Band Bali Mengangkat Puisi Blues  

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 14:55 WIB

Album Puisi Blues Diluncurkan di Bali. (TEMPO/Rofiqi Hasan)
TEMPO Interaktif, Denpasar -Sebuah album rekaman yang memadukan puisi dan musik blues diluncurkan pada Minggu (27/6) malam di Denpasar, Bali. Puisi yang dinyanyikan adalah karya penyair Tan Lioe Ie, yang sekaligus menjadi vokalis bank Bali ini.

Album yang dikemas dalam bentuk piringan cakram itu memuat 9 lagu, yakni "Malam Cahaya Lampion", "Negeri Apung", "Co Kong Tik", "Exorcism", "Siapakah Kau", "Abad yang Luka", "Alam Kanak-kanak", "Malam di Pantai Candi Dasa" dan "Kunang Kunang Musim Gugur". "Di sini kami berusaha melebur puisi dengan musik. Jadi musik bukan sekedar menjadi pengiring," kata Yoi, panggilan akrab si penyair.

Blues dianggap sebagai musik yang cocok karena alunan nadanya memenuhi selera Yoi akan puisi yang menghentak-hentak. Karenanya, dia tidak perlu mengorbankan kalimat dan kata-kata untuk memenuhi warna musik itu. Ruang improvisasi justru terbuka lebar dengan kepiawaian para musisi untuk mendialogkan bunyi dengan permainan vokal Yoi. Seringkali di atas panggung, Yoi memang melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan suasana hatinya.

Adapun dari sisi musiknya, menurut Yoi, blues berubah dari musik yang penuh penghayatan dan kedalaman perasaan menjadi lebih ekstrovert. Artinya, musik menjadi sarana ekspresi yang terbuka, bahkan cenderung liar. Bila ditautkan dengan budaya Bali, blues yang dinyanyikan mirip filosofi gamelan saat mengiringi upacara kematian dimana bunyi yang dimunculkan justru yang dinamis dan rancak padahal para pengiring dan pendengarnya sedang berada dalam suasana duka cita.

Album itu sendiri digarap sejak setahun lalu dan sebagian lagu sudah ditampilkan pada sejumlah festival. Selain Yoi, personel band ini adalah dua mantan punggawa "Harley Angels", Putu Indrawan, pada bass dan Kabe Gariyasa. Harley Angels adalah grup band yang di tahun 1970-an sempat mengorbit di pentas rock nasional. Pendukung lainnya adalah Yande Subawa sebagai gitaris sekaligus arranger dan pemain organ Made Dibya Suanjaya.

Yande menyebut, awalnya mereka memang sempat kesulitan untuk menemukan irama yang tepat dan padu. Tetapi dengan intensitas pertemuan dan kesediaan untuk saling menyesuaikan diri, prosesnya menjadi jauh lebih mudah. Kuncinya dari sisi musik, kata dia, adalah penghayatan pada puisi-puisi Yoi yang menjadi ruh bagi musik mereka. "Selebihnya tergantung kemampuan berimprovisasi," tegasnya.

Rofiqi Hasan

Berita terkait

Kunto Aji Keluar dari Zona Nyaman di Album Pengantar Purifikasi Pikir

26 September 2023

Kunto Aji Keluar dari Zona Nyaman di Album Pengantar Purifikasi Pikir

Kunto Aji mengerjakan album Pengantar Purifikasi Pikir selama dua tahun dan baru dirilis lima tahun setelah peluncuran album Mantra Mantra.

Baca Selengkapnya

Kunto Aji Ajak Fans Rasakan Pengalaman Berbeda Lewat Acara Sowan Album III

11 Agustus 2023

Kunto Aji Ajak Fans Rasakan Pengalaman Berbeda Lewat Acara Sowan Album III

Kunto Aji menyediakan headphones untuk penggemar agar bisa bersama-sama mendengar album terbarunya dengan kualitas sebaik mungkin.

Baca Selengkapnya

Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

25 Agustus 2022

Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

Direncanakan Rinni Wulandari dan Jevin Julian sejak 5 tahun lalu, album debut ini dapat disebut sebagai bentuk identitas Soundwave yang baru.

Baca Selengkapnya

Pusakata Rilis Album Mesin Waktu 2020, Siap Gelar Tur di 5 Pulau Besar Indonesia

16 Juli 2022

Pusakata Rilis Album Mesin Waktu 2020, Siap Gelar Tur di 5 Pulau Besar Indonesia

Bersamaan dengan perilisan album Mesin Waktu 2020, Pusakata akan membawa kepingan CD yang sedikit berbeda dengan di pasaran selama tur.

Baca Selengkapnya

Ardhito Pramono Pakai Bahasa Indonesia di Album Baru Usai Rasakan Dampak Buruk

14 Juli 2022

Ardhito Pramono Pakai Bahasa Indonesia di Album Baru Usai Rasakan Dampak Buruk

Ardhito Pramono mengakui album Wijayakusuma adalah ungkapan keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Review Musik: Jalan Sunyi KEKAL

10 Mei 2022

Review Musik: Jalan Sunyi KEKAL

Envisaged adalah album penuh ke-13 KEKAL. Kemasan CD-nya, tidak mencantumkan siapa saja yang berkontribusi.

Baca Selengkapnya

Harry Styles akan Rilis Album Solo Ketiga 20 Mei 2022

25 Maret 2022

Harry Styles akan Rilis Album Solo Ketiga 20 Mei 2022

Harry Styles merilis teaser dan foto sampul album solo ketiganya berjudul Harry's House yang akan dirilis pada 20 Mei 2022.

Baca Selengkapnya

Tiga Anggota Red Velvet Positif Covid-19 Menjelang Comeback, Konser Ditunda

14 Maret 2022

Tiga Anggota Red Velvet Positif Covid-19 Menjelang Comeback, Konser Ditunda

SM Entertainment mengumumkan konser Red Velvet bulan ini ditunda akibat tiga anggotanya, Irene, Joy, dan Yeri terpapar Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tulus Ungkap Ragam Rasa yang Dinamis di Album Manusia

4 Maret 2022

Tulus Ungkap Ragam Rasa yang Dinamis di Album Manusia

Tulus menceritakan ragam dinamika rasa manusia dengan mengedepankan keeleganan Bahasa Indonesia di album Manusia.

Baca Selengkapnya

Jesenn Rilis Album Debut Jilid 1, Penuh dengan Cinta

2 Maret 2022

Jesenn Rilis Album Debut Jilid 1, Penuh dengan Cinta

Jesenn membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pembuatan album debutnya, berisi 10 track yang terdiri dari 8 lagu dan 2 track spesial.

Baca Selengkapnya