Refleksi Gaya Hidup Urban  

Reporter

Editor

Rabu, 12 Mei 2010 07:29 WIB

Tari bertajuk S[h]elf di Teater Salihara, Jakarta. (TEMPO/Jacky Rachmansyah)
TEMPO Interaktif, Di bawah siraman gemerlap lampu warna-warni, satu per satu belasan gelas kristal berisi wine itu direguk dua perempuan muda. Keduanya kemudian mabuk dan tertawa-tawa. Ajeng dan Anggie--dua perempuan itu--tampak menikmati pesta dengan sukacita. Di atas papan transparan, mereka meliuk-liukkan tubuh diiringi musik yang berdentam-dentam.

Tak lama berselang pesta itu usai. Musik berhenti dan lampu gemerlap padam. Di bawah temaram wajah Ajeng dan Anggie pun tak lagi sumringah. Tapi sebenarnya kisah hidup mereka baru dimulai. Lewat sebuah nomor tari bertajuk S[h]elf, kedua penari muda itu memperkenalkan kehidupan mereka kepada para penonton di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, pada Sabtu dan Ahad malam lalu.

Dalam pentas tari itu, sebagai pembuka diputar video amatir berjudul Underwear karya Jecko Siompo. Video itu bercerita tentang kehidupan Ajeng, Anggie, dan beberapa sobat mereka--yang diperagakan dengan tarian. Kisahnya mengalir dari bangun tidur, mandi, hingga beraktivitas di luar. Video ini juga menyelipkan dokumentasi mereka saat berkunjung ke Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu.

Kehidupan Siti Ajeng Soelaeman dan Andara “Anggie” Firman Moeis--demikian nama lengkap mereka--seperti sebagian remaja kelas menengah atas urban: suka pesta dan mengikuti tren yang berkembang.

Namun, di balik itu semua, ada sesuatu yang hendak mereka bentuk. Misalnya, pencarian jati diri dan cinta. Itu terlihat dalam bagian tari ketika Anggie berhias di depan kaca. Dengan cekatan ia memakai gaun pesta yang digantung, lalu bersolek dengan pemoles bibir warna merah pekat. Setelah bersolek, ia menggambar lambang hati dan tanda tanya di permukaan kaca.

Ajeng dan Anggie juga senang shopping. Hobi ini tecermin dalam latar panggung yang didesain dengan banyak kerangka kotak tergantung seolah melayang. Kerangka itu penuh lembaran baju, celana, dan gaun yang digantung. Saat Anggie sibuk sendiri di depan kaca, Ajeng justru lebih atraktif dengan memilih baju, berkali-kali menjajal, lalu menanggalkannya.

Meski adegan mengalir seperti sebuah drama, koreografer Fitri Setyaningsih tetap mempertahankan olah tubuh yang menjadi ciri para penari. Itu terlihat ketika dua penari tersebut mencoba mengeksploitasi tubuh mereka dalam bagian kolaborasi.

Ajeng dan Anggie menjadi satu dalam balutan kaus longgar. Kaus biru cerah yang dipakai Ajeng ditarik melar masuk ke leher Anggie. Adapun kaus merah jambu yang dikenakan Anggie sudah melilit di lengan Ajeng. Gerakan yang seolah hendak membuka simpul tali yang kusut itu menjadi sebuah adegan tari yang kompak dan menarik.

Lalu tarian patah-patah atawa break dance sekonyong-konyong masuk. Meski terasa aneh, bagian ini justru menebar semangat. Ajeng dan Anggie yang sudah berbalut lengkap gaya 1980-an, dengan jaket dan sepatu kets, tampak mahir melakukan tarian yang hingga kini masih digemari itu.

Ya, seluruh jalan cerita pentas tari S[h]elf boleh dibilang cukup mudah dicerna penonton awam sekalipun. Apalagi ide yang dicurahkan Ajeng dan Anggie pun dekat dengan keseharian remaja kelas menengah atas pada umumnya. Mereka hendak menyampaikan apa yang dialami, diyakini, dan dirasakan.

Sayang, bagian penutupnya terasa agak janggal. Ajeng dan Anggie, yang mendadak muncul dari samping panggung, telah lengkap berkostum putih serupa kimono yang belum diikat. Keduanya berjalan perlahan dengan wajah yang muram dan latar suara yang suram. Langkahnya maju-mundur di antara gulungan tisu yang berguling di lantai panggung.

AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya