TEMPO Interaktif, Jakarta -
Teater Musikal: Nyanyian Negeri Pelangi
Waktu : 15 - 16 November 2010 pukul 20.00 WIB
Tempat : Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
NegeriPelangi semula merupakan negeri yanng ayem tentrem, damai rukun di antara penduduknya. Kedamaian mulai terusik oleh perubahan tingkah laku dan kebiasaan anak-anak. Warga mulai curiga satu sama lain. Mengikuti usulan tokoh Negeri Pelangi, Buluh Sembilu, warga mulai mencari asal muasal keresahan.
Pentas Drama Musikal “Onrop!” Karya Joko Anwar
Waktu: 13 – 21 November 2010
Tempat: Teater Besar, Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta
Drama musikal Onrop! karya Joko Anwar ini merupakan komedi satir bagi yang masih percaya akan kekuatan cinta. Selama ini Joko Anwar dikenal lewat karya film-film layar lebar yang cukup menarik, seperti Janji Joni, Kala, dan Pintu Terlarang.
Untuk informasi dan pemesanan tiket bisa menghubungi: 021-98336338
Teater Musikal: Nyanyian Negeri Pelangi
Waktu : 15 - 16 November 2010 pukul 20.00 WIB
Tempat : Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
NegeriPelangi semula merupakan negeri yanng ayem tentrem, damai rukun di antara penduduknya. Kedamaian mulai terusik oleh perubahan tingkah laku dan kebiasaan anak-anak. Warga mulai curiga satu sama lain. Mengikuti usulan tokoh Negeri Pelangi, Buluh Sembilu, warga mulai mencari asal muasal keresahan.
Bulan Film Dokumenter (Le mois du film documentaire) 2010 Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta
Waktu: 13 November 2010, Pukul 15.00 WIB
Tempat: Pusat Kebudayaan Prancis, Jalan Salemba Raya No. 25, Jakarta
Le mois du film documentaire 2010 atau Bulan Film Dokumenter 2010 yang diadakan Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta akan memutar film pendek. Karya-karya yang terlihat “in-between” dimana karya dokumenter ini mengikuti pola fiksi, berpadu dengan animasi, musikal, bahkan performance art. Kelima film ini berupaya mengenalkan dunia dengan cakrawala baru dalam film dokumenter.
Program disusun untuk Le Mois du Film Documentaire oleh L’Agence du court métrage dalam kemitraan dengan Culturesfrance
www.moisdudoc.com
Le Dernier Voyage de Maryse Lucas
David Ledoux, Artus De Lavilléon|Prancis
Dokumenter-Fiksi|25’00”|2009
Arthur dan David bersepeda di jalan-jalan Perancis untuk menyebarkan abu Mary Lucas di kota kelahirannya
Peau Neuve
Clara Elalouf|Prancis
Dokumenter|13’00”|2009
Saat ini banyak pria dan wanita pergi ke pemandian kota. Beberapa karena mereka tidak punya kamar, dan yang lain lebih memilih untuk mandi dan mencuci di pemandian umum.
Paul
Cécile Rousset|Prancis
Animasi|07’00”|2009
Paul adalah tetangga saya selama 15 tahun. Dia adalah seorang aktor dan umurnya 83 tahun. Aku mewawancaranya dan membuat slide yang aku rasa paling dekat menggambarkan tentang dirinya.
Plastic and Glass
Tessa Joosse|Prancis
Dokumenter|09’00”|2009
Dalam sebuah pabrik daur ulang di utara Prancis, para pekerja berkumpul untuk bernyanyi dalam paduan suara, dan bahkan truk bergabung dengan mereka dan membentuk nyaris seperti tarian balet.
Du Soleil En Hiver
Samuel Collardey|Prancis
Dokumenter-Fiksi|17’00”|2005
Michel, peternak di Franche Comte, menikmati musim dingin yang tenang untuk menghabiskan waktu dengan Francis, seorang magang. Sebuah persahabatan yang kuat akan mengikat mereka.
http://acourtsdecran.wordpress.com/
Pameran Nyoman Sujana dan Soegiono "Mind Scape"
Waktu: 11 – 18 November 2010
Tempat: Gedung B, Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta
Kurator : Eddy Soetriyono
Pameran Sketsa “Soerabaia 1945: Exhibition of Sketches and Caricatures by Australian Artist Tony Rafty”
Waktu: 10 – 20 November 2010
Tempat: Galeri AJBS, Jalan Taman Ratna 14, Surabaya, Jawa Timur
Kedutaan Besar Australia turut merayakan Hari Pahlawan dengan mempersembahkan pameran sketsa, surat dan karikatur penting berjudul “Soerabaia 1945: Exhibition of Sketches and Caricatures by Australian Artist Tony Rafty”. Pameran itu dibuka oleh Rafty sendiri pada Rabu (10/11) di Galeri ABJS, Surabaya, Jawa Timur, dan berlangsung hingga 20 November mendatang.
