Sebuah Pintu dan Bahasa Tubuh Ali Sukri

Reporter

Editor

Kamis, 1 Juli 2010 18:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -

***


Judul: Puisi Tubuh II dan Pintu

Koreografer: Ali Sukri

Penari: Sarah Sulaiman, Ali Sukri, Zulkani Alfian, Muhammad Hiban Hasibuan, Robert Wadelta Putra, Fitra Airiansyah

Advertising
Advertising


***


Berita-berita di televisi itu bikin berang. Tubuh Sarah Sulaiman sampai gemetar. Ia berteriak histeris sambil melempari layar kaca dengan jagung popnya. Lalu menenggak minuman sodanya, dan mengumpat singkat.


Di sisi lain, Ali Sukri menari di kusen pintu. Gerakannya lambat dan banyak bermain dengan akrobasi. Namun ia pun tak tahan ingin ikut nonton. Ali mendekati televisi, bergantian dengan Sarah. Matanya terus melotot, dan napasnya jadi terengah-engah.


Sebuah nomor tari bertajuk Pintu tengah dilakoni dua penari, Ali Sukri dan Sarah Sulaiman, dalam pementasan tari berjudul Puisi Tubuh II dan Pintu di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu malam lalu. Pertunjukkan itu terdiri dari dua bagian. Setelah Pintu, nomor berjudul Puisi Tubuh II tampil menjadi penutup pentas.


Bagi Ali, Pintu diibaratkan sebuah gerbang bertemunya dua ruang, antara ruang pribadi dengan ruang sosial. Sang penari yang sekaligus sebagai koreografer ini memaknai “Pintu” dalam tiga kategori. Pintu sebagai pengertian harfiah, membuka pintu sebagai simbol penerimaan sesuatu, dan menutup pintu yang diyakininya sebagai bentuk penolakan terhadap sesuatu.


Pintu versi Ali di atas panggung tak tampil utuh. Tak ada daun pintu yang menjadi pembatas nyata antara dalam dan luar. Ia hanya menyuguhkan kusen pintu berbentuk kotak. Dari rangka kayu itu, ia mengeksplorasi mimik wajah dan olah tubuhnya.


Di nomor kedua, Ali mengajak lima penari lain untuk berkolaborasi. Mereka adalah Zulkani Alfian, Muhammad Hiban Hasibuan, Robert Wadelta Putra, dan Fitra Airiansyah. Di nomor ini, Ali mengkoreografikan gerak tari melalui tubuh sebagai sebuah kesatuan. “Ide ini muncul dari perenungan saya akan adanya ruang dalam tubuh ini,” kata Ali. “Tidak sekadar ruang fisikal, melainkan lebih ke arah ruang imajinatif yang akan memberikan napas pada kreatifitas.”


Dengan properti berupa lemari besar dan meja berdiameter luas, para penari bergerak dalam koreografi tunggalnya masing-masing. Tiap gerak berbeda, namun kadang bermuara pada beberapa gerak yang sama.


Hanya dengan kostum celana pendek bermotif loreng, Ali dan penari lain tampil bertelanjang dada. Kostum sederhana ini justru menjadikan penonton lebih maksimal menikmati tarian, karena detail tari yang disuguhkan mampu memperlihatkan gerak tangan, kepala, kaki, dan badan, yang sedang dieksplorasikan.


Mimik wajah para penari pun memberikan penjelasan tentang sebuah rasa yang tengah dialami sang penari. Beberapa di antara mereka berwajah semringah dan geraknya terlihat riang serta bersemangat. Yang lainnya, justru berguling-guling gemetar dengan ekspresi takut, ngeri, dan meringis kesakitan.



AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya