Gandrik Membidik Korupsi  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2010 17:38 WIB

Pentas "Pan-Dol" oleh Teater Gandrik di Padepokan Bagong Kussudiardja, Bantul. (TEMPO/HERU CN)

TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Teater Gandrik punya pendekatan baru memberantas korupsi. Kejahatan kerah putih itu hanya bisa diberantas melalui para korbannya. Inilah yang terjadi dalam Pan-dol (Panti Idola), lakon baru teater Gandrik yang dipentaskan di Padepokan Bagong Kussudiardja, Bantul, Minggu (9/5) malam.

Pentas di Padepokan Bagong Kussudiardja, Minggu malam itu, sekaligus menjadi ujicoba pertunjukan resmi Teater Gandrik di Teater Salihara Jakarta, 20-22 Mei mendatang. Dari Jakarta, Pan-Dol akan dipentaskan untuk publik Yogya di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 4-5 Juni 2010.

Panti Idola alias Pan-Dol adalah naskah kedua bertema korupsi yang dipentaskan Teater Gandrik. Sebelumnya, Teater Gandrik pernah mementaskan Upeti pada tahun 1989. Kedua lakon itu ditulis oleh Heru Kesawa Murti, anggota generasi pertama Teater Gandrik.

“Seting lakon Upeti yang dipentaskan tahun 1989 adalah kantor Dinas Pendapatan Daerah. Sementara seting lakon Pan-Dol adalah Kabupaten Kota Bulus,” jelas Butet Kartaredjasa.

Pan-Dol melibatkan 38 pemain yang berasal dari tiga generasi Teater Gandrik. Generasi pertama diwakili oleh Heru Kesawa Murti, Jujuk Prabowo, Susilo Nugroho dan Butet Kartaredjasa. Generasi kedua Teater Gandrik diwakili oleh Whani Darmawan. Sementara generasi ketiganya, antara lain, diwakili oleh Broto Wijayanto, Kusen Alipah Hadi. Penata musik untuk Pan-Dol ditangani oleh Djaduk Ferianto.

Pentas Pan-Dol dibuka dengan tarian Jawa-timuran yang dilakukan oleh sebagian besar pemain. Lalu dilanjutkan dengan Kidungan, yang mengingatkan pada pembukaan pentas kesenian Ludruk. Atmosfer kesenian Ludruk di awal pementasan ini merupakan hal baru bagi Teater Gandrik.

“Ini memang eksperimen baru Teater Gandrik. Suatu ketika, bisa saja kami mengadopsi budaya Tegal. Tentu akan menarik jika anggota teater Gandrik yang berkultur Mataram itu dipaksa berdialog Tegal di atas panggung,” kata Butet.

Lewat Kidungan, penonton “diseret” ke suasana kacau Kabupaten Kota Bulus. Tawuran sudah menjadi bagian dari perilaku warganya. Demikian juga korupsi yang merajalela. Bahkan, anggota dewan (salah satunya dimainkan oleh Whani Darmawan) tak malu-malu menjajakan Peraturan Daerah sebagai perangkat legal aksi korupsi dengan cara memanupulasi anggaran daerah.

Dalam suasana kaca itulah Bupati Kota Bulus (Butet Kartaredjasa) membuka Panti Perawatan Mental Korban Korupsi yang kemudian dikenal dengan Panti Idola alias Pan-Dol. Melalui para korban korupsi penghuni Pan-Dol inilah gerakan melawan korupsi dilakukan. Keberadaan Pan-Dol ini bahkan mendapat penghargaan dari presiden. Sebab, keberadaan Pan-Dol diklaim telah mengurangi praktik korupsi 50 kasus setiap tahunnya.

Benarkah Bupati Kota Bulus yang selalu berteriak paling keras soal pemberantasan korupsi itu juga bersih dari korupsi? Kenyataannya berbicara lain. Perilaku koruptif Bupati Kota Bulus itu dilakukan dengan cara memanipulasi anggaran pengadaan mebeler Panti Idola.

Namun, Palaran dan Hasrat (dimainkan Susilo Nugroho dan Sepnu Heryanto), dua pemeriksa Panitia Pemberantas Korupsi, tak berdaya. Sebab, dengan akal bulusnya, Bupati Kota Bulus telah berhasil “memesan” Peraturan Daerah yang menempatkan Direktur Pan-Dol menjadi Kepala Badan Pengawasan Kabupaten. Sedangkan Panitia Pemberantasan Korupsi ditempatkan sebagai unit terkecil di bawah Bidang pengawasan Internal Badan Pengawasan Kabupaten. Maka, Palaran dan Hasrat pun tak pernah memperoleh surat disposisi dari Kepala Badan Pengawasan Daerah yang notabene mantan Direktur Pan-Dol itu untuk memeriksa Bupati Kota Bulus.

Menurut Butet, naskah Pan-Dol diilhami dari diskusi antara anggota Teater Gandrik dengan aktivias ICW Teten Masduki, Agustus 2009. Teten, kata Butet, banyak memberi informasi tentang modus-modus korupsi paling mutakhir. Heru Kesawa Murti sebenarnya sudah menyelesaikan naskahnya sejak awal tahun 2010.

“Namun, tradisi yang berlaku di Teater Gandrik, naskah dari penulis itu akan selalu berubah melalui forum Bedah Naskah. Baru dua minggu lalu naskah Pan-Dol disepakati. Namun, tidak tertutup kemungkinan terjadi lagi perubahan karena tanggal 14 Mei nanti kami akan berdiskusi lagi dengan Teten Masduki di padepokan, sekaligus latihan terakhir sebelum berangkat ke Jakarta,” kata Butet.


Heru CN

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

34 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya