Media Berbahasa Daerah Masih Eksis Kendati Kembang Kempis  

Reporter

Editor

Sabtu, 25 September 2010 18:23 WIB

Panjebar Semangat
TEMPO Interaktif, SURABAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberdayakan media-media berbahasa daerah yang kondisinya bak hidup segan matipun tak mau. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Sosial, Budaya dan Peran Masyarakat Soeprawoto menyatakan, dalam catatan kementerian ada lima media massa berbahasa daerah yang sampai saat ini masih eksis kendati kembang kempis.

Kelima media lokal itu berada di Batak, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. "Mungkin bulan depan kami akan bertemu dengan pengelola media-media tersebut untuk mencari formulasi agar mereka tetap hidup di tengah persaingan media modern di era sekarang ini," kata Soeprawoto seusai membuka diskusi bertema "Media Berbahasa Daerah Menghadapi Era Global" di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (25/9).

Menurut Soeprawoto, jumlah penerbitan berbahasa daerah makin menyusut karena kalah bersaing dan putusnya regenerasi pembaca tradisional mereka. Di Bandung tinggal satu media berbahasa Sunda yang masih eksis, yakni Mangle. Adapun di Yogyakarta ada majalah berbahasa Jawa Djaka Lodang, serta Panjebar Semangat dan Jaya Baya di Surabaya. Tiga majalah berbahasa Jawa lainnya, yakni Mekarsari di Semarang, Jawa Anyar di Solo dan Damarjati di Jakarta telah gulung tikar.

Soeprawoto menambahkan, pada era orde baru media-media berbahasa daerah itu pernah mendapat subsidi dari pemerintah lewat suplemen bernama Koran Membangun Desa. Konsep yang sama, kata dia, pernah akan dipakai setelah era reformasi. "Tapi batal karena kami dicurigai akan mengkooptasi pers seperti dulu," ujar Suprawoto.

Pemimpin Redaksi Panjebar Semangat Moechtar mengatakan, pembaca media berbahasa Jawa makin sedikit karena anak-anak muda sekarang kurang menyukai bacaan berbahasa daerah. Ketidaksukaan itu, menurut Moechtar, disebabkan sejak di bangku sekolah tidak ditanamkan jiwa mencintai bahasa daerahnya. "Akibatnya, mereka kesulitan membaca bahasa Jawa," tutur Moechtar, kini 85 tahun.

Untuk menumbuhkan minat membaca terhadap media berbahasa lokal, Moechtar mengusulkan agar mata pelajaran bahasa daerah dijadikan materi wajib untuk menentukan kelulusan seorang siswa. Sebab, saat ini pelajaran bahasa daerah cenderung dimarjinalkan sehingga siswa malas untuk mempelajari. "Anak-anak lebih menyukai belajar bahasa Inggris atau Mandarin, karena bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya tidak bisa dipakai untuk mencari pekerjaan," papar Moechtar. KUKUH S WIBOWO.


Berita terkait

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

27 Juli 2023

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

Menkominfo Budi Arie Setiadi menargetkan pengesahan regulasi Hak Penerbit atau Publisher Rights bisa dilakukan sebelum masa jabatannya berakhir.

Baca Selengkapnya

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

3 Mei 2023

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.

Baca Selengkapnya

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

3 Maret 2023

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

Platform satuviral berharap dapat menumbuhkan semangat membaca bagi seluruh anak muda Indonesia

Baca Selengkapnya

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

24 November 2022

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

AMSI Awards 2022 menjadi wadah penghargaan kepada sejumlah media yang konsisten dengan memproduksi konten terbaik.

Baca Selengkapnya

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

23 Agustus 2020

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

Wenseslaus dan Wahyu terpilih pimpin AMSI secara aklamasi. Nama lain yang diusung tak bersedia dicalonkan.

Baca Selengkapnya

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

4 April 2019

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

Tempo Institute membuka pelatihan Mengelola Media Internal. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 22, 23, 24, dan 25 April 2019 di Gedung Tempo.

Baca Selengkapnya

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

13 Maret 2018

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

Portal berita Suara.com meluncurkan tiga portal media baru di ulang tahun ke-4.

Baca Selengkapnya

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

5 Maret 2018

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

Melalui musyawarah mufakat , I Nengah Muliartha terpilih sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI Wilayah Bali.

Baca Selengkapnya

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

28 Februari 2018

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

Bernas edisi cetak juga harus berjuang melawan dominasi media online. "Akhirnya memilih berhenti terbit dulu."

Baca Selengkapnya

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

28 Februari 2018

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

Biaya produksi Harian Bernas terus meningkat, sementara jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan, bahkan cenderung menurun.

Baca Selengkapnya