Jika Pemuda Jepang Main Jathilan  

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2010 12:10 WIB

Tarian jathilan di Sleman, Yogyakarta. Foto-foto:TEMPO/MUH. SYAIFULLAH
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Ada yang beda dari sepuluh penari jathilan atau kuda lumping di dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Para penari itu hanya dua orang yang asli warga dusun di lereng Merapi tersebut, satu pemuda Jawa yang ikut acara Youth Work Camp, dan sisanya tujuh pemuda asal Jepang.

Para pemuda dari Jepang itu terdiri dari tiga perempuan dan empat laki-laki. Dengan luwes mereka menari diiringi musik gamelan. Irama musik tradisional itu bertalu mengiringi sinden yang menyanyikan lagu-lagu sholawat, dangdut, dan campursari.

Para pemuda-pemudi Jepang itu sedang mengikuti Youth Work Camp 2010, yang sigelar di Yogyakarta sepanjang 1-7 September ini. Mereka datang dengan organisasi Young Men Chritian Assosiation asal Indonesia dan Yokohama Jepang.

Advertising
Advertising

“Saat datang ke dusun ini disambut dengan jathilan, awalnya mereka takut. Tapi kemudian mereka justru tertarik dengan tarian-tariannya,” kata Lintang Krisantium, Koordinator Panitia Youth Work Camp 2010.

Menurut Lintang, setelah beri penjelasan, mereka tertarik untuk belajar menari jathilan. Selain bercampur dengan budaya setempat, para pemuda asal Jepang itu juga berbagi pengalaman dengan anak-anak setempat dalam penanggulangan bencana alam, membagi buku, dan berbagi pengalaman lainnya.

Salah satu peserta asal Yokohama, Shiratori Masato, menyatakan, dengan ikut berpartisipasi menari jathilan, bisa menyatu dengan para penduduk sekitar. Selain itu ia merasakan ada getaran hubungan sosial dan budaya tradisional yang berasal dari Jawa tersebut. ini.

Meski hanya satu kali latihan, para pemuda yang punya dasar keahlian menari itu, mereka bisa mengikuti ritme musik dengan cukup mudah. “Saya senang bisa ikut merasakan tarian tradisional daerah ini,” ujar Shiratori.

Sayangnya, para penuda Jepang itu hanya sebentar belajar tari jathilan. Jika agak lama, dijamin mereka juga akan bermain layaknya pemain jathilan yang kesurupan. “Memang mereka tidak sampai kesurupan, melihat saja mereka takut apalagi kalau mereka yang kesurupan,” kata Lintang menjelaskan.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya