Makhluk Evolusi Rujiman  

Reporter

Editor

Kamis, 14 Oktober 2010 19:39 WIB

"Evolution #4" karya Rujiman. (TEMPO/HERU CN)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Ikan maskoki itu sama sekali tidak lucu dan menggemaskan. Ia bahkan terlihat aneh sekaligus menyeramkan. Tidak hanya ikan maskoki, arwana dan koi juga sama-sama aneh dan menyeramkan.

Makhluk-makhluk itu tak lain adalah ikan yang telah mengalami evolusi pasca kiamat dalam imajinasi perupa Rujiman, 35 tahun, pada pameran seni rupa bertajuk Journey di Galeri Biasa, Yogyakarta, 10-16 Oktober 2010. Selain Rujiman, pameran ini juga menggelar karya Judi “Bagong” Riswanto, Zuliyanto BG, dan Mintorogo. Mereka tegabung dalam Kelompok Tapak.

Rujiman, alumnus Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta tahun 1995, mengusung empat karya bergaya surealis yang semuanya menampilkan ikan sebagai subject matter. Sejak lama Rujiman selalu mengambil ikan sebagai subject matter lukisannya. Namun, belakangan ini ikan-ikan karya Rujiman telah mengalami evolusi.

Advertising
Advertising

Ikan mas koki yang aslinya lucu dan menggemaskan, kini berubah menjadi makhluk yang aneh dan menyeramkan. Kepalanya menjadi seperti naga, lalu ekornya berumbai-rumbai mirip ekor ayam jago. “Ini adalah makhluk-makhluk pasca-kiamat dalam bayangan saya,” katanya.

Dari enam lukisan “ikan pasca kiamat” karya Rujiman, empat di antaranya dipamerkan di Galeri Biasa. Sedangkan dua karya lainnya sudah berada di tangan kolektor pasca pameran di hotel Ritz Carlton Jakarta dan pameran di Korea, Agustus lalu.

Sementara itu perupa Mintorogo, 32 tahun, justru memilih monyet sebagai obyek lukisannya. Cara Mintorogo melukis monyet tergolong aneh, khususnya dalam hal pemilihan warna. Alumnus SMSR Yogyakarta tahun 1998 ini selalu mencoret-coret tubuh dan wajah monyetnya dengan warna biru dan merah. “Tidak ada maksud apa-apa. Itu hanya penopang artistik saja,” ujarnya.

Mintorogo tidak hanya melukis satu monyet. Ia bahkan melukis sepuluh monyet dengan berbagai gaya dan ekspresi pada karyanya yang berjudul Ten Monkey. Anehnya, jumlah monyet pada lukisan itu ada sebelas. Mintorogo ingin mengatakan bahwa dalam setiap komunitas, pasti lahir seorang pemimpin. Dan peminpin itu digambarkan Mintorogo sebagai monyet kecil bermahkota.

“Saya juga menampilkan monyet yang memegang granat. Artinya, dalam sebuah komunitas pasti akan muncul pengkhianat atau perusuh,” katanya menjelaskan.

Berbeda dengan Rujiman dan Mintorogo yang memilih satwa, perupa Zulianto, 29 tahun, justru mengambil kursi dan rumah sebagai subject matter lukisannya. Zulianto menyebut lukisannya bergaya naïf-simbolis.

Pada karyanya yang berjudul Blue Chair, misalnya, Zulianto menampilkan sebuah kursi berwarna biru di tengah kanvas. Kemudian, Zulianto menambahkan deretan huruf dan angka di sekitar kursi itu. Melalui karyanya ini, Zulianto mengekspresikan penilaiannya tengah kinerja pemerintah.

Kursi adalah simbol pemerintahan. Adapun deretan huruf dan angka adalah simbolisasi janji-janji. “Dalam pandangan saya, pemerintah saat ini gagal mensejahterakan rakyatnya. Pemerintah hanya terjebak pada janji-janji belaka,” kata alumnus SMSR Yogyakarta tahun 2000 ini.

Journey adalah pameran pertama Kelompok Tapak. Menurut kurator Yaksa Agus, pameran ini sebuah presentasi perjalanan mereka menyusuri jalan raya seni rupa. “Sebuah ekspedisi telah dimulai. Kita semua menjadi saksi perjalanan mereka,” tulis Yaksa Agus dalam katalog pameran.

HERU CN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

37 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

44 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya