Dalam acara peluncuran itu digelar konser. Sepuluh lagu dibawakan Slank dengan mulus di atas panggung. Slank tak lagi terbuai dengan lagu cinta, seperti pada beberapa di album sebelumnya. Dalam karyanya yang ke 18 ini, mereka tampil lebih ganas dengan lagu-lagu penuh kritik sosial dan politik.
Saat membawakan nomor berjudul Krisis Air, terdengar jelas Slank tengah protes terhadap pembalakan liar dan pencemaran air di perkotaan. Di versi album, anda bisa mendengarkan sebuah puisi dari Nadine Chandrawinata berjudul Air, di akhir lagu.
Kegelisahan para personel pun kian terasa saat nomor berjudul Bobrokisasi Borokisme, My Brother Is Dead, dan Jurus Tandur dimainkan. “Album ini memang sebuah wujud refleksi apa yang direnungi Slank selama setahun lalu,” ujar Bimbim, pentolan grup cadas tersebut.
Bagi Bimbim, tahun 2009 adalah tahun di mana Slank tengah “beristirahat” dari dunia panggung musik. “Tahun lalu, saat materi album ini digarap, banyak sekali kejadian di negara ini yang menginspirasi datangnya ide,” Bimbim menambahkan.
Album ini mulai digarap sejak November 2008 hingga Mei 2009. ''Biasanya kalau rekaman kita hanya sebulan saja. Tapi untuk album ini kami cukup lama karena banyak sekali ide yang masuk,'' katanya menjelaskan.
Saat banyak artis dan musisi yang terlibat meramaikan panggung pemilihan umum, Slank justru memilih istirahat. “Jadi, boleh dibilang ini adalah berkah dari nganggur yang tahun lalu itu,” ujar Bimbim, sang penggebuk drum.
Sebanyak 17 lagu disuguhkan dalam album ini hadir dengan ragam rasa dan lirik yang “nakal”. Boleh dibilang, album ke-18 Slank ini terdengar lebih kritis namun tetap menghibur.
Sebuah kesegaran baru disuguhkan Slank dalam nomor berjudul Kukejar Dan Kutangkap Kau. Dalam versi album, Kaka berduet dengan model dan pemain film, Fahrani. Kehadiran sang model yang mendadak jadi penyanyi ini diakui para personel lainnya sebagai obat jenuh. “Kalau duet dengan penyanyi lain kan Slank sudah sering melakukan itu. Nah, kalau sama model belum,” ujar Ridho. “Kami mau ganti suasana saja,” Ivan menambahkan.
Sang vokalis Kaka pun merasa klik ketika duet bareng di lagu tersebut. Padahal, niat awalnya Slank hanya akan menawarinya sebagai model video klip. Namun, kecocokan itu pun berlanjut di studio rekaman. “Siapa sangka Fahrani ternyata juga bisa nyanyi,” ujar Kaka.
AGUSLIA HIDAYAH