Lakon Lintas Generasi Saraswati  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Juni 2010 08:45 WIB

Pagelaran Lintas Generasi. (Tempo/Arnold Simanjuntak)

TEMPO Interaktif, Prabu Ramadewa mengembara di hutan Dandaka bersama sang istri, Dewi Sita, dan adiknya, Truna Laksmana. Tak disangka, raja Kerajaan Alengka, Rahwana, menyimpan rencana jahat. Dengan segala tipu muslihat, dia menculik Dewi Sita dari hutan Dandaka dan membawanya ke Alenka. Beruntung, dengan bantuan Hanoman dan Laksmana, Prabu Ramadewa dapat mengalahkan Rahwana. Dewi Sita pun kembali ke pelukannya.

Lakon klasik sendratari Ramayana menjadi penutup perayaan ulang tahun ke-42 Lembaga Kesenian Bali Saraswati di Gedung Kesenian Jakarta, 5-6 Juni lalu. Melalui pementasan tari dan gamelan Bali bertajuk Pagelaran Lintas Generasi 42 Tahun LKB Saraswati, I Gusti Kompiang Raka seakan mengajak para penonton bernostalgia menapaki perjalanan lembaga kesenian yang didirikannya sejak 1968 silam tersebut. Pergelaran ini sekaligus dirancang sebagai ajang reuni murid-murid seniman kelahiran Gianyar, Bali, 63 tahun itu. Sebuah reuni lintas generasi.


Kemeriahan pesta ulang tahun Saraswati diawali dengan persembahan tari Puspanjali. Sebuah tarian penyambutan yang diciptakan N.L.N. Swasthi Wijaya dan I Nyoman Windha pada 1989. Gerakan yang ditampilkan tak monoton. Mulanya lemah lembut gemulai, tapi kemudian ritmis dan dinamis, menggambarkan sekelompok perempuan yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan tamu-tamu yang berkunjung ke pulau mereka.

Tarian yang terinspirasi oleh tari-tarian upacara Rejang ini langsung mencuri perhatian penonton yang memenuhi Gedung Kesenian. Bukan karena keelokan gerakannya saja, melainkan juga kagum akan kepiawaian para penarinya yang sejatinya tak lagi muda. Mereka--Ratna Riantiarno, Jusri Fathma Hakim, Truly Sutrasno, dan Ietje Komar--bersama sembilan penari seangkatan mereka itu dengan semangat menggerakkan tubuh dan jari-jemari, seolah tak mau kalah oleh penari-penari lain yang seumuran dengan anak, bahkan cucu mereka. “Saya sengaja memberi mereka tarian yang tidak ada gerakan duduknya, soalnya kalau duduk, nanti susah berdirinya,” kata Kompiang Raka berkelakar.

Selain menampilkan para penari dari lintas generasi, Kompiang lincah memadukan gamelan Bali dengan jenis musik lain, sebuah kolaborasi nada tradisi yang pentatonik dengan musik Barat yang diatonik. Hasilnya, sebuah irama musik yang asyik di telinga. Malam itu, para penonton bisa menikmati keindahan padu-padan musik marawis dengan gamelan Bali yang mengiringi tari Zapin Indonesia Ria. Tarian yang dieksplorasi dari gerak tari zapin dan tari-tarian muda-mudi di Bali itu diciptakan Guruh Sukarno Putra sebagai hadiah ulang tahun bagi LKB Saraswati.

Boleh dibilang nama Lembaga Kesenian Saraswati cukup lekat dengan putra bungsu presiden pertama Indonesia itu. Pendiri kelompok kesenian Swara Mahardhika itu pernah menimba ilmu di lembaga tersebut. “Saya mengenal Kompiang Raka sejak 1968, waktu itu saya masih SMP,” ujar Guruh, yang malam itu menunjukkan kepiawaiannya menabuh gendang berkolaborasi dengan sang guru. Pada 1977, bersama Gipsy, Guruh dan Kompiang Raka merekam album Guruh Gipsy.

Saraswati memang boleh berbangga. Sejak berdiri pada 3 April 1968, lembaga kesenian ini sudah mencetak tak kurang dari 4.000 penari. Peserta kursusnya beragam, mulai anak-anak usia enam tahun hingga para profesional, termasuk warga asing yang tertarik pada seni tradisional Bali. Kursus tari yang awalnya hanya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, itu berkembang hingga 12 cabang, tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, dan Bekasi.


Kompiang sendiri berangkat ke Jakarta pada 1967 berbekal keterampilan menabuh gamelan. Di Ibu Kota, ia menjadi penabuh gamelan di Yasa Sedaya, yayasan seni pimpinan Sampurno, mantan Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kesenian Pendidikan dan Kebudayaan. Setahun kemudian, bersama I Wayan Darmo dan I Nyoman Gingsir, ia mulai merintis sanggar dan kursus gamelan Saraswati. Tujuannya sederhana, agar kesenian Bali tetap tumbuh subur dan melekat di benak masyarakat, termasuk orang-orang Bali yang hidup di perantauan.

Awalnya mereka hanya main di pesta hajatan perkawinan, dari pura ke pura, dan instansi pemerintah. Dalam sebulan mereka biasa manggung hingga enam kali. Barulah pada November 1968, 32 penari Saraswati tampil di perhelatan bergengsi di Festival Adelaide, Australia. Bersama Kompiang Raka, Saraswati selanjutnya menjelajahi berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Hong Kong, Thailand, Jepang, Siprus, Malaysia, Belanda, Denmark, Norwegia, Italia, Swedia, Finlandia, Spanyol, Austria, Maroko, Mesir, Yunani, dan Cina.

Keterbukaannya pada jenis musik di luar musik tradisional Bali menjadi bagian dari perjalanan karier Kompiang Raka dan Lembaga Kesenian Saraswati. Mereka pernah berkolaborasi dengan sejumlah musisi, seperti Erwin Gutawa, Addie M.S., Gilang Ramadhan, Dwiki Dharmawan, dan Elfa Secioria. Kompiang juga pernah digandeng grup rock God Bless, berkolaborasi dengan musik dangdut bersama Meggy Z., lalu meracik gamelan dengan keroncong yang kemudian dipamerkan di Jepang.

Kompiang pun pernah melawat ke festival progressive rock di Meksiko dan Amerika dengan kelompok Discus. Pada April 2003, atas nama Sanggar Saraswati, Kompiang sempat bekerja bersama kelompok musik jazz asal Swiss, Podjama.

Dan malam itu, lewat pertunjukan yang dibagi dalam dua babak, Saraswati seolah ingin membuktikan bahwa budaya tradisional dapat terus langgeng di tengah pusaran zaman. Lewat pementasan tari Rebong Puspa Mekar, Trunajaya, Puspanjali, Legong Sri Sedana, dan sendratari Ramayana, mereka sekaligus memperlihatkan sebuah proses regenerasi yang tak pernah selesai.

NUNUY NURHAYATI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

4 November 2022

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

Tercatat sudah ada 9 album yang telah dirilis MLTR singkatan Michael Learns To Rock. Simak 10 tembang paling hits MLTR yang enak didengar.

Baca Selengkapnya

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

6 Agustus 2022

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

Grup slow rock asal Denmark itu bakal melakukan konser musik di Oktober nanti. Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

5 Agustus 2022

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

Promotor Color Asia Live, salah satu sponsor konser musik dunia itu, David Ananda mengatakan konser MLTR akan berlangsung di Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

24 Mei 2022

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

Tiket konser Westlife The Wild Dreams Tour di Jakarta mulai dijual Sabtu, 28 Mei 2022 dengan harga termurah Rp 1,45 juta.

Baca Selengkapnya

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

24 Mei 2022

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

Konser Westlife di Jakarta akan menghadirkan semua lagu-lagu hits mereka yang dikemas dalam pertunjukan spektakuler dan kejutan spesial lainnya.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

8 Februari 2022

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

Billie Eilish menghentikan sementara konser di Atlanta setelah melihat penggemar kesulitan bernapas dan meminta bantuan staf untuk memeriksanya.

Baca Selengkapnya

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

17 Desember 2021

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

TWICE membatalkan konser offline hari pertama yang digelar pekan depan di Seoul karena lonjakan kasus Covid-19 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

17 April 2020

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

Konser virtual yang menampilkan deretan musikus dunia seperti Billie Eilish dan Charlie Puth, disiarkan Joox pada 19 April 2020.

Baca Selengkapnya

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

6 Februari 2020

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

Konser Oh Wonder di Jakarta merupakan bagian dari tur dunia yang dilakukan duo alternatif-pop asal London, Inggris itu tahun ini.

Baca Selengkapnya

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

14 Januari 2020

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

Tiket konser grup band rock asal Jepang ONE OK ROCK mulai dijual pada 20 Januari 2020.

Baca Selengkapnya