Jejak Seni Kontemporer Bali di Galeri Santrian  

Reporter

Editor

Jumat, 27 Agustus 2010 12:10 WIB

Santrian Galeri, Sanur, Bali. Foto:TEMPO/ROFIQI HASAN


TEMPO Interaktif, Denpasar - Kehidupan keluarga bangsawan di India itu ditampilkan dalam satu seri lukisan dalam satu frame layaknya gambar kartun. Di tengahnya terdapat satu figur mencolok seperti anak-anak yang sedang menari. Lukisan yang sudah berusia 300 tahun dan dibawa ke Bali oleh para misionaris itu diklaim Thomas U Freitag sebagai akar seni kontemporer di Bali. Pengamat seni asal Jerman itu percaya, lukisan inilah yang mengilhami generasi pertama Wayang Kamasan di Klungkung yang tumbuh sejak 1910. Bedanya, lukisan Kamasan bercerita tentang adegan-adegan dalam Mahabaratha. Tradisi pun berlanjut dengan kemunculan pelukis muda di Bali seperti Teja Astawa yang mengggunakan tehnik yang sama tapi berisi tema-tema kontemporer.

Lukisan yang mewakili tiga generasi itu kini terpampang di Santrian Galeri, Sanur dan akan dipamerkan hingga 19 Oktober 2010. Pameran berusaha merepresentasikan perkembangan seni kontemporer Bali dalam versi Freitag yang menjadi kuratornya. Selain lukisan, ada pula karya berupa patung dan seni kerajinan emas.

Freitag sendiri membagi ruang pameran dalam beberapa kategori. Lukisan-lukisan lama seperti Wayang Kamasan disebutnya sebagai basis seni rupa kontemporer Bali. Kategori yang lain adalah Indi Mooi yang melukiskan Bali sebagai surga keindahan dengan wajah-wajah menawan para penghuninya. Ada juga kelompok lukisan dan patung dengan kategori "Motiv Inside" yang mengambil obyek barong. Kategori ini berhadapan dengan "Motiv" Outside" dimana perupa Bali menjelajah kekayaan budaya serta tema-tema universal kemanusiaan.

Satu kategori yang sebelumnya tak pernah dikenal oleh pelukis Bali adalah "Lanscape". Namun sejak tahun 70-an, tehnik yang mengeksplorasi obyek pemandangan ini telah menjadi favorit bagi banyak pelukisnya dan salah-satu yang paling terkenal adalah I Nyoman Tusan. "Sebelum itu seni lukis Bali cenderung figuratif," katanya. Freitag menyandingkannya dengan karya Srihadi Sudarsono yang dikenal sebagai maestro lanscape Indonesia dan karya Ketut Susena yang disebut-sebut sebagai perupa muda Bali paling berbakat dalam tehnik ini.

Sebagai kurator, Freitag menyatakan, tidak membuat kategori yang ketat dengan desain ilmiah mengenai kategori itu. Kategorisasi hanya dimaksudkan untuk menuntun para penikmat pameran mengenali pertumbuhan seni rupa kontemporer di Bali. Dia juga mengakui, sejarah itu agak berbeda dengan yang dikenal selama ini dimana sejarah lukisan modern Bali selalu diawali dengan kisah kehadiran pelukis asing di Ubud semasa Pita Maha pada 1930-an. Namun, hingga kini pun memang belum ada penulisan yang komprehensif mengenai masalah itu.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

55 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya