanya dalam beragam media yang disebut Horcrux. Jiwa pertama yang berwujud buku telah hancur dalam serial sebelumnya, sebuah cincin yang menjadi persemayaman jiwa keduanya pun telah dimusnahkan Dumbledore.

Nah, dalam episode ketujuh bagian satu ini, jiwa ketiga sang penyihir kegelapan hadir dalam sebuah kalung. Inilah inti dalam sekuel kesatu The Deathly Hallows. Adapun nyawa keempat berupa piala di kamar bank Bellatrix yang belum terungkap di sini menjadi penyambung cerita selanjutnya di bagian kedua. Piala itu melengkapi jiwa kelima yang tersembunyi di kamar rahasia, jiwa keenam yang tak lain si Harry sendiri, dan jiwa terakhir berwujud ular Nagini.

Ya, episode yang merupakan sebuah klimaks dari perjalanan panjang film Harry Potter ini boleh dibilang lebih seru. Meski ada beberapa pemolesan tambahan dan pengurangan dari penulis naskah Steve Kloves, benang merah antara buku dan film masih terjaga. Misalnya, tambahan dalam porsi Hermione di awal film memperlihatkan pengorbanan Hermione, sebagai sobat Harry, yang sebelumnya hampir tak pernah disorot ke permukaan.

Lainnya, ada kesegaran yang memukau dengan kemunculan animasi keren di tengah film. Kartun garis-garis muncul sewaktu Hermione sedang menceritakan kisah buku Relikui Kematian. Seekor gagak terbang dan selembar bulunya menyentuh air.

Tak aneh, beberapa situs film berani mengklaim rating tinggi untuk film berbiaya hampir mencapai triliunan rupiah ini. Bahkan pengunduh imdb.com tak segan memberikan delapan bintang dari total sepuluh bintang dalam rating situs tersebut.

Lalu penunjukan David Yates sebagai sutradara bukan keputusan yang mengejutkan. Pasalnya, Yates sudah bergelut dengan kisah penyihir itu sejak menyutradarai Harry Potter and the Order of the Phoenix pada 2007. Ia juga menangani film Harry Potter and the Half-Blood Prince setahun lalu. Yates pun memegang sekuel terakhir seri ketujuh Harry Potter ini.

Keputusan Yates memecah buku terakhir menjadi sekuel menghasilkan adegan film yang tidak terburu-buru. Sebaliknya, ia mengocok adrenalin penonton dengan rasa frustrasi, iri hati, dan ketidakpastian para tokoh. Seperti persahabatan Harry, Ron, dan Hermione yang teruji tatkala Ron mencurigai tumbuhnya kasih sayang Hermione terhadap Harry yang tak mampu menyembunyikan frustrasinya.

Ironi yang bertebaran mengantarkan harapan penonton untuk tak sekadar melihat pertarungan antara Harry dan Voldemort. Di balik itu, ada sebuah rasa yang justru lebih besar yang dibangun Yates, yang tentunya lebih mencengangkan dan dewasa daripada pendahulunya.

AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya