Ratusan Naskah Kuno Aceh Tersimpan di Brunei Darussalam

Reporter

Editor

Selasa, 13 April 2010 14:23 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Ratusan naskah kuno Aceh, yang tersimpan rapi di Brunei Darussalam sekitar lima tahun lalu, menunggu tindakan pemerintah Indonesia untuk mengambilnya agar menjadi koleksi bagi generasi muda dan masyarakat peduli terhadap peninggalan sejarah langka tersebut.

Seorang kolektor naskah kuno Aceh, Tarmizi A. Hamid SP, di Banda Aceh, mengatakan, semua naskah kuno bernilai sejarah tersebut milik masyarakat yang dibawa saat mengikuti pameran dunia Islam di Brunei Darussalam sekitar akhir tahun 2004.

"Naskah itu milik saya dan milik kita masyarakat. Ketika itu kita ikut pameran dunia Islam. Pameran itu sendiri diikuti dari berbagai negara, termasuk dari Provinsi Aceh," kata Tarmizi, yang kini sedang berupaya mengembalikan ratusan naskah kuno itu ke Aceh, pada Selasa ini.

Menurut Tarmizi, upaya mengembalikan naskah tersebut dapat dilakukan karena ketika benda bernilai sejarah itu diserahkan bersifat sementara. Itu terkait dengan bencana alam gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2004 yang meluluhlantakkan Aceh dan menghilangkan ratusan ribu nyawa masyarakat.

"Sangat dimungkinkah naskah itu kita kembalikan ke Aceh. Saya mengharapkan dukungan untuk mengembalikan naskah ini sesegera mungkin ke Aceh. Saya membantu melakukan hubungan dengan Pemerintah Kerajaan Brunei Darussalam karena memang saya yang bawa ke sana," Tarmizi menjelaskan.

Upaya mengembalikan sekitar 150 naskah kuno Aceh itu penting dilakukan mengingat ribuan naskah yang tersimpan rapi di Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) hancur dan hilang ditelan bencana tsunami yang melanda sebagian wilayah provinsi tersebut.

Advertising
Advertising

"Naskah kuno ini menjadi penting artinya bagi masyarakat Aceh karena tidak sedikit naskah yang tersimpan di PDIA kini sudah dibawa tsunami. Saya berharap semua naskah kuno Aceh yang sekarang tersimpan di Brunei Darussalam dapat segera kembali ke daerah ini," ujar Tarmizi.

Tarmizi mengatakan, berbagai naskah kuno Aceh di Brunei Darussalam itu bisa dijadikan koleksi berharga bagi generasi muda dan pemerhati sejarah, karena memiliki nilai Islami dan sangat relevan dan mendukung pemberlakuan syariat Islam di provinsi tersebut.

Mayoritas naskah kuno tersebut ditulis dalam bahasa Arab melayu dan sebagian lainnya berbahasa Arab. "Pengetahuan dalam naskah kuno itu juga aneka ragam, termasuk masalah kajian perkembangan masa depan yang diprediksi penulis naskah tersebut."

Tarmizi menambahkan, tak sedikit kandidat doktor negeri jiran Malaysia yang melakukan kajian dan penelitian bagi penulisan disertasi untuk menyelesaikan program studi S3. Mereka rata-rata datang untuk mengkaji sekitar 200 naskah kuno yang kini tersimpan di rumahnya.

@

NURDIN KALIM/ANTARA

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

21 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya