TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Daniel Sahuleka meluncurkan buku yang berisi kisah singkat perjalanan hidupnya dan penjabaran kisah di balik lagu-lagunya. Penyanyi tingkat dunia yang nge-hit dengan lagu “Don’t Sleep Away The Night My Baby” itu juga berkisah tentang pengalamannya saat berada di Samudera Beach Hotel Pelabuhan Ratu Sukabumi. Ia bermimpi bertemu dengan Nyi Roro Kidul yang meminta satu anting-antingnya.
Dikisahkan dalam buku itu, Hartono Hendra, pemilik Aqurama Record yang kesengsem dengan suara emas Daniel mengajak dia berwisata ke Puncak dan Bangung serta Pelabuhan Ratu usai rekaman lagu-lagu yang diciptakan oleh orang Indonesia. Saat menginap di Samudera Beach Hotel pada 1982, malam itu ia tidur sendirian di kamar 508. Sebelumnya ia diberi kesempatan melihat kamar 308 yang diyakini sebagai kamar sang Ratu pantai selatan itu.
Pada saat tidur, Johannes Daniel Sahuleka, nama lengkap penyanyi berambut gondrong itu bermimpi ketemu dengan seorang gadis cantik di tepi pantai. Gadis itu bercakap-cakap dengannya dan melihat anting-anting yang dipakai Daniel. Ya, Daniel memakai dua anting-anting di satu telinga. Gadis itu meminta satu anting tersebut. Daniel menolak.
“Eh, jangan, ini hadiah dari istri saya,” kata Daniel dalam buku itu.
Tetapi gadis itu bersikeras menginginkan satu anting untuknya. Akhirnya Daniel menyerah dan melepaskan satu antingnya dan diberikan kepada gadis itu. Tiba-tiba ia terbangun, dan bersyukur itu hanya mimpi. Saat ia bercermin juga masih melihat antingnya bertengger di telinganya.
Namun, usai bermain di pinggir pantai bersama keluarga dan Hartono, istrinya yang bernama Alice Sahuleka Nijman melihat telinga Daniel yang hanya ada satu anting, dan bertanya “Di mana antingmu? Hanya ada satu anting di telingamu.”
Lalu Daniel bercerita kepada Hartono. Hartono pun menjawab, “The queen of the sea sudah ambil itu anting, most men do not return from the sea. But she’s only took the earing from you,” kata Hartono.
Buku dengan 130 halaman itu juga dilengkapi dengan syair lagu-lagu hitnya disertai dengan notasi. Daniel yang lahir di Semarang pada 6 Desember 1950 di Rumah Sakit St Elizabeth itu sangat terharu saat menginjakkan kaki di Semarang. Bahkan ia mengunjungi rumah sakit tempat kelahirannya dan disambut sangat meriah serta ia memainkan gitar di antar para suster yang mengelilinginya.
“Saya memegang tanah Semarang, saya sangat terharu, karena saya baru berumur dua bulan sudah pindah ke Belanda,” kata Daniel saat peluncuran bukunya di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, Senin (11/10).
Daniel telah menciptakan lebih dari 100 judul lagu. Buku yang berjudul Daniel and His Song ini diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia dan tersedia di toko-toko buku.
MUH SYAIFULLAH