Sang Penakluk Naga

Reporter

Editor

Sabtu, 10 April 2010 13:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -

Judul: How to Train Your Dragon

Genre: Animasi

Sutradara: Dean DeBlois dan Chris Sanders

Pengisi Suara: Jay Baruchel, Gerard Butler, Craig Ferguson, America Ferrera

Produksi: DreamWorks

Advertising
Advertising



***

“Aku hanya ingin menjadi bagian dari kalian,” begitulah hasrat yang menggebu dari seorang anak kepala suku Viking. Hiccup--sang anak kepala suku--ingin menjadi seorang Viking yang legendaris: berpostur kuat dan tangguh bertempur.

Boleh jadi, hasrat Hiccup hanya sebatas impian, mengingat tubuhnya yang kurus dan tak punya naluri membunuh. Hiccup pun kemudian menjadi “orang buangan” dalam komunitas sukunya sendiri.

Ketika para Viking berlomba membunuh naga, yang dianggap sebagai hama, Hiccup hanya mendapat tugas mengasah pedang dan membuat roti. “Jika kau keluar, kau hanya membuat kacau dan bisa terbunuh,” kata kepala suku Stoick, yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

Kata-kata sang ayah yang bernada menghardik itu membuat pedalaman batin Hiccup gundah. “Aku harus bagaimana, menjadi diriku sendiri atau berusaha menjadi bagian dari sukuku?” ujarnya membatin.

Lalu Hiccup pun nekat menjadi seorang Viking. Diam-diam ia mencoba memburu Night Furry, naga yang paling ditakuti. Sosoknya bagai hantu dan semburan apinya bak nuklir. Naga jenis itu diyakini sebagai titisan dewa kematian.


Suatu malam Hiccup berhasil menangkap naga yang menjadi momok itu tanpa disengaja. Tapi Hiccup tak kuasa membunuhnya. “Aku mungkin memang bukan Viking,” katanya masygul. Dia hanya mampu menjinakkan tapi tak sanggup membunuh sang naga.


Dalam film How to Train Your Dragon, Hiccup mendeklarasikan dirinya sebagai pakar penjinak naga. Night Furry pun ditundukkannya. Uniknya, naga hitam itu ternyata tak punya taring alias toothless. Hanya, kemahirannya itu justru bertolak belakang dengan kebiasaan sukunya. Hiccup khawatir ia makin disingkirkan.


How to Train Your Dragon, film animasi produksi DreamWorks, boleh dibilang lebih menarik dibanding film tandingannya, Clash of the Titans, yang ditayangkan bersamaan. Paling tidak, dari segi cerita dan penggarapan visualnya, film besutan sutradara Dean DeBlois dan Chris Sanders itu lebih menarik: bisa menghadirkan sensasi imajinasi baru tentang naga dengan sangat apik.

Sejak Avatar menjadi inspirasi di Hollywood, banyak sineas mencoba mencari celah yang bisa dikembangkan. Masih ingatkah pada Jake Sully, yang mampu menunggangi naga tertinggi di negeri Pandora. Kini ada Hiccup, yang berhasil menjinakkan Night Furry.

Dalam film ini, imajinasi memang tak perlu permisi. Bayangkan ketika hewan ganas itu sebenarnya berperilaku bak kucing piaraan. Senang makan ikan, dibelai, geli dengan alang-alang, dan setia. Keberhasilan Hiccup itu pun bukan akhir dari cerita. Ancaman yang lebih dahsyat justru menunggu untuk dibangunkan, saat sang ayah dan seluruh warga Viking berburu sarang naga untuk memusnahkan seluruh keturunan hewan mitos ini.


Meski belum mampu mengalahkan versi tiga dimensi Avatar, film ini tetap menarik untuk ditonton. Sebab, film yang hingga kini telah meraup pundi sekitar US$ 105 juta itu masih berada di peringkat lumayan, yakni urutan ke-13. Tapi untuk film yang berkisah tentang naga, film ini menduduki urutan pertama, mengalahkan Eragon, Dragon Heart, atau Dungeons and Dragons.



AGUSLIA HIDAYAH





BOKS:

Dendam Anak Dewa


Film Clash of the Titans, bila dibandingkan dengan kisah Percy Jackson and the Olympians: The Lightning Thief, jadi terasa hambar. Boleh dibilang, kisah yang dihadirkan sutradara Louis Letterier itu hanya menyuguhkan cerita dendam anak dewa mitologi Yunani, Perseus.


Dalam film Percy Jackson and the Olympians, Hollywood memperkenalkan Percy Jackson, si anak biologis Poseidon, yang marah pada Hades (dewa neraka) karena ibunya diculik dan ia dijadikan kambing hitam atas hilangnya tongkat petir Zeus. Kini muncul Perseus, anak biologis dari pernikahan Zeus dengan perempuan biasa.

Dan kemarahan itu lagi-lagi tertuju pada Hades, yang telah menenggelamkan keluarga tiri Perseus hanya karena dengki. Kesewenangan para dewa ini hendak dibasmi Perseus dengan mengadakan sebuah perlawanan sengit di kerajaan para dewa.

Setelah Percy Jackson pernah “dimaki” karena mengekor karateristik Harry Potter, kini malah Perseus yang kebagian sindiran. Meski Clash of the Titans sebenarnya sudah ada sejak 1981 dan kini dibuat versi terbarunya, film ini kecolongan start. Banyak pula yang kecewa dengan keputusan sang sutradara yang lebih mementingkan aksi ketimbang memoles dialog dan plot cerita.


Dari segi acting, tak ada yang salah dengan Sam Worthington, yang sukses beraksi sebagai Jake Sully di Avatar. Performanya terbilang mulus dan maksimal. Dengan karakternya yang cool, bukan sebuah kesulitan bagi dia untuk memerankan tokoh Perseus.



Aguslia Hidayah

Berita terkait

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

29 detik lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

4 jam lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

9 jam lalu

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

2 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

3 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

5 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

10 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

11 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

12 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

17 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya