TEMPO Interaktif, Jakarta - Gara-gara pernah menjadi korban narasi infotainmen, aktor yang mulai melejit berkat film "Emak Ingin Naik Haji", Reza Rahardian, mendukung rencana Komisi Penyiaran Indonesia memasukkan infotainmen dan reality show ke dalam acara non-faktual. Sebab, ia mengaku pernah menjadi korban narasi infotainment.
"Itu bikin risih," katanya kepada Tempo, usai diskusi dan nonton bareng film 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta di PondoK Indah, Jakarta Selatan, Sabtu, (10/7). Sayang ia tak menyebut kapan dan korban narasai seperti apa yang dialaminya itu. "Sudah saatnya acara infotainment perlu disensor."
Selain perlu dibenahi, menurut Reza, materi-materi infotainmen dan juga reality show saat ini sudah terlalu menyimpang dari kaidah-kaidah jurnalistik. Misalnya, soal objektifitas dalam memberitakan fakta-fakta.
Khusus acara infotainmen, Reza menyarankan si pembikin narasi lebih memperhatikan konteks narasumber berbicara. "Perhatikan detail-detail wawancara. Jangan sampai apa yang diomongkan tidak sesuai dengan apa yang diberitakan," kata Reza.
MUSTHOLIH
"Itu bikin risih," katanya kepada Tempo, usai diskusi dan nonton bareng film 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta di PondoK Indah, Jakarta Selatan, Sabtu, (10/7). Sayang ia tak menyebut kapan dan korban narasai seperti apa yang dialaminya itu. "Sudah saatnya acara infotainment perlu disensor."
Selain perlu dibenahi, menurut Reza, materi-materi infotainmen dan juga reality show saat ini sudah terlalu menyimpang dari kaidah-kaidah jurnalistik. Misalnya, soal objektifitas dalam memberitakan fakta-fakta.
Khusus acara infotainmen, Reza menyarankan si pembikin narasi lebih memperhatikan konteks narasumber berbicara. "Perhatikan detail-detail wawancara. Jangan sampai apa yang diomongkan tidak sesuai dengan apa yang diberitakan," kata Reza.
MUSTHOLIH
