Jazz yang Berpesta  

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2010 11:07 WIB

Penampilan Mery Kasiman Project dalam Serambi Jazz di Goethe Institut, Jakarta (12/08/2010).TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO Interaktif, Kamis malam pekan lalu, panggung pertunjukan GoetheHaus, Jakarta, begitu penuh. Sebelas musisi dengan berbagai alat musik berada di atasnya. Seakan tak mau kalah oleh barisan penonton yang dipenuhi lebih dari 300 orang, yang kebanyakan anak muda. Belum lagi 30-an orang yang tak kebagian tempat dan terpaksa menerima nasib duduk di lantai.

Malam itu, seorang perempuan muda dengan sackdress hitam, yang berdiri di tengah panggung, mencuri perhatian para penonton. Dialah Mery Kasiman, 28 tahun, yang menjadi pemimpin semua musisi di panggung. Aba-abanya menentukan semua permainan Mery Kasiman Project--nama kelompok musik itu--dalam konser jazz bulanan Serambi Jazz yang digelar GoetheHaus.

Konser dibuka dengan tembang Floating karangan Mery Kasiman. Piano mendentingkan rangkaian nada minor yang tak terlalu cepat. Sempat berubah menjadi ceria, melodi yang menyayat kembali muncul. Ketika piano yang dipegang Ali Akbar Sugiri mengambil posisi rhythm, Eugene Bounty yang memainkan klarinet menjadi lead. Diiringi tabuhan pelan drum Sandy Winarta, petikan gitar Robert Mulya Rahardja, dan kontrabas Indrawan Tjin, Eugene menghadirkan nada-nada sendu.

Tiba-tiba lima anggota brass section ikut ambil bagian. Mereka adalah dua pemain trompet, Harmoniadi dan Wisnu Fajar; dua pemain trombon, Enggar Widodo dan Widiyekso; serta pemain saksofon tenor sekaligus flute, Boyke Priyo Utomo. Mereka memberikan beberapa tekanan dalam permainan.

Maka menjelmalah di ruang pertunjukan itu satu big band. Bergantian para pemain mengambil peran lead melody. Permainan kontrabas Indrawan Tjin, misalnya, menghadirkan rangkaian nada berat yang cepat dan mengalir. Di panggung itu tergelar sebuah suguhan menawan: penggabungan teknik individu dalam permainan orkes yang meriah.

Penonton pun bersorak. Satu awal baik yang menimbulkan harapan menyaksikan permainan yang lebih hebat lagi. Dan sungguh, Mery mampu membawa pertunjukan memenuhi harapan penonton. Hingga akhir lagu, penonton dibuat tak kehilangan gairah dalam konser berdurasi hampir dua jam itu.

Komposisi Mery berikutnya, Down by the River, kembali dibuka dengan permainan piano--alat musik yang dipelajari Mery sejak usia tujuh tahun. Permainan piano yang tanpa rhythm berpadu dengan permainan drum yang agak cepat dan sering menggunakan simbal.

Pada lagu ini, Mery menghadirkan saksofonis Arief Setijadi. Flute dan saksofon pun bergantian menjadi lead. Lalu trombon dan trompet memberikan tekanan sedikit keras. Begitu juga dengan nada-nada dari klarinet yang terasa hangat. Sungguh terlihat permainan brass section yang luar biasa. Begitu meriah dan membuat panas penonton.

Kekuatan brass kembali muncul pada lagu Waterfall. Eugene dan Boyke bergantian menjadi solois. Mereka menghadirkan nada-nada cepat, terkadang melengking. Permainan yang menunjukkan teknik pengaturan napas yang tinggi. Sekaligus kecepatan jari-jari yang menjelajah dari oktaf sedang ke tinggi.

Pada pertunjukan itu, Mery juga menghadirkan aransemen lagu-lagu karya saksofonis John Coltrane dan pianis Thelonious Sphere Monk, keduanya dari Amerika Serikat. “Saya dari dulu menyukai lagu-lagu mereka,” kata Mery.

Dalam komposisi itu, Mery menghadirkan sejumlah musisi terkenal. Dewa Budjana menggantikan Robert pada lagu Moment’s Notice karya John Coltrane. Permainan cepat dihadirkan. Saksofon mengambil-alih lead yang semula dipegang piano. Brass memberikan beberapa entakan dalam nada yang relatif sama. Lalu Budjana pun memainkan melodi cepat. Kadang berupa chord dua atau tiga nada yang digeser menjadi lebih tinggi atau lebih rendah, lalu berganti menjadi melodi nada tunggal.

Penonton kembali dibuat terpukau oleh lagu karya Thelonious Monk, Monk’s Mood. Kembali brass menjadi pemimpin di bagian awal lagu. Permainan trombon dan trompet menjadi pembuka, dilanjutkan dengan flute, saksofon, dan klarinet. Keanggunan jazz mampu diperlihatkan para pemain brass.

Di bagian tengah, pentolan simakDialog, Riza Arshad, mengambil lead dengan akordeonnya. Ia menghadirkan melodi yang menyayat dan sendu, disertai rhythm gitar Budjana. Lalu berganti, Budjana memainkan melodi, kali ini lebih hangat dan tak menggebu-gebu, serta Riza memberikan sentuhan chord dengan tekanan berubah-ubah. Terakhir, melodi Budjana ditutup dengan memainkan tremolo arm. Nakal tapi sangat menyenangkan penonton.

Belum cukup. Penonton kembali menyaksikan permainan jazz nan dahsyat dalam Monk’s Dream. Basis Barry Likumahuwa menggantikan Indrawan Tjin, dan Robert bertukar posisi dengan Budjana. Dimulai dengan permainan piano Riza, pengulangan melodi flute dan dua saksofon dilakukan bergantian dengan piano. Permainan tempo tinggi pun diperlihatkan.

Tak salah Mery memilih Barry. Permainan pembetot bas berusia 27 tahun ini begitu cepat dan kuat, memborbardir telinga penonton dengan gaya progresif. Petikannya mencapai fret tinggi. Rangkaian melodinya sempat naik setengah nada beberapa kali. Mulutnya komat-kamit mengikuti nada yang didengungkannya, aksi panggung yang membuat ruang pertunjukan dipenuhi tempik riuh dari segala penjuru.

Permainan kian semarak saat trompet dan trombon masuk. Kembali para musisi di panggung mengulangi bagian awal lagu. Sedikit staccato menjadi akhir lagu yang manis. Alhasil, setelah sembilan lagu dimainkan, penonton pun ngotot tak mau beranjak. Mereka berteriak-teriak meminta satu lagu tambahan.

Akhirnya, Mery berpiano memainkan Stella by Starlight ditemani Riza, Robert, dan Barry. Bergantian mereka memainkan melodi dan memberikan rhythm, menghadirkan pertunjukan yang tak kalah menarik. “Mery mampu menghadirkan pesta jazz malam ini. Semua musisi pun ikut berpesta,” kata Riza.

PRAMONO

Berita terkait

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

3 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

7 menit lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

7 menit lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

10 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

13 menit lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

14 menit lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

15 menit lalu

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

Kim Ji Won akan menggelar fan meeting pada 22 Juni 2024, sebelumnya Kim Soo Hyun juga mengumumkan fanmeeting di tanggal yang sama

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

16 menit lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

18 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

29 menit lalu

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

Justin Hubner meluapkan kemarahannya usai mengetahui Marselino Ferdinan panen kecaman usai kalah dari Irak pada perebutan juara 3 di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya