Monumen Berair Bersih di Makam Gesang  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 15:09 WIB

(ANTARA/Hasan Sakri Ghozali)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski telah wafat, almarhum Gesang Martohartono masih dapat mengajak para pecintanya untuk hadir dalam pertemuan dalam tajuk “Guyub Gesang”. Bukan jasadnya, tapi semangat Gesanglah yang mampu mengumpulkan mereka untuk datang dalam acara yang diselenggarakan Selasa (8/6) lalu di FX Cafe Music, Senayan, Jakarta, tersebut.

Dalam acara yang dihadir para seniman kroncong, seperti Koko Thole, Guyub Gesang ditujukan sebagai ungkapan hormat serta rasa syukur kepada Gesang yang merupakan inspirator aksi moral Tembang Gesang. Acara ini juga ingin mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendalami dan menjawab harapan pencipta lagu "Bengawan Solo" itu dalam program dan tindakan yang lebih nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.

Dalam perhelatan itu, PT Wavin Duta Jaya yang menggunakan lirik lagu "Bengawan Solo" sebagai jargon produknya dan mempersembahkan Monumen Tirta Gesang, yang mengalirkan air bersih untuk keperluan umum seperti wudhu, cuci tangan, dan kebutuhan lainnya. Monumen itu dibangun di area pemakaman sang maestro keroncong ini di pemakaman keluarga Trah Martodiharjo di Pracimaloyo, Solo. "Sarana publik tersebut mencerminkan bahwa selain semasa hidupnya Gesang telah mengabdi kepada bangsanya, dia juga masih konsisten dalam berbagi kebaikan di tempat beliau dimakamkan," kata Marketing Manager PT Wavin Duta Jata, Putra Jaya, dalam acara tersebut.

Penyelenggaraan ini diakui Direktur Kraftig Advertising, Paul Bernadhi, sebagai konsistensi untuk selalu mengenang Gesang dan menorehkan semangatnya pada generasi muda. “Kegiatan ini semata untuk menjawab dan mendalami harapan almarhum untuk bertindak lebih nyata dalam membangun bangsa,” katanya. Tahun lalu, sebuah ajang pencarian bakat positif dalam tajuk Mutiara Bangsa, telah diselenggarakan Kraftig.

Gesang tak hanya meninggalkan karya yang melegenda, tetapi juga pesan moral, seperti dalam lagu "Sebelum Aku Mati". Karya itu ditujukan untuk para pemimpin negeri ini agar selalu berperilaku jujur dan bersatu untuk mencapai kejayaan tanah air.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

44 hari lalu

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

Meskipun sering meluap, sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa, Sungai Bengawan Solo memiliki sejarah geomorfologi dan profil yang menarik.

Baca Selengkapnya

Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

2 Oktober 2023

Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

Solo is Solo mengajak generasi muda tidak melupakan sosok Gesang beserta karya-karya monumentalnya yang legendaris.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

2 Oktober 2022

Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

Pada 105 tahun yang lalu, tepatnya 1 Oktober 1917, pemain keroncong legendaris bernama Gesang Martohartono lahir ke dunia. Ini perjalanam hidupnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

16 Juli 2022

4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

Berusia lebih dari 50 tahun, Studio Musik Lokananta menyimpan berbagai catatan historis perkembangan musik-musik di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

4 Oktober 2021

Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

Gesang, maestro keroncong ini menciptakan banyak lagu selain Bengawan Solo. Ia memperoleh penghargaan dari Kaisar Akihito.

Baca Selengkapnya

Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

1 Oktober 2021

Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

Lagu Bengawan Solo telah dibuat ke dalam 13 bahasa. Lagu ciptaan komponis Gesang ini populer di Jepang sejak puluhan tahun lalu, juga di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

1 Oktober 2017

Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

Motor tua jenis Honda C-70 milik mendiang maestro keroncong Gesang Martohartono dipamerkan di restoran Omah Sinten, Solo, 1 Oktober 2017. Motor yang setia menemani pemiliknya itu dipamerkan memperingati ulang tahun Gesang yang dilahirkan tepat seabad silam.

Baca Selengkapnya

Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

11 September 2014

Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengubahan nama
jalan menjadi Jalan Gesang Martohartono.

Baca Selengkapnya

Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

10 September 2014

Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Gesang merupakan
tokoh yang berhasil memperkenalkan nama Kota Solo hingga ke luar
negeri.

Baca Selengkapnya

Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

18 Februari 2012

Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

Sebuah monumen berdiri megah di pelataran pemakaman umum Pracimaloyo Sukoharjo, tempat peristirahatan terakhir pencipta lagu Bengawan Solo, Gesang.

Baca Selengkapnya