Pemanasan Menjelang Pesta Bola  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Juni 2010 07:48 WIB

Johan Cruijff (tengah). Foto:futbolita.com
TEMPO Interaktif, Bola digiring dengan kaki kanan, bergulir cepat kian mendekati gawang lawan. Kiper sudah pasang badan, siap menghadang. Dengan mata elangnya, sang kiper tampak siaga agar gawangnya tak dijebol pemain yang begitu lincah menggiring bola itu.

Saat makin mendekati gawang, sang penggiring bola berhenti sejenak. Matanya tajam menangkap kelemahan kiper hanya dalam hitungan sepersekian detik. Ia bagai seekor ular kobra, diam sesaat lalu bersiap melahap. Dan, blash! Lewat tendangan kaki kirinya, bola itu pun menjebol gawang.

Itulah aksi mematikan Johan Cruijff. Sosok pemain bola Belanda itu bagai dewa penyelamat Barcelona, yang hampir 13 tahun tak pernah menang melawan Real Madrid--salah satu klub raksasa sepak bola Spanyol dan terus menjadi mimpi buruk Barca. Ya, bagi Barca, Cruijff hadir bak hujan di musim kemarau. Ia menjadi bintang sekaligus idola para suporter Catalonia.

“En un momento dado,” tutur Cruijff di depan para wartawan seusai pertandingan perpisahannya dengan Barca pada 1999 itu. Ucapan yang dilontarkan Cruijff itu menjadi ide cemerlang sutradara Ramon Gieling. Kalimat yang berarti “pada saat yang diberikan-(Nya)” itu pun kemudian digarap menjadi sebuah film dokumenter yang dirilis pada 2004.

En Un Momento Dado merupakan satu di antara 14 film bertema sepak bola yang hadir dalam Festival Film Sepak Bola di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta. Festival yang digelar sepanjang 3-6 Juni lalu itu merupakan pemanasan menjelang perhelatan akbar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang akan dimulai besok. “Ini memang saat paling tepat untuk pemanasan, menata pikiran dan hati untuk memasuki musim bola dunia,” kata Direktur Erasmus Huis Jakarta Paul Peters dalam pembukaan festival.

Film dokumenter En Un Momento Dado berkisah tentang periode ketika pemain legendaris Cruijff memperkuat kesebelasan Barca dan dampaknya bagi klub itu, para suporternya, serta warga Catalonia dan Spanyol secara umum. Dalam film tersebut ada 13 orang Spanyol, 10 di antaranya warga Catalonia, yang berbagi kesan tentang Cruijff.

Dalam film tersebut juga disisipkan momen-momen penting dalam karier Cruijff di klub Barcelona sebagai pemain dan pelatih. En Un Momento Dado diakhiri dengan wawancara panjang dengan Cruijff, yang menceritakan momen-momen penting dalam hidupnya.

Selain film tentang Cruijff, dalam festival tersebut hadir film dokumenter legenda bola Argentina, Diego Armando Maradona. Film bertajuk Maradona (2008) itu merupakan karya sutradara Serbia, Emir Kusturica. Film ini berkisah tentang tiga sisi kehidupan Maradona: sebagai pemain sepak bola, politikus, dan seorang kepala keluarga. Film tersebut menyoroti sepak terjang Maradona, dari Argentina hingga Napels, dari Kuba sampai Barcelona, lalu dari prestasi, pandangan hidupnya, hingga kecanduan narkoba.

Kusturica membawa penonton menyusuri kenangan sang idola. Misalnya, pergi ke Buenos Aires, Barcelona, Napoli, hingga Havana. Di tempat itulah, kenangan si Bengal digali satu per satu. Salah satu yang menarik adalah momentum gol "tangan Tuhan" dalam pertandingan melawan Inggris di perempat final Piala Dunia 1986. Gol ini bagi Kusturica adalah gol politis, perwujudan gol balas dendam terhadap keputusan Inggris menyerukan perang di Kepulauan Malvinas.

Kusturica mengolahnya dengan gambar kapal perang Inggris yang tengah membombardir Malvinas. Video itu diselingi pidato Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan.

Begitulah. Selain film-film bola produksi luar negeri, dalam festival tersebut diputar sejumlah film bertema sepak bola arahan sutradara Indonesia. Film-film bola lokal itu lebih banyak menyoroti sisi lain dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Andibachtiar Yusuf, misalnya, merekam euforia suporter fanatik dalam film The Jak. Andi juga menyuguhkan film drama percintaan di antara dua suporter berbeda klub, Romeo & Juliet. Lalu ada pula film anak Garuda di Dadaku dan film dokumenter sederhana Duit, Dukun, Dingklik--yang berkisah tentang berdirinya kesebelasan Kediri: Persik.

AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya