Indro Hardjodikoro, Seorang Basis yang Merasa Bebas

Reporter

Editor

Minggu, 9 Mei 2010 10:06 WIB

Indro Hardjodikoro(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Layar terangkat perlahan-lahan. Tepuk tangan pun kian riuh. Di panggung, sendirian di antara perangkat drum, keyboard, pengeras suara, dan monitor speaker, basis Indro Hardjodikoro perlahan-lahan memetik dawai Fodera 6-String-nya. Not demi not, dari seperti berbisik hingga makin lama makin tegas, sampai akhirnya bangunan utama intro salah satu nomor di album perdananya utuh masuk ke telinga penonton. Tak salah: Feels Free.

Sendirian dan membawakan komposisi yang tak menggebrak merupakan cara yang surprising untuk memulai konser. Jarang musisi yang berani menempuh cara seperti Indro; pada konsernya di Italia untuk album Up (bisa disaksikan melalui DVD Growing Up Live), Peter Gabriel membuktikan betapa menyentaknya formula semacam ini. Seperti mantan vokalis dan penulis lagu Genesis, band progresif rock dari Inggris, itu, Indro juga telak melampaui ekspektasi penonton. Dan dengan begitu, pada Rabu pekan lalu dia berhasil meletakkan fondasi yang kukuh bagi bangunan setnya untuk konser sehubungan dengan rilis albumnya yang berjudul Feels Free.

"Bermain musik pun, kalau keluar dari hati, pasti bebas," kata Indro tentang pilihan judul albumnya, saat jeda setelah memainkan tiga lagu berturut-turut--Feels Free, I Like Surprises, dan Drum and Bass. "Itu yang kita semua ingin, kan?"

Spirit bebas, rileks, juga egaliter, sangat terasa dalam konser malam itu, yang sekaligus merupakan rangkaian kegiatan pra-Jazz at Fort Rotterdam yang kedua di Makassar pada 31 Juli-1 Agustus nanti. Bukan semata karena 300-an penonton yang memenuhi kursi auditorium Erasmus Huis, Jakarta, bisa dengan enteng menyeletuk "Indro gila" dan memicu gelak tawa bahkan dari Indro, misalnya. Tapi, di samping itu, sepanjang lebih-kurang 90 menit panggung memang memancarkan vibrasi yang membuat orang bagai tanpa hambatan apa pun. Indro dan para musisi pendukungnya--Lal Intje Makkah (keyboard, keytar), Demas Narawangsa (drum), Tohpati (gitar), Oele Pattiselanno (gitar), dan bahkan tiga pemain bas muda berbakat, Fajar Adi Nugroho, Shadu Shah Chaidar, serta Nissa Hamzah--seperti kelompok sekawan yang sedang bersenang-senang setelah lama tak berjumpa. Tak ada batas usia.

Di atas semuanya, yang tampak seperti huruf-huruf yang di-Stabilo, atau not-not yang dibunyikan dengan vibrato, adalah Indro sebagai basis yang mengeksplorasi instrumennya di luar wilayah ritme saja. Dia menunjukkan betapa bas juga bisa menjadi instrumen yang memimpin melodi suatu komposisi. Dia mengingatkan orang pada, misalnya, Jaco Pastorius. Di tangannya, dawai bas bisa dimainkan untuk berimprovisasi solo seperti pada gitar. Setiap kali melakukannya, jemari kirinya bagai gerakan laba-laba, gesit berpindah fret dan dawai.

Semua itu terlihat bukan hanya di nomor-nomor yang riang, playful, dan menggairahkan, tapi juga di komposisi-komposisi balada yang tenang dan mengelus. Misalnya pada My Angels, yang dia sajikan berduet dengan gitaris yang sejak 20-an tahun lalu menjadi karibnya, Tohpati. Tidak ada percakapan verbal di antara mereka. Yang berlangsung adalah dialog intens antara frase melodi dari gitar dan bas.

Atau saat memainkan nomor standar All The Things You Want, juga Menyapa Pagiku, salah satu balada dari album Feels Free. Dia berdua dengan gitaris senior Oele Pattiselanno. Pada penampilan "om dan keponakan" yang terkesan hangat ini Indro membubuhkan melodi yang terasa kuat bercerita, bergantian dengan petikan Oele yang bukan hanya bersih dan jernih, tapi juga bernyawa. "Saya pernah satu sekolah dengan Om Oele," Indro berkata, "dia dosen dan saya mahasiswanya." Penonton tergelak.

Yang juga sulit diabaikan, tapi barangkali tak masuk dalam ekspektasi penonton, adalah bagaimana konser dikemas sebagai tontonan. Bahkan sebagai sebuah acara formal peluncuran album, konser ini seperti jamuan makan malam santai dan penuh keakraban, yang hidangannya terus mengalir sekalipun tuan rumahnya memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk berpidato.

Begitulah. Konser menyelipkan tayangan endorsement dari para musisi yang mengenal Indro. Ada pula intermezzo tanya-jawab renyah, antara pembawa acara dan Indro atau antara Indro dan musisi tamunya. Tapi tak satu pun yang mengganggu dan dilewatkan oleh penonton. Dan "buah cherry di atas kue"-nya adalah betapa Indro bisa tetap rileks meskipun harus mengerahkan kemampuan dan energinya habis-habisan untuk menyajikan lebih dari selusin nomor repertoar: dia menjadi dirinya sendiri yang spontan, riang, dan rendah hati--seperti musiknya. l Purwanto Setiadi

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

5 menit lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

11 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

11 menit lalu

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kunci Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalahkan Kim Ga Ran di Semifinal Piala Uber 2024

14 menit lalu

Kunci Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalahkan Kim Ga Ran di Semifinal Piala Uber 2024

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil menyumbang poin untuk Tim Merah Putih saat menghadapi Korea Selatan di babak semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

22 menit lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Lanny / Ribka Kalah, Indonesia vs Korea Selatan Masih Imbang 2-2

30 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Lanny / Ribka Kalah, Indonesia vs Korea Selatan Masih Imbang 2-2

Lanny / Ribka menelan kekalahan dari wakil Korea, Jeong Na Eun / Kong Hee Yong, pada partai keempat babak semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

30 menit lalu

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau kepada para pengusaha di bidang ternak ayam agar segera memenuhi standar sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

35 menit lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

46 menit lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

47 menit lalu

My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

Di pertengahan acara, tepatnya ketika keempat anggota Day6 sedang menandatangani album pemenang, My Day yang datang meneriakkan sop buntut.

Baca Selengkapnya