Koleksi Rafty itu mengungkap pengamatannya tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan peran pendukung yang dimainkan oleh Australia dalam membantu perjuangan tersebut. Kebanyakan sketsanya dibuat selama ia tinggal di Indonesia pada 1945, ketika bekerja untuk harian The Sun, Sydney. Ia menjadi saksi mata sejumlah peristiwa bersejarah, termasuk Pertempuran Surabaya-- pertempuran yang membantu memobilisasi dukungan Indonesia dan internasional untuk kemerdekaan Indonesia--yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Surat-surat Rafty, yang ditulis pada waktu itu, mengungkapkan simpatinya terhadap perjuangan Indonesia dan rasa hormatnya kepada sahabat dan pemimpin yang sedang muncul pada waktu itu: Presiden Soekarno. Ia juga berteman dengan sejumlah tokoh penting Indonesia, termasuk sesama seniman, seperti Basuki Abdullah dan Affandi, yang banyak di antara mereka tercermin dalam koleksi ini. Selama Perang Dunia Kedua, Rafty menjadi seniman perang resmi untuk Angkatan Bersenjata Kekaisaran Australia di Papua Nugini, Kalimantan, dan Singapura.
Selama perjalanan karir Rafty, karyanya itu telah dipamerkan di seluruh dunia dan lebih dari 15 ribu karikatur telah diterbitkan di surat kabar dan majalah besar. Pada 1990 Rafty menerima penghargaan Order of Australia Medal atas jasa-jasanya kepada media.
"Saya gembira menyambut kembali kedatangan salah satu kartunis dan karikaturis ternama Australia ke Indonesia, negara yang sangat ia sayangi. Melalui karyanya, warga Indonesia dan Australia bisa belajar tentang hubungan antarwarga yang kukuh antara kedua negara kita dan bagaimana hal ini memainkan peran yang signifikan selama perang kemerdekaan Indonesia," ujar Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia, Paul Robilliard, dalam pernyataan persnya.
Sebagai bagian dari pameran ini, Kedutaan Besar Australia juga akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain di Jakarta dan Surabaya dengan para seniman Indonesia, mahasiswa, pelajar sekolah kembar BRIDGE dan alumni Australia.
Pameran dan kunjungan Rafty ke Indonesia disponsori oleh Kedutaan Besar Australia dalam kolaborasi dengan harian Jawa Pos dan Garuda Indonesia. Banyak koleksi Indonesia dari masa 1945 karya Rafty yang masih tersimpan di Perpustakaan Nasional Australia di Canberra.
Pameran Tunggal Teguh Ostenrik "Sarong, Identity?"
Waktu: 6-20 November 2010 Pukul 10.00-22.00 WIB
Tempat: Exhibition Hall Jakarta Art District, Lower Ground East Mall, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta
Kurator: Jean Couteau
Pameran ini menyajikan karya dua dan tiga dimensi, yaitu sembilan lukisan dan dua belas patung life size yang masing-masing bertautan secara keseluruhan merujuk pada tema utama yang mencoba mengkritik kehidupan sosial dan pola beragama di Indonesia.
Pameran Bersama "Silent Victim"
Waktu: 05-28 November 2010
Tempat: Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space, Bukit Pakar Timur No.100, Bandung, Jawa Barat
Kurator: Syarifuddin
Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space menghadirkan lima orang perupa yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Bambang B.P., Dhudung, Isa Ansory, Jonny Ramlan dan Keo Budi Harijanto. Tema Silent Victim pada pameran ini membingkai persoalan korban yang terbisukan. Tema ini sengaja tidak dibingkai secara spesifik atau ketat pada satu korban di wilayah tertentu, semisal wilayah politik. Sehingga diperoleh perspektif yang beragam mulai dari soal sejarah, rumah tangga, pembunuhan yang seperti rutin membayang di pelbagai media serta tekanan struktur sosial yang menggapai ruang psikologis.
Pameran Seni Visual "Novemberan" DKV UK PETRA
Waktu: 4-28 November 2010
Tempat: Galeri Seni House of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur
Kurator: Agus Koecink
Produser: Obed Bima Wicandra & Anang Tri Wahyudi
Peristiwa yang sangat heroik pada 10 Nopember 1945 di Surabaya, telah tercatat dalam sejarah bangsa ini sedemikian melekatnya sehingga menjadi tidak wajar ketika Indonesia, apalagi masyarakat Surabaya lupa bahwa sejengkal tanah yang dipijak adalah tanah bersejarah yang berdarah-darah. Setelah sekian lamanya peristiwa itu tercatat dalam literatur yang menjadi tugas dari penghuni Surabaya adalah bagaimana mereka mengingatnya dan menjadi refleksi dalam kehidupan kota.
Para seniman: Anang Tri Wahyudi, Aristarchus Pranayama, Anvin Kurniawan, Arghubi Rachmadia, Asthararianty, Benny Wicaksono, Bertono Adi, Bing Bedjo Tanudjaja, Budi Prasetyadi, Celcea Tiffany, Nani Designani, Dhany Wijaya, Emka Satya Poetra, Erandaru, Ivan "Skinhead", Komunitas Tiada Ruang, Luri Renaningtyas, Maria Nala Damayanti, Martien Ardiyanto, Miki Rasta, Novi Irawan, Ang Siau Fang & Merry Sylvia, Obed Bima Wicandra, Victor
Pameran Seni Rupa "Passage to the Future: Art From New Generation in Japan"
Waktu : 28 Oktober - 16 November 2010, Senin-Sabtu pukul 11:00-20:00 WIB, Minggu pukul 11.00-18.00 WIB (Hari libur nasional tutup).
Tempat: Galeri Salihara, Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Pameran ini berfokus pada karya seni yang muncul di Jepang pada awal abad ke-21. Pada tahun 1990-an terlihat perubahan besar dalam tatanan ekonomi dan politik dunia, dan banyak orang meresponnya dengan berpaling dari isu-isu besar dan berkonsentrasi pada bagian hidup yang lebih kecil dan lebih intim. Dalam seni kontemporer di seluruh dunia pun tampak kecenderungan para seniman untuk menaruh perhatian pada kehidupan sehari-hari dan berfokus pada ekspresi perasaan dan persepsi personal.
Pameran ini menampilkan lukisan, patung, instalasi, foto, dan video karya sebelas seniman Jepang yang merupakan tanggapan serupa terhadap kondisi dunia saat ini. Soal-soal yang mereka angkat berasal dari lingkungan sekitar dan karya yang mereka hasilkan sangat mencerminkan realitas pribadi seniman. Karya mereka memiliki efek visual yang kaya dan menunjukkan ketertarikan yang kuat pada proses pembuatan artefak.
Pameran Matahati Jogja oleh Kelompok Matahati
Waktu: 1 - 20 November 2010
Tempat: Sangkring Art Space, Nitiprayan, Rt 1/20 No. 88 Ngestiharjo Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Mois de la Photo 2010: "Elements" Exhibitions
Waktu: 2 - 19 November 2010
Tempat: LIP/CCF Yogyakarta, Jalan Sagan No. 3, Yogyakarta
Akademi Samali Versus Fight for Rice
Waktu: 26 Oktober-26 November 2010
Tempat: Fight For Rice Store, Jalan Parangtritis No. 26, Yogyakarta
Akademi Samali bekerja sama dengan FFR (Fight For Rice) & Lanting studio, Penerbit Cendana Art Media, Indinesian Art Archive serta Penerbit Gajah Jambon, mengadakan acara di Yogyakarta:
Workshop Komik Bersama Akademi Samali (untuk pelajar)
Pameran Komik Normal (Akademi Samali) | 26 Oktober-26 November 2010 | 10.00-21.00 wib | FFR Store | Jl. Parangtritis no. 26 Yogyakarta | Buka Selasa-Minggu. Hari Senin Tutup.
Informasi Errie: 0816 18 31 384 Ratna: 0817 277 7679 E: daging.tumbuh@gmail.com | http://dgtmb.blogspot.com